Karakteristik Individu
Usia Jenis Kelamin
Pendidikan Pendapatan
Pengetahuan Nutrisi Kemampuan Memasak
Sikap terhadap Kesehatan
Perilaku Konsumen
Preferensi Konsumen
penilaian dengan melakukan evaluasi terhadap atribut produk dan memberikan kekuatan kepecayaan terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu produk.
Gambar 3 : Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen
terhadap Makanan
Sumber : Macfie dan Thomson 1994 dalam Nurhayati 2003
3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kota Bogor memiliki berbagai macam potensi, makanan khas Bogor merupakan salah satunya. Sejak dahulu Bogor terkenal dengan makanan khasnya seperti talas dan
asinan bogor. Seiring dengan perkembangan industri pengolahan makanan, maka industri dari makanan khas ini juga mengalami perkembangan. Gepuk dan Ikan Balita
Karakteristik Makanan
Rasa Penampakan
Tekstur Harga
Tipe Makanan Metode Penyajian
Bentuk dan Bumbu
Karakteristik Lingkungan
Musim Pekerjaan
Titik Mobilitas Keadaan Keluarga
Karuhun merupakan salah satu makanan tradisionalkhas Bogor yang keberadaannya dapat dikatakan sudah cukup lama, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui produk ini. Walaupun demikian produk ini telah mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat yang telah mengetahui keberadaaan dari produk ini.
Meskipun demikian, perusahaan tidak dapat terus menerus menggantungkan hasil penjualan produk Karuhun pada konsumen yang telah mengetahui maupun
konsumen yang loyal terhadap produk ini. Penurunan penjualan yang terjadi pada bulan Mei-September 2004 mungkin dapat dijadikan salah satu alasannya. Pada
kenyataannya, banyak hal yang dapat mempengaruhi penjualan suatu produk, mulai jenuhnya konsumen terhadap produk tersebut dan selera konsumen yang cepat berubah
merupakan beberapa diantaranya. Dengan kata lain, belum terpenuhinya preferensi konsumen diduga merupakan salah satu penyebab dari masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan dari mulai lambatnya perkembangan produk Karuhun hingga penurunan nilai penjualan. Oleh karena itu, untuk dapat lebih mengembangkan produk ini dalam
artian bahwa produk ini menjadi lebih dikenal masyarakat luas dan untuk meningkatkan nilai penjualannya, maka diperlukan suatu studi mengenai perilaku konsumen yang
dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik dari konsumen Gepuk dan Ikan Balita Karuhun dan mengetahui seperti apa produk gepuk dan ikan balita yang
diinginkan oleh konsumen. Peneliti berusaha untuk mengetahui karakteristik konsumen dari Gepuk dan Ikan
Balita Karuhun dan atribut ideal yang diinginkan konsumen dari produk tersebut. Peneliti mengacu pada teori Kotler 1997 mengenai lima tahap proses keputusan
pembelian konsumen dan model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor- faktor yang mempengaruhi dari Engel, Blackwell dan Miniard 1994 untuk mengetahui
proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dari Gepuk dan Ikan Balita
Karuhun dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Dalam penelitian ini, kepribadian, gaya hidup, dan proses psikologis tidak akan dibahas secara terperinci
karena melibatkan analisis psikologis yang mendalam. Lima belas variabel yang diteliti merupakan variabel yang diduga
mempengaruhi pembelian produk Karuhun, variabel tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Variabel-variabel tersebut
adalah citarasa makanan, porsi, harga, kemasan, kecepatan pelayanan, lokasi, pengaruh orang lain, kemudahan memperoleh, iklan TVRadio, promosi selain iklan TVRadio,
jumlah anggota keluarga, kejelasan tanggal kadaluarsa, izin Departemen Kesehatan, kehalalan, dan pendapatan. Analisis terhadap kelima belas faktor tersebut diharapkan
dapat diketahui faktor apa yang paling mempengaruhi frekuensi pembelian dari produk Karuhun secara keseluruhan baik itu Gepuk, maupun Ikan Balitanya.
Model Multiatribut Angka Ideal bertujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian responden terhadap performa dari masing-masing elemen produk Karuhun
Gepuk, Ikan Balita, dan Sambal. Penentuan atribut-atribut ideal dilakukan dengan mengacu pada pendapat Macfie dan Thomson 1994 dalam Nurhayati 2003 mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi makanan terutama faktor karakteristik makanan dan juga berasal dari pertimbangan peneliti terhadap atribut yang sudah ada
pada produk tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka atribut yang dianalisis untuk Gepuk adalah : 1.
Rasa Manis; 2. Rasa Gurih; 3. Rasa Pedas; 4. Harga; 5. Ketebalan; 6. Porsi; 7. Warna; 8. Kandungan Gizi; 9. Tekstur Daging; 10. Daya Tahan. Atribut yang dianalisis untuk Ikan
Balita adalah : 1. Rasa Manis; 2. Rasa Gurih; 3. Rasa Pedas; 4. Harga; 5. Ukuran Ikan; 6. Porsi; 7. Warna; 8. Kandungan Gizi; 9. Tekstur Ikan; 10. Daya Tahan. Atribut yang
dianalisis untuk Sambal adalah : 1. Rasa Manis; 2. Rasa Gurih; 3. Rasa Pedas; 4. Porsi;
5.Warna; 6. Daya Tahan. Pengukuran sikap konsumen terhadap Gepuk, Ikan Balita, dan Sambal Karuhun akan dilakukan melalui analisis multiatribut dengan model angka
ideal. Alat analisis ini diharapkan dapat mendeskripsikan atribut ideal gepuk, ikan balita, dan sambal seperti apa yang diinginkan konsumen.
Penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif untuk memperkuat hasil metode CHAID dan analisis multiatribut model angka ideal. Dengan ketiga alat analisis
ini, perilaku konsumen Gepuk dan Ikan Balita Karuhun dapat diketahui sehingga pihak- pihak yang berkepentingan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang tepat, terutama
dalam strategi pemasarannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna terutama dari segi produk, harga, tempat, dan promosi. Bagan kerangka
pemikiran konseptual dari penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
Studi Perilaku Konsumen Gepuk dan Ikan Balita Karuhun
Proses Keputusan Konsumen
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian
Perilaku setelah Pembelian
Atribut Ideal Gepuk dan Ikan Balita Karuhun
Rekomendasi Kebijakan Strategi Bauran Pemasaran
Produk Harga
Tempat Promosi
Peningkatan Nilai Penjualan Melalui Peningkatan Volume Penjualan
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian
Pendapatan Citarasa Makanan
Porsi Harga
Kemasan Kecepatan Pelayanan
Lokasi Pengaruh Orang Lain
Kemudahan Memperoleh Iklan TVRadio
Promosi selain Iklan TVRadio Jumlah Anggota Keluarga
Kejelasan Tanggal Kadaluarsa Izin Departemen Kesehatan
Kehalalan
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai perilaku konsumen terhadap Gepuk dan Ikan Balita Karuhun dan implikasinya terhadap strategi pemasaran dilakukan di PT Intrafood
Citarasa Nusantara. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, lokasi pertama yaitu di kantor PT Intrafood yang berada di Jalan Semplak No 172 Bogor dan juga bersebelahan
dengan pabrik tempat pembuatan gepuk dan ikan balita, lokasi kedua di tempat penjualan Gepuk dan Ikan Balita Karuhun Resto Karuhun yang terletak di Jalan
Sukasari No 12 A Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan PT Intrafood sebagai pionir dalam industri makanan tradisional gepuk
dan ikan balita yang secara resmi berbentuk perseroan sejak tahun 2002. Alasan lain adalah karena meskipun keberadaannya tergolong sudah cukup lama terhitung sejak
tahun 1998, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei hingga bulan Desember 2004.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini memerlukan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dalam hal ini
adalah konsumen dari Gepuk dan Ikan Balita Karuhun dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner ini berisi data demografi, keputusan dalam pembelian, faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian Gepuk dan Ikan Balita Karuhun, serta sikap konsumen terhadap atribut Gepuk dan Ikan Balita Karuhun. Selain itu data primer lainnya didapat
melalui wawancara dengan manager pemasaran PT Intrafood.