2.4.2. Penelitian Mengenai Perilaku Konsumen
Penelitian mengenai perilaku konsumen terhadap berbagai jenis produk sudah banyak dilakukan, berbagai macam atribut yang mempengaruhi pembelian konsumen
terhadap suatu produk telah dicoba untuk dikaji dengan menggunakan berbagai metode analisis yang disesuaikan dengan kebutuhan. Alfian 2002 dalam Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Rumah Makan Tradisional Aceh dan Atribut Ideal Makanan Tradisional Aceh, mendasarkan penelitiannya pada perlunya kajian
mengenai sikap konsumen terhadap produk yang telah disajikan pada Rumah Makan Tradisional Aceh. Melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi tentang
bagaimana atribut ideal makanan tradisional Aceh yang diinginkan konsumen serta bagaimana penilaian konsumen terhadap atribut produk yang telah tersedia.
Alfian meneliti lima belas variabel pada penelitiannya yaitu 1 Kebersihan; 2 Citarasa; 3 Kelengkapan menu; 4 Kecepatan Pelayanan; 5 Pengaruh Penjual; 6
Lokasi; 7 Keramahan pelayan; 8 Rasa Lapar; 9 Pengalaman sebelumnya; 10 Pengaruh keluarga; 11 Harga; 12 Porsi makanan; 13 Kenyaman; 14 Pengaruh
budaya; 15 Pengaruh teman. Kelima belas variabel ini diperoleh dari model teori perilaku konsumen Engel 1994, penelitian sebelumnya, dan juga dari hasil observasi
di lapangan. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu tidak digunakannya analisis faktor untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, peneliti
menggunakan metode CHAID Chi-Square Automatic Interaction Detection. Persamaannya terletak pada alat analisis yang digunakan untuk mengetahui atribut ideal
yaitu model angka ideal. Analisis faktor dan model angka ideal juga digunakan oleh Setiawan 2003
dalam penelitiannya mengenai analisis perilaku konsumen kapsul herbal Karyasari. Setiawan mendasarkan penelitiannya pada kenyataan masih cukup tingginya potensi
pengembangan obat-obatan herbal di Indonesia dan tingginya persaingan dalam industri obat-obatan tersebut. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan ini terletak pada alat
analisis yang digunakan yaitu model angka ideal. Ratnaningsih 2003 dalam Analisis Preferensi Konsumen terhadap Produk
Chicken Nugget , mendasarkan penelitiannya pada banyaknya perusahaan yang
menggeluti dan mengembangkan bisnis makanan ini. Oleh karena itu penting sekali untuk mengetahui preferensi konsumen tentang produk yang paling banyak dipilih
konsumen dalam keputusannya. Terdapat duabelas variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu 1 Rasa; 2 Komposisi produk; 3 Ukuran isi; 4 Kemasan; 5 Harga yang
dikaitkan dengan kualitas; 6 Kemudahan memperoleh produk; 7 Kemudahan penggunaan; 8 Kejelasan tanggal kadaluarsa; 9 Izin Departemen Kesehatan; 10
Halal; 11 Iklan; 12 Kepopuleran merek. Tidak berbeda dengan Alfian, variabel- variabel tersebut diperoleh melalui acuan teoritis, penelitian terdahulu dan observasi di
lapangan. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada alat analisis yang digunakan
dimana Ratnaningsih menggunakan analisis Thurston dan Important Performance Analysis
. Persamaannya terletak pada beberapa variabel yang diteliti seperti rasa, ukuran isi porsi, kemasan, harga, kemudahan memperoleh, kejelasan tanggal
kadaluarsa, izin Departemen Kesehatan dan halal. Sutini 2003 dalam Preferensi Konsumen terhadap Atribut Asinan Bogor,
mendasarkan penelitiannya pada masih kecilnya nilai perdagangan dalam negeri industri kecil asinan Bogor jika dibandingkan dengan industri kecil manisan pala.
Kecilnya nilai perdagangan asinan Bogor diduga akibat rendahnya volume perdagangan. Oleh karena itu perlu diketahui apakah harapan konsumen terhadap
produk asinan Bogor telah terpenuhi atau belum dan apakah konsumen telah merasa puas atau belum terhadap atribut asinan Bogor.
Terdapat tujuh belas atribut yang diteliti dalam penelitian mengenai asinan Bogor ini yaitu 1 Lokasi toko yang mudah dijangkau; 2 Keragaman jenis asinan; 3
Keragaman sayuran dan buah; 4 Citarasa asinan yang enak; 5 Kelengkapan atribut yang lengkap; 6 Pemberian bahan pengawet; 7 Pemberian pemanis buatan; 8
Pemberian pewarna buatan; 9 Harga Rp 7000; 10 Iklan dan promosi; 11 Kecepatan pelayanan; 12 Keramahan pelayanan; 13 Kebersihan toko; 14 Toilet;
15 Dine-in; 16 Tempat parkir; 17 Penataan produk di toko. Ketujuh belas variabel ini juga diperoleh dari acuan teoritis, penelitian terdahulu, dan observasi. Perbedaan
dengan penelitian ini yaitu Sutini menggunakan Model Fishbein, analisis varian dua- arah Friedman dan uji perbandingan berganda untuk menganalisis data yang diperoleh.
Persamaannya yaitu sama-sama meneliti salah satu jenis makanan yang merupakan ciri khas Kota Bogor.
Sobariah 2004 dalam Analisis Sikap Konsumen Bunga Potong Krisan Chrysantheum di Kios Bunga Suryakencana Kota Bogor mendasarkan penelitiannya
pada semakin meningkatnya permintaan terhadap bunga potong, oleh karena itu pengetahuan tentang konsumen dari bunga potong dirasakan sangat dibutuhkan untuk
mengetahui atribut apakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam membeli bunga potong krisan. Terdapat enam belas atribut yang diteliti dalam penelitian mengenai
bunga potong ini yaitu 1 Harga; 2 Warna; 3 Kemudahan memperoleh; 4 Pengaruh keluarga; 5 Pengaruh teman; 6 Pelayanan penjual; 7 Motivasi
membeliselera; 8 Pendapatan; 9 Kesegaran; 10 Tahan lama; 11 Keindahan; 12 Budayaperayaan; 13 Bentuk; 14 Kemasan; 15 Promosi; 16 Loyalitasseni.
Persamaan dengan penelitian ini terletak pada alat analisis yang digunakan yaitu metode CHAID.
Pada penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti berusaha menganalisis lima belas variabel yaitu 1 Citarasa makanan; 2 Porsi; 3 Harga; 4 Kemasan; 5
Kecepatan pelayanan; 6 Lokasi; 7 Pengaruh orang lain; 8 Kemudahan memperoleh; 9 Iklan TVRadio; 10 Promosi selain iklan TVRadio; 11 Jumlah
anggota keluarga; 12 Kejelasan tanggal kadaluarsa; 13 Izin Departemen Kesehatan; 14 Kehalalan; 15 Pendapatan. Selain itu dalam penelitian ini diharapkan dapat
diketahui produk gepuk dan ikan balita yang ideal menurut responden sehingga pihak manajemen dapat meningkatkan kualitas dari produk Gepuk dan Ikan Balita Karuhun
yang sesuai dengan keinginan konsumen. Variabel rasa dan porsi dipilih karena rasa dan porsi umumnya dapat
mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk makanan. Gepuk dan Ikan Balita Karuhun itu sendiri memiliki rasa yang khas dan melalui penelitian ini akan dapat
diketahui apakah rasa dan porsi itu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian yang dilakukan para konsumen. Variabel kemasan dipilih dengan alasan
kemasan produk Karuhun memiliki bentuk yang khasunik, variabel kejelasan tanggal kadaluarsa dipilih mengingat produk Karuhun ini adalah produk yang tidak tahan lama
sehingga penulis ingin mengetahui apakah kemasan dan kejelasan tanggal kadaluarsa ini secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Izin Departemen Kesehatan, dan halal merupakan variabel-variabel yang dewasa ini menjadi hal yang cukup mendapat perhatian oleh konsumen yang semakin
cerdas dalam membeli suatu produk. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut terkait dengan masalah keamanan, bila izin Departemen Kesehatan berhubungan dengan
keamanan yang berkenaan dengan kesehatan maka masalah kehalalan terkait hukum
suatu agama Islam. Oleh karena itu penulis memilih kedua variabel tersebut untuk dapat diketahui apakah pembelian produk Karuhun secara signifikan dipengaruhi oleh
variabel-variabel tersebut. Variabel lokasi dan kemudahan memperoleh dalam bauran pemasaran berhubungan dengan masalah tempatplace dan penulis juga ingin
mengetahui apakah kedua variabel ini secara nyata mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk Karuhun.
Variabel harga dipilih mengingat harga dari produk Karuhun yang relatif cukup mahal. Variabel pendapatan dipilih karena besar atau kecilnya pendapatan tentunya
akan berpengaruh terhadap kesediaan konsumen untuk membeli suatu produk dengan harga yang telah ditetapkan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui apakah
harga dan pendapatan ini secara signifikan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk Karuhun. Variabel iklan TVRadio dan promosi selain iklan TVRadio dalam
bauran pemasaran berhubungan dengan masalah promosi, mengingat keberhasilan suatu produk di pasaran sangat tergantung dari promosi maka penulis ingin mengetahui
apakah pembelian produk Karuhun ini secara nyata dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut. Variabel pengaruh orang lain, jumlah anggota keluarga, dan kecepatan
pelayanan dipilih karena penulis mengasumsikan ketiga variabel tersebut mewakili faktor-faktor yang berasal dari pengaruh lingkungan dimana lingkungan ini memiliki
pengaruh yang cukup besar terhadap individu dalam melakukan pembelian suatu produk. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apakah ketiga variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian dari produk Karuhun. Penelitian ini menggunakan metode CHAID Chi-Square Test Independensi,
model sikap multiatribut model angka ideal, dan analisis deskriptif. Metode CHAID digunakan untuk menganalisis kelimabelas variabel yang mempengaruhi keputusan
pembelian dimana setiap variabel diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat
keterpengaruhannya sangat tidak mempengaruhi, tidak mempengaruhi, agak mempengaruhi, mempengaruhi, dan sangat mempengaruhi. Selanjutnya untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel tertentu dianalisis dengan Chi-Square Test Independensi
. Model sikap multiatribut yaitu model angka ideal digunakan untuk mengetahui produk ideal dari gepuk dan ikan balita yang diinginkan
konsumen. Analisis deskriptif digunakan untuk memperkuat hasil alat analisis tersebut di atas.
III. KERANGKA PEMIKIRAN