Potensi sumberdaya ikan Model CAP-AQUADEV

4.4 Model CAP-AQUADEV

4.4.1 Potensi sumberdaya ikan

Sub model potensi SDI menggunakan metode survei deskriptif dengan menganalisis hubungan catch per unit effort CPUE. Hasil perhitungan dan perkembangan CPUE selama kurun waktu 2001-2007 disajikan pada Tabel 18 dan Gambar 16. Tabel 18. Perhitungan CPUE selama tahun 2001-2007 Tahun Cacth Ton Effort Trip Yf TonTrip 2001 1,015.00 24,700.00 0.04 2002 719.20 18,460.00 0.04 2003 1,510.20 31,515.00 0.05 2004 1,956.70 18,400.00 0.11 2005 1,560.00 33,600.00 0.05 2006 1,163.30 32,900.00 0.04 2007 1,265.90 33,800.00 0.04 Gambar 16. Perkembangan CPUE selama kurun waktu 2001-2007. Berdasarkan Tabel 18 dan Gambar 16, CPUE ikan di perairan Lampung Selatan pada periode 2001-2007 cenderung berfluktuasi dengan trend negatif, yaitu mengalami peningkatan dari tahun 2002 hingga 2004, namun pada tahun 2005 mengalami penurunan dan stabil hingga 2007. 1 Status Pemanfaatan Ikan Demersal Ikan demersal yang tertangkap di Teluk Lampung terdiri dari ikan manyung Tachyurus spp, pari Trigonidae, gulamah Scaencae, serta berbagai jenis udang Peneaus spp, alat tangkap yang digunakan nelayan yaitu payang, cantrang, dogol, pancing, bubu dan trap lainnya. Jenis- jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal seperti pada Tabel 19, berikut: Tabel 19. Jenis dan jumlah alat tangkap ikan demersal di Kabupaten Lampung Selatan. No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 140 85 47 512 46 95 2 2002 209 99 72 743 86 74 3 2003 211 113 85 812 142 90 4 2004 221 127 107 916 131 109 5 2005 250 141 123 2.165 320 131 6 2006 245 155 132 2.159 484 187 7 2007 248 169 122 1.851 421 361 Jumlah 1.524 889 688 9.158 1.630 1.047 Dari hasil observasi terlihat produksi atau hasil tangkapan ikan demersal terendah 3.382.80 ton pada tahun 2001 dan tertinggi 5.213.40 ton pada tahun 2006. Kenaikan produksi ini kemungkuinan terkait dengan penurunan produksi dari alat tangkap cantrang dan dogol yang merupakan alat tangkap utama yang digunakan nelayan di Kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2006 terjadi penurunan trip atau hari operasi alat tangkap cantrang dan dogol yang signifikan sehinga menaikkan produksi alat tangkap payang yang merupakan alat tangkap sejenis. Tabel 20. Catch, Effort dan CPUE ikan demersal Tahun Cacth Effort x Yf y 2001 3,382.80 14,700 0.23 2002 4,231.60 15,025 0.28 2003 4,246.70 22,535 0.19 2004 4,586.00 21,740 0.21 2005 4,834.00 20,359 0.24 2006 5,213.40 19,600 0.27 2007 4,770.30 10,680 0.45 Mean 17805.57143 0.265891636 Stdev 4391.983487 0.085663496 intercept a 0.554453634 Slop b -1.62063E-05 Hubungan Effort dan CPUE fx = 0,5545 – 1.62063E-05x Fungsi Produksi P f = 0,5545 f – 1.62063E-05 f 2 Msy=-0.25xa2b 4742.280693 f MSY 17106.13983 MSY SDI Demersal 4000 4100 4200 4300 4400 4500 4600 4700 4800 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 Effort triptahun C a tch to n tah u n Series1 MSY Gambar 17. Kurva produksi lestari sumberdaya ikan demersal di Teluk Lampung Fungsi CPUE SDI Demersal y = -2E-05x + 0.55 R 2 = 1 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 5000 10000 15000 20000 25000 Effort trip Ca c th e ffo rt to n Series1 Linear Series1 MSY Gambar. 18 Tren produksi dan effort ikan demersal di Teluk Lampung Dari Tabel 19 diketahui bahwa MSY ikan demersal di Teluk Lampung 4742.280 ton tahun dengan effort optimum 17106 trip per tahun. Berdasarkan nilai MSY tersebut menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Teluk Lampung sudah mengalami eksploitasi penuh Fully exploitated mulai tahun 2002 sampai tahun 2004, dengan tingkat pemanfaatan lebih dari 80 dari nilai MSY atau melebihi JTB. Pada tahun 2005 sampai tahun 2007 pemanfaatan sumberdaya ikan demersal Teluk Lampung lebih dari 100, hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan demersal mengalami tangkapan lebih over fishing, seperti terlihat pada Tabel 21. Tabel 21. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Teluk Lampung Tahun Produksi MSY Tk. Manfaat 2001 3,382.80 4742.281 71.33 2002 4,231.60 4742.281 89.23 2003 4,246.70 4742.281 89.55 2004 4,586.00 4742.281 96.70 2005 4,834.00 4742.281 101.93 2006 5,213.40 4742.281 109.93 2007 4,770.30 4742.281 100.59 2 Status Pemanfaatan Ikan Pelagis Kecil Ikan pelagis kecil yang tertangkap di perairan teluk Lampung terdiri dari ikan peperek, kembung, tenggiri, ikan ekor kuning, japuh, ikan kurisi dan layur. Jenis alat tangkap yang digunakan terdiri daripukat pantai, pukat cincin, jarring insang, jarring klitik, rawai dan pancing tonda, selengkapnya seperti terlihat pada tebel berikut : Tabel 22. Jenis dan jumlah alat tangkap ikan pelagis kecil di Kabupaten Lampung Selatan Jenis Alat Tangkap Tahun Jumlah 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Pukat Pantai 93 108 95 95 130 124 261 906 Pukat Cincin 47 62 54 45 50 47 42 347 Jaring insang hanyut 72 74 105 65 70 60 265 711 Jaring lingkar 86 89 51 46 48 55 50 425 Jaring Klitik 12 14 8 27 30 35 26 152 Jaring insang tetap 190 154 238 230 336 319 320 1787 Rawai Tuna 95 85 79 52 69 89 88 557 Rawai Hanyut 92 128 198 201 188 191 190 1188 Rawai tetap 138 152 312 289 387 427 479 2184 Pancing tonda 72 69 62 70 53 48 69 443 Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan pelagis kecil di Kabupaten Lampung Selatan terendah pada tahun 2002 yaitu 719,2 ton sedangkan tertinggi pada tahun 2004 sebesar 1.956,7 ton. Kenaikan produksi atau hasil tangkapan yang signifikan ini terkait dengan kenaikan jumlah alat tangkap yang cukup besar. Pada tahun 2002 terjadi penurunan hasil tangkapan ikan pelagis kecil, hal ini terkait dengan penurunan jumlah effort terhadap ikan pelagis kecil di Teluk Lampung. Pada tahun 2003 terjadi kenaikan effort yang signifikan dari 18.460 trip pada tahun 2002 menjadi 31.515 trip, kenaikan jumlah trip tersebut berpengaruh pada kenaikan jumlah hasil tangkapan ikan pelagis yang signifikan juga. Tahun 2005 sampai 2007 terjadi penurunan produksi atau penangkapan ikan pelagis walaupun jumlah effort yang berlangsung di Teluk Lampung mengalami pertambahan. Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa sumberdaya perikanan pelagis kecil di Teluk Lampung telah mengalami penurunan bahkan mungkin sudah mengalami full eksploitsi atau over fishing. Tabel 23. Catch, Effort dan CPUE ikan pelagis kecil Tahun Cacth Effort x Yf y 2001 1,015.00 24,700.00 0.04 2002 719.20 18,460.00 0.04 2003 1,510.20 31,515.00 0.05 2004 1,956.70 18,400.00 0.11 2005 1,560.00 33,600.00 0.05 2006 1,163.30 32,900.00 0.04 2007 1,265.90 33,800.00 0.04 Mean 27625 0.050508 Stdev 7005.265282 0.025043 intercept a 0.104612 Slop b -2E-06 Hubungan Effort dan CPUE fx = 0.105- 2E-06X Fungsi Produksi P f = 0.105 f- 2E-06 f 2 Msy=-0.25xa2b 1396.931 f MSY 26707.01 MSY Ikan Pelagis 1240 1260 1280 1300 1320 1340 1360 1380 1400 1420 10000 20000 30000 40000 Effort triptahun C a tc h ton ta hun Series1 MSY Gambar 19. Kurva produksi lestari sumberdaya ikan pelagis kecil di Teluk Lampung Fungsi CPUE SDI Pelagis y = -2E-06x + 0.105 R 2 = 1 - 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 Effort trip Ca c th E ffo rt to n Series1 Linear Series1 MSY Gambar 20. Tren produksi dan effort ikan pelagis di Teluk Lampung Dari Tabel 24. diketahui MSY ikan pelagis kecil di Teluk Lampung 1396,931 ton per tahun, dengan effort optimum 26707 trip per tahun. Produksi ikan pelagis pada tahun 2001 dan 2002 masih di bawah nilai MSY atau tingkat pemanfaatannya baru 70. Pada tahun 2003 terjadi peningkatan upaya atau effort terhadap sumberdaya ikan pelagis kecil yang meyebabkan terjadinya penigkatan produksi atau hasil tangkapan yang signifikan bahkan melebihi dari nilai MSY. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil di Teluk Lampung sudah mengalami tangkap lebih atau over fishing mulai tahun 2003 sampai tahun 2005, dengan tingkat pemanfaatan mencapai lebih dari100. Pada tahun 2006 dan 2007 terjadi penurunan produksi atau hasil tangkapan dibandingkan dengan tahun 2004 atau tahun 2005, sedangkan effort yang berlangsung jumlahnya relatif sama. Penurunan produksi ini semakin menegaskan bahwa sumberdaya ikan pelagis kecil di Teluk Lampung sudah mengalami over fishing. Sesuai hasil penelitian Diantari dan Efendi 2005 yang menyatakan bahwa sumberdaya ikan kembung sudah mengalami full eksploitasi. Tabel 24. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil di Teluk Lampung Tahun Produksi ton MSY ton Tk.pemanfaatan 2001 1,015.00 1396.931 72.66 2002 719.20 1396.931 51.48 2003 1,510.20 1396.931 108.11 2004 1,956.70 1396.931 140.07 2005 1,560.00 1396.931 111.67 2006 1,163.30 1396.931 83.28 2007 1,265.90 1396.931 90.62 3 Status Pemanfaatan Krustacea Jenis krustacea yang tertangkap di perairan Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari udang, lobster, rajungan dan jenis kepiting lainnya, sedangkan jenis alat tangkap yang digunakan adalah pukat udang, tramel net, dan sero. Alat tangkap krustacea umumnya mengalami penurunan jumlahnya dari tahun 2001 sampai tahun 2004 dan meningkat kembali tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Jenis alat tangkap yang paling banyak adalah sero, seperti tergambarkan pada tabel 25. Tabel 25. Jenis dan jumlah alat tangkap crustacea di Kabupaten Lampung Selatan No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 17 35 726 2 2002 17 23 876 3 2003 15 18 864 4 2004 13 56 1,139 5 2005 14 37 550 6 2006 14 26 895 7 2007 16 21 995 Jumlah 106 216 6,045 Hasil pengamatan lapangan menunjukkan hasil tangkapan atau produksi krustacea di Kabupaten Lampung Selatan tertinggi pada tahun 2004 yaitu 400,70 ton dan terendah pada tahun 2003 yaitu 28,40 ton. Kenaikan produksi atau hasil tangkapan ini terkait dengan peningkatan jumlah effort yang dilakukan, penurunan hasil tangkapan yang terjadi pada tahun 2004 sampai 2007, dari 400,70 ton menjadi 72,60 ton juga diikuti dengan penurunan effort yang signifikan yaitu dari 6720 menjadi 1267 trip. Pola hubungan antara produksi dan effort krustacea di perairan Lampung Selatan berbanding terbalik dengan tren menurun, dimana produksi atau hasil tangkapan perikanan krustacea semakin turun seiring dengan peningkatan effort yang dilakukan. Tingkat hubungan atau korelasi antara produksi dengan effort sangat erat yang ditandai dengan nilai koefisien korelasi 1 satu, seperti pada gambar 19. Tabel 26. Catch, effort dan MSY crustacea Tahun Cacth Effort x Yf y 2001 287.00 5,775.00 0.05 2002 32.50 1,864.00 0.02 2003 28.40 229.00 0.12 2004 400.70 6,720.00 0.06 2005 256.20 5,376.00 0.05 2006 145.80 4,873.00 0.03 2007 72.60 1,267.00 0.06 Mean 3729.143 0.055094 Stdev 2547.653 0.033942 intercept a 0.075678 Slop b -5.5E-06 Hubungan effort dan CPUE fx = 0.076 -5.5E-06X Fungsi Produksi fx =0.076f - 5.5E-06f 2 Msy=-0.25xa2b 259.3875 f MSY 6855.025 MSY SD Crustacea 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 - 2,000 4,000 6,000 8,000 Effort triptahun Ca tc h to n ta h u n Series1 Gambar 21. Kurva Produksi Lestari sumberdaya crustacea di Teluk Lampung MSY Fungsi CPUE SD Crustacea y = -6E-06x + 0.076 R 2 = 1 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 Effort trip C acth effo rt to n Series1 Linear Series1 MSY Gambar 22. Tren produksi dan effort crustacea di Teluk Lampung Nilai MSY perikanan krustacea di Kabupaten Lampung Selatan adalah 259,3875 ton tahun, effort optimum 6855 trip. Dari data hasil tangkapan krustacea di Teluk Lampung menunjukkan bahwa produksi atau hasil tangkapan pada tahun 2001 dan tahun 2004 telah melampaui MSY atau mengalami over fishing. Kemungkinan peningkatan produksi atau hasil tangkapan tersebut terkait dengan peningkatan aktivitas penangkapan masing- masing jenis alat tangkap. Pada tahun 2005 sampai tahun 2007 terjadi penurunan produksi, pada tahun tersebut juga terjadi penurunan effort atau aktifitas penangkapan terhadap krustacea di Teluk Lampung. Kondisi ini sesuai dengan hasil perhitungan tingkat pemanfaatan sumberdaya krustacea di Teluk Lampung yang menunjukkan pada tahun 2001 dan 2004 tingkat pemanfaatan krustcea mencapai 110,65 dan 154,48 yang berarti melampaui potensi yang tersedia over fishing. Pada tahun 2005 tingkat pemanfaatan krustacea di Teluk Lampung mencapai 98,77 yang berarti sama dengan potensi yang tersedia atau full ekploitated. Sedangkan pada tahun- tahun berikutnya tingkat pemanfaatan krustacea mengalami penurunan yang signifikan, kemungkinan hal ini sangat terkait dengan penurunan effort yang dilakukan pada tahun- tahun tersebut. Tabel 27. Tingkat pemanfaatan crustacea Tahun Produksi MSY Tk.Manfaat 2001 287.00 259.3875 110.65 2002 32.50 259.3875 12.53 2003 28.40 259.3875 10.95 2004 400.70 259.3875 154.48 2005 256.20 259.3875 98.77 2006 145.80 259.3875 56.21 2007 72.60 259.3875 27.99 4 Status Pemanfaatan Jenis Ikan Lainnya Jenis ikan lainnya merupakan jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap yang tidak spesifik atau tidak mempunyai target spesifik, seperti bagan dan alat tangkap lain. Jenis ikan yang tertangkap didominasi oleh ikan teri dan udang rebon atau ikan- ikan kecil yang lainnya. Alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan ikan lainnya terdiri dari bagan perahu, bagan tancap, jaring angkat dan alat lainnya. Alat tangkap ikan lainnya di Kabupaten Lampung Selatan paling banyak bagan tancap sebanyak 1819 buah dan yang paling sedikit alat tangkap lainnya dengan jumlah 783 buah. Pengoperasian alat tangkap ini umumnya statis pada suatu tempat dan menggunakan bantuan lampu untuk menarik ikan atau udang berkumpul di bawah lampu. Tabel 28. Jenis dan jumlah alat tangkap ikan lainnya di Teluk Lampung No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainnya 1 2001 115.00 292.00 192.00 137.00 2 2002 122.00 280.00 152.00 132.00 3 2003 115.00 286.00 105.00 130.00 4 2004 138.00 292.00 110.00 126.00 5 2005 243.00 235.00 149.00 95.00 6 2006 267.00 220.00 156.00 74.00 7 2007 233.00 214.00 135.00 89.00 Jumlah 1,233.00 1,819.00 999.00 783.00 Tabel 29. Catch, efort dan MSY ikan lainnya di Teluk Lampung Tahun Cacth Effort x Yf y 2001 2,691.70 17,250.00 0.16 2002 3,262.90 35,420.00 0.09 2003 2,188.50 19,445.00 0.11 2004 4,162.20 22,080.00 0.19 2005 5,822.50 48,600.00 0.12 2006 6,400.10 53,421.00 0.12 2007 2,449.90 37,740.00 0.06 Mean 33422.28571 0.121963 Stdev 14367.20739 0.040481 intercept a 0.163956 Slop b -1.3E-06 Hubungan Effort dan CPUE fx =0.164- 1.3E-06X Fungsi Produksi fx =0.164f – 1,3E-06f 2 Msy=-0.25xa2b 5348.723 f MSY 65245.75 MSY Ikan Lainnya 1000 2000 3000 4000 5000 6000 20,000 40,000 60,000 80,000 Effort trip C a tc h ton t a h un Series1 Gambar 23. Kurva produksi lestari sumberdaya ikan lainnya di Teluk Lampung Fungsi CPUE SDI Lainnya y = -1E-06x + 0.164 R 2 = 1 - 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 - 10,000. 00 20,000. 00 30,000. 00 40,000. 00 50,000. 00 60,000. 00 70,000. 00 Effort trip Ca c th e ffo rt t o n Series1 Linear Series1 MSY Gambar 24. Tren produksi dan effort ikan lainnya di Teluk Lampung Nilai MSY ikan lainnya di Kabupaten Lampung Selatan adalah 5348,723 ton tahun dngan effort optimum 65246 trip. Dari data hasil tangkapan ikan lainnya di Teluk Lampung menunjukkan bahwa produksi atau hasil tangkapan berfluktuasi dan cendeung meningkat mulai tahun 2001 sampai tahun 2007, bahkan pada tahun 2005- 2006 produksi ikan lainnya telah melampaui nilai Msy atau mengalami over fishing. Peningkatan produksi atau hasil tangkapan tersebut terkait dengan peningkatan aktifitas penangkapan masing- masing jenis alat tangkap. Pada tahun 2005 dan 2006 terjadi peningkatan upaya penangkapan ikan lain di Kabupaten Lampung Selatan yang signifikan sehungga berpengaruh terhadap produksinya yang melebihi MSY over fishing. Tahun 2007 produksi atau hasil tangkapan ikan jenis lainnya di Teluk Lampung mengalami penurunan yang signifikan, sekitar 60 dari produksi tahun 2006, pada tahun tersebut juga terjadi penurunan effort tetapi sekitar 30 dari effort tahun 2006. Kondisi pada tahun 2007 mengindikasikan terjadinya penurunan sumberdaya ikan lainnya di perairan Teluk Lampung. Hal ini berarti walaupun dalam perhitungan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan lainnya hanya 45,8, tetapi effort yang dilakukan tidak dapat serta merta ditingkatkan karena indikasi lainnya CPUE menunjukkan tren yang menurun. Bisa juga tingkat pemanfaatn ikan lainnya tahun 2007 tersebut merupakan kondisi terkini sumberdaya ikan lainnya di Teluk Lampung hanya tinggal 45,8 saja. Tabel 30. Tingkat pemanfaatan perikanan lainnya di Teluk Lampung Tahun Produksi MSY Tk.manfaat 2001 2,691.70 5348.723 50.32 2002 3,262.90 5348.723 61.00 2003 2,188.50 5348.723 40.92 2004 4,162.20 5348.723 77.82 2005 5,822.50 5348.723 108.86 2006 6,400.10 5348.723 119.66 2007 2,449.90 5348.723 45.80

4.4.2 Kesesuaian lahan untuk budidaya karamba jaring apung KJA