Mengacu pada penelitian yang dilakukan Sobariah 2004 maka pemberian nilai untuk peubah responvariabel dependen yaitu frekuensi pembelian dalam sebulan dalam
hubungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pembelian, dengan rentang nilai 1-3 dengan nilai :
1 = jarang membeli kurang dari 2 kali dalam sebulan 2 = sering membeli 2 kali dalam sebulan
3 = selalu membeli 3-4 kali dalam sebulan Peubah penjelasvariabel independen kelima belas faktor yang diduga
mempengaruhi frekuensi pembelian yaitu : 1.
Pendapatan 9. Kemudahan Memperoleh
2. Rasa
10. Iklan TVRadio 3.
Porsi 11. Promosi selain Iklan TVRadio
4. Harga
12. Jumlah Anggota Keluarga 5.
Kemasan 13. Kejelasan Tanggal Kadaluarsa
6. Kecepatan Pelayanan 14. Izin Departemen Kesehatan
7. Lokasi
15. Kehalalan 8.
Pengaruh Orang Lain Kategori dari peubah penjelas adalah Sangat Tidak Mempengaruhi STM,
Tidak Mempengaruhi TM, Agak Mempengaruhi AM, Mempengaruhi M, Sangat Mempengaruhi SM. Pembagian dari kategori peubah penjelas ini juga dilakukan
dengan mengacu pada metode penelitian yang dilakukan Sobariah 2004.
4.5.2. Analisis Chi-Square Test Independensi
Analisis Chi-Square Test Independensi
termasuk statistik non parametrik karena data yang digunakan adalah data nominal kategorik. Selain itu, analisis ini digunakan
untuk menguji kebebasan antar dua peubah kategori yang disusun dalam tabel kontingensi Walpole, 1990. Kesimpulan untuk menolak Ho dapat diambil jika nilai
statistik uji lebih besar dibandingkan dengan tabel 1- α dengan Ho-nya adalah
peubah saling bebas. Statistik ujinya adalah : λ
2
=
∑
= k
i 1
i i
i
e e
o
2
−
Dimana : о
i
= frekuensi harapan bagi sel ke-i e
i
= frekuensi teramati bagi sel ke-i Analisis
Chi-Square hanya membahas apakah ada hubungan antara dua variabel
tertentu atau tidak untuk uji independensi, dan tidak membahas mengenai pengelompokkan pengamatan pada kelompok yang relatif homogen, asosiasi antar
peubah, serta interaksi antar peubah seperti yang dilakukan analisis CHAID.
4.5.3. Model Sikap Multiatribut
Model sikap multiatribut bermanfaat untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen mengenai suatu produk dan sikap konsumen
terhadap produk sesuai dengan ciri atau atribut yang dimiliki oleh produk yang bersangkutan. Analisis ini juga merupakan sumber yang kaya informasi yang berguna
bagi perencanaan pasar dan bagi pengembangan produk baru Engel et al, 1994. Salah satu dari model sikap multiatribut ini adalah model angka ideal.
Model angka ideal memberikan informasi mengenai “merek ideal” dan informasi mengenai bagaimana merek yang sudah ada di pandang oleh konsumen.
Dalam model angka ideal, konsumen diminta untuk menunjukkan dimana mereka dipercayakan suatu merek dan ditempatkan pada skala yang menggambarkan berbagai
derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Konsumen juga akan menunjukkan dimana
merek yang ideal akan termasuk pada skala atribut. Menurut model ini, semakin dekat penilaian aktual suatu merek dengan penilaian ideal maka sikap tersebut semakin
mendukung.
4.5.3.1. Model Angka Ideal
Model angka ideal memberikan informasi berkenaan dengan “merek ideal” dan juga informasi berkenaan dengan bagaimana merek yang sudah ada dipandang oleh
konsumen Engel, 1994. Model ini dapat digambarkan secara simbolis sebagai berikut : A
b
= Σ Wi │Ii – Xi│
Dimana : A
b
= sikap terhadap merek B Wi = pentingnya atribut I
Ii = performansi ideal pada atribut I Xi = kepercayaan mengenai performansi aktual merek tersebut pada atribut I
N = jumlah atribut yang menonjol Pada model angka ideal, konsumen diminta menunjukkan dimana mereka
percaya suatu merek ditempatkan pada skala yang menggambarkan berbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Pengkodean unipolar digunakan untuk mengukur
respon terhadap skala model angka ideal, dengan skala 1 sampai dengan 5. Sebagai contoh, misalkan ingin diketahui penilaian konsumen terhadap atribut kemasan produk
Gepuk dan Ikan Balita Karuhun. Pada awalnya konsumen diminta untuk menunjukkan kemasan produk Gepuk dan Ikan Balita Karuhun yang ideal menurut mereka, tanda
silang menunjukkan bahwa atribut kemasan Gepuk dan Ikan Balita Karuhun yang ideal adalah yang sangat menarik. Sementara itu konsumen menilai kemasan Gepuk dan Ikan
Balita Karuhun cukup menarik. Hal ini ditunjukkan oleh huruf “O” pada kolom angka 4.
Kemasan sangat
tidak menarik
Kemasan sangat
menarik 1 2 3 4 5
Dimana : 1 = sangat tidak menarik
2 = tidak menarik 3 = agak menarik
4 = menarik 5 = sangat menarik
Kemudian konsumen diminta untuk menilai seberapa penting atribut kemasan tadi. Tanda silang pada kolom 4 menunjukkan bahwa respondenkonsumen
menganggap kemasan dalam Gepuk dan Ikan Balita Karuhun adalah penting.
Sama sekali tidak penting Sangat penting
1 2 3 4 5 Dimana :
1 = Sama sekali tidak penting 2 = Tidak penting
3 = Agak penting 4 = Penting
5 = Sangat penting Selisih antara skor atribut ideal dengan atribut pada merek tertentu
menggambarkan kesenjangan antara produk ideal dengan gambaran produk ideal yang diinginkan konsumen. Maka, sebenarnya skor terbaik A
b
yang dapat diterima oleh suatu produk adalah nol, atau yang paling mendekati nol, yang akan menunjukkan
bahwa merek tersebut cocok sempurna dengan konfigurasi atribut yang ideal.
O X
X
4.5.4. Analisis Bauran Pemasaran