Tabel 34. Skala prioritas alat tangkap ideal terpilih di Kabupaten Lampung Selatan
No. Jenis Alat Tangkap
Skala 1.
Bubu traps Tinggi
2. Jaring insang gillnet
Rendah 3.
Pancing lines Sedang
4. Sero
Sedang Hariyanto et al 2009, menyatakan bahwa alat tangkap bubu yang
dimodifikasi merupakan alat yang ramah lingkungan dan cocok bagi perairan Teluk Lampung, alat bubu yang dimodifikasi dengan ditambahkan umpan
menghasilkan tangkapan yang lebih banyak dari bubu biasa Thomas et al, 2005
4.4.4 Pemilihan komoditas potensial perikanan tangkap berbasis budidaya
Sub model pemilihan dirancang untuk membantu pengguna dalam menentukan komoditas potensial yang diunggulkan. Sub model pemilihan
menggunakan metode independent preference evaluation IPE dengan kaidah fuzzy group decision making FGDM, yang dirancang untuk menentukan
prioritas alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan bobot masing-masing kriteria. Prioritas ini dinilai secara fuzzy oleh para pengambil
keputusan untuk kemudian diagregasi menjadi urutan atau prioritas alternatif. Mengingat komoditas perikanan tangkap beragam jenisnya, sedangkan
komoditas yang dapat dibudidayakan dari hasil perikanan tangkap jenisnya terbatas sehingga diperlukan pentahapan dalam proses pemilihan produk
unggulan agar lebih fokus. Dalam sistem budidaya laut, komoditas perikanan akan menjadi bahan baku bagi kegiatan budidaya laut sehingga jumlah dan
kontinuitas menjadi faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan budidaya yang dikembangkan. Dengan demikian, tahap awal penentuan produk unggulan
adalah menentukan prioritas komoditas potensialnya. Selain jumlah dan kontinuitas, kriteria lain dalam pemilihan prioritas komoditas potensial yang juga
akan mempengaruhi keberlangsungan budidaya laut adalah mutu dan nilai ekonomis komoditas, peluang diversifikasi dan keterpusatan lokasi budidaya
ikan. Dari proses pemilihan komoditas dipilih empat jenis komoditas potensial yang unggul untuk dibudidayakan yaitu ikan kerapu bebek, kerapu lumpur,
kerapu tikus dan kakap putih.
Untuk menentapkan produk unggulan budidaya laut pada suatu wilayah harus memenuhi berbagai kriteria agar budidaya laut tersebut mampu
memberikan manfaat sebesar-besarnya, selain bagi pelaku usaha budidaya, juga bagi pelaku atau sektor lain, serta bagi pembangunan wilayah setempat.
Terdapat delapan kriteria untuk menetukan produk unggulan budidaya. Kriteria pemilihan komoditas potensial dan produk unggulan ditentukan oleh pakar dan
pembobotannya ditentukan melalui metode OWA.
Pemilihan komoditas potensial yang akan dibudidayakan di Kabupaten Lampung Selatan ditentukan berdasarkan delapan kriteria, yaitu 1 kelayakan
komoditas, 2 ketersediaan dan tingkat kemudahan teknologi, 3 nilai ekonomis, 4 peluang pasar, 5 penyerapan tenaga kerja, dan 6 dampak ganda terhadap
sektor lain, 7 dampak terhadap lingkungan, dan 8 kondisi budidaya laut saat
ini. Pembobotan masing-masing kriteria berdasarkan tingkat kepentingan untuk pemilihan komoditas potensial dengan menggunakan metode OWA disajikan
pada Tabel 35.
Perkembangan produksi jenis komoditas yang dapat dibudidayakan di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan Laporan Tahunan Propinsi Lampung
selama 5 tahun terakhir adalah kerapu, rajungan, udang putih, dan udang yang lainnya Tabel 36.
Tabel 35. Bobot kriteria pemilihan komoditas potensial perikanan tangkap
berbasis budidaya laut No.
Kriteria Agregat
1. Kelayakan komoditas
Sedang 2.
Ketersediaan dan tingkat kemudahan teknologi Tinggi
3. Nilai ekonomis
Tinggi 4.
Peluang pasar Tinggi
5. Penyerapan tenaga kerja
Tinggi 6.
Dampak ganda terhadap sektor lain Sangat Tinggi
7. Dampak terhadap lingkungan
Sangat Tinggi 8.
Kondisi budidaya laut sekarang Tinggi
Tabel 36. Perkembangan produksi jenis komoditas yang dapat dibudidayakan di Kabupaten Lampung Selatan selama kurun waktu 2002-2006
Tahun Kerapu
Rajungan Udang Putih
Udang Lain 2002
51,5 2003
59,4 262,9
39,8 223,1
2004 9,2
193,1 1.545,9
240,5 2005
18,0 210,6
1.018,6 803,4
2006 4,2
142,9 915,4
422,8 Sumber : Laporan Tahunan Propinsi Lampung 2007
Berdasarkan kriteria yang disusun untuk pemilihan komoditas potensial yang akan dikembangkan dengan sistem budidaya laut, maka diperoleh hasil
bahwa komoditas potensial yang dapat diunggulkan Kabupaten Lampung Selatan adalah ikan kerapu Tabel 37.
Tabel 37. Skala prioritas komoditas potensial terpilih Kabupaten Lampung Selatan
No. Jenis Komoditas
Skala 1.
Kerapu Ephinephelus sp Tinggi
2. Rajungan
Rendah 3.
Udang putih Sedang
4. Udang lain
Sedang
4.4.5 Kelayakan investasi