Jumlah penduduk dirinci menurut kelompok umur di kecamatan Pesisir, dianalisa berdasarkan pendekatan perhitungan dengan membandingkan
prosentase kelompok umur penduduk wilayah kabupaten, terhadap masing- masing jumlah penduduk kecamatan pesisir, ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Banyaknya penduduk usia sekolah di Kecamatan Pesisir Kab. Lampung Selatan tahun 2007
No. Kegiatan
Umur Th 0-4
5-9 10-14
15-19 1
Penengahan 6.018
5.970 6.435
6.130 2.
Rajabasa 2.338
2.319 2.449
2.381 3.
Kalianda 7.555
7.495 8.077
7.696 4.
Padang Cermin 8.178
8.112 8.743
8.330 5.
Punduh pidada 2.723
2.701 2.911
2.774 Sumber : Kabupaten Lampung Selatan dalam Angka, 2007
4.1.3 Kondisi perikanan
Kabupaten Lampung Selatan mempunyai SDI yang cukup besar sehingga dapat menjadi modal dasar usaha untuk meningkatkan produksi perikanan.
Sumberdaya ikan tersebut terdapat di Perairan Timur Lampung Selatan, Teluk Lampung, perairan payau dan tawar yang menyebar hampir di semua kecamatan
yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan evaluasi data pada Dinas Perikanan dan Kelautan, diperkirakan Potensi Perikanan Tangkap yang
dapat dieksploitasi hingga batas potensi lestari sebesar 96.000 ton. Bila dibandingkan dengan tingkat pemanfaatannya, maka data tersebut di atas masih
menunjukkan bahwa potensi SDI masih memberikan peluang besar untuk diusahakan.
Selain potensi sumberdaya alam, Kabupaten Lampung Selatan didukung pula oleh beberapa lembaga yang konsern di bidang kelautan maupun perikanan
antara lain lembaga pendidikan dan pengembangan seperti BBL, UNILA, dan SMK. Disamping itu juga memiliki 1 unit PPI Pusat Pendaratan Ikan, 6 unit
Tempat Pelelangan Ikan TPI, 1 unit BBI Hias Balai Benih Ikan Hias Natar dan 1 unit BBI Palas, serta juga didukung oleh adanya UPR.
Kegiatan perikanan di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari kegiatan penangkapan di laut, penangkapan di perairan umum, budidaya laut, budidaya
tambak atau air payau, budidaya kolam dan budidaya sawah dengan volume produksi pada tahun 2007 adalah 27.025,05 ton. Kegiatan penangkapan ikan di
laut memberikan kontribusi terbesar, yaitu sebesar 23.202,50 ton atau 85,85 dari keseluruhan produksi perikanan. Kemudian diikuti oleh kegiatan budidaya air
payautambak dan budidaya kolam masing-masing sebesar 2.788 ton dan 805,20 ton Tabel 8. Hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Lampung Selatan
terdiri dari berbagai jenis ikan konsumsi, udang, cumi-cumi, kerang-kerangan, ikan hias dan hewan lunak lainnya. Ikan konsumsi yang dominan tertangkap
yaitu teri, layang, tongkol, kembung, selar, peperek, cakalang, kue dan belanak. Selain itu, jenis ikan konsumsi dalam persentase kecil yaitu manyung, kakap,
cucut, kuro, senangin, tenggiri, tuna, udang windu, udang putih, ubur-ubur dan rajungan.
Tabel 8. Gambaran potensi, pemanfaatan dan produksi perikanan dari berbagai kegiatan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007
No Kegiatan
Potensi ha Pemanfaatan
ha Produksi
Ton 1
Penangkapan di Laut MSY=97.485 Ton
24.856,25 Ton 23.202,50
2 Penangkapan di
Perairan Umum 3.460
0,43 74,00
3 Budidaya Laut
4.750 370,00
144,00 4
Budidaya Air TambakPayau
4.625 4.050,00
2.788,00 5
Budidaya Kolam 1.550
1.008,00 805,20
6 Budidaya Sawah
24.000 175,00
11,35 Jumlah
27.025,05 Sumber: Kabupaten Lampung Selatan dalam Angka ,2007
Sedangkan perkembangan dari pemanfaatan potensi perikanan di Kabupaten Lampung Selatan, dapat di lihat pada Tabel 9, dan perkembangan
produksi perikanan disajikan pada Tabel 10.
Tabel 9. Perkembangan pemanfaatan potensi perikanan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2006-2007
No. Kegiatan perikanan
Pemanfaatan Ton NaikTurun
2006 2007
Selisih 1
Perikanan tangkap 2.
Budidaya laut 379
370 -9
2,37 3.
Tambak 2.781
4.050 1.269
45,63 4.
Perairan umum 50
- -
- 5.
Budidaya air tawar kolam
991 1008
17 70
6. Mina padi
991 175
-816 82,34
Sumber: Kabupaten Lampung Selatan dalam Angka, 2007 Tabel 10. Perkembangan produksi perikanan di Kabupaten Lampung Selatan
tahun 2006-2007 No.
Kegiatan perikanan Produksi Ton
NaikTurun 2006
2007 Selisih
1 Perikanan tangkap
22.499,92 23.202,50
702,58 3,12
2. Budidaya laut
28,00 144,00
116,00 414,28
3. Tambak
2.884,00 2.788,00
-96,00 3,33
4. Perairan umum
72,40 74,00
1,60 2,21
5. Budidaya air tawar
kolam 752,42
602,20 -147.22
19,56 6.
Mina padi 11,35
752,42 741,07
6500,29 Sumber : Kabupaten Lampung Selatan dalam Angka, 2007
Perikanan budidaya di Kabupaten Lampung Selatan didominasi oleh budidaya air payau atau tambak udang. Tambak udang yang tersebar di
Kecamatan Padang Cermin, Punduh Pidada, Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Palas dan Sidomulyo, berupa Tambak Inti Rakyat dan Pertambakan Rakyat.
Sedangkan benih udang untuk kegiatan tambak hampir seluruhnya diperoleh dari pembenihan udang di Kalianda dan Rajabasa yang berjumlah ± 100 unit
pembenihan hatchery. Pada tahun 1999, produksi backyard hatchery adalah sebesar 720.500.000 ekor, meningkat 4,27 dari tahun 1998. produksi benur
tersebut belum termasuk produksi hasil PT. Central Pertiwi Bahari dan PT. Biru
Laut Khatulistiwa yang menghasilkan benur rata-rata tahunan sebesar 3.200.000.000 ekor Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan, 1999.
Banyaknya lahan hutan mangrove yang dikonversi dan sistem pembuangan tambak yang tidak optimal, merupakan permasalahan lingkungan utama dalam
usaha pertambakan di Lampung Selatan. Selain usaha budidaya tambak, terdapat juga usaha budidaya mutiara di Teluk Lampung lebih dari 5.000 ha
yang diusahakan oleh dua perusahaan besar, yaitu PT. Kyoko Shinju dengan produksi kerang mutiara masing-masing 140.000 dan 400.000 buah per tahun.
Lokasi potensi budidaya laut di Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Lokasi potensi budidaya laut di Lampung Selatan No.
Lokasi Potensi Area ha
Komoditas 1.
Kalianda Teluk Betung, Pulau Sebuku, Pulau Sebesi
739,5 200,0
50,0 50,0
50,0 Mutiara
Rumput laut Kakap
Kerapu Beronang
2. Padang Cermin
P. Legundi, P. Seuncal, Tanjung Putus, Sidodadi, Tembiki,
Bawang, Puhawang, Kelagian. 3.260,5
250,0 50,0
50,0 50,0
Mutiara Rumput laut
Kakap Kerapu
Beronang Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung ,2007
Jumlah Rumah Tangga Perikanan RPT yang berdomisili di Kabupaten Lampung Selatan tahun 1999 mencapai 14.557 RTP Tabel 12. Jumlah ini terdiri
dari RTP perikanan tangkap 3.642 RTP, RTP budidaya laut 442 RTP, RTP budidaya air payau atau tambak 3.427 RTP, RTP pembenihan benur 162
RTP, RTP budidaya air tawar atau kolam 2.002 RTP, RTP mina padi 108 RTP, RTP pembenihan air tawar 121 RTP,RTP pengolahan 527 RTP dan
RTP pemanenan 2.018 RTP. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1998, jumlah RTP perikanan di Kabupaten Lampung Selatan mengalami peningkatan
pada tiap jenis usaha perikanan.
Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam perikanan tangkap tahun 1999 sebanyak 6.605 tenaga kerja, dan merupakan jumlah tenaga kerja yang terbesar
dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada kegiatan perikanan lainnya.
Tabel 12.
Perkembangan RTP perikanan dan penyerapan tenaga kerja perikanan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 1998 – 1999
No. Kegiatan
RTP Tenaga Kerja
1998 1999
1998 1999
1. Perikanan
Tangkap 3.606
3.642 1,00
6.530 6.605
1,15 2.
Budidaya laut 419
442 5,49
1.260 1.314
4,29 3.
Tambak 3.279
3.427 4,51
3.984 4.031
1,18 4.
Perairan umum 70
74 5,71
1.438 1.498
4,17 5.
Budidaya air tawar 1.907 2.002
4,98 2.430
2.762 13,17
6. Mina padi
96 108
12,50 826
864 4,60
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan, 2000
4.2 Perikanan Tangkap