VII. REKOMENDASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Intrafood dalam memasarkan Gepuk dan Ikan Balita Karuhun, telah dibahas pada bab V. Pada bab ini akan
dirumuskan rekomendasi kebijakan strategi pemasaran yang diwujudkan dalam bauran pemasaran Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi yang disusun berdasarkan
keseluruhan hasil penelitian yang meliputi; proses keputusan pembelian Gepuk dan Ikan Balita Karuhun, faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian Gepuk
dan Ikan Balita Karuhun, dan persepsi konsumen terhadap atribut dari Gepuk dan Ikan Balita Karuhun dan atribut ideal menurut konsumen terhadap suatu produk gepuk dan
ikan balita.
7.1. Strategi Produk
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa secara keseluruhan, performa dari Gepuk dan Ikan Balita ini sudah dipandang sangat baik di mata responden. Semua
konsumen yang menjadi responden menilai rasa dari Gepuk dan Ikan Balita Karuhun ini adalah enak dan 73,33 persen responden membeli karena rasa yang khas. Oleh karena
itu strategi produk yang dapat disarankan adalah dengan terus mempertahankan kualitas dari produk ini yang meliputi rasa yang khas dan enak, kemasan yang bagusmenarik,
dan tanpa menggunakan bahan pengawet dan selalu mengutamakan kesegaran produk fresh from the kitchen. Meskipun demikian perusahaan hendaknya terus melakukan
pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas dari produk Karuhun. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah masalah daya tahan dari produk Karuhun,
terutama untuk gepuk dan sambalnya, karena berdasarkan analisis multiatribut angka
ideal, responden menilai daya tahan dari sambal maupun Gepuk Karuhun tidak cukup lama.
Alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan produk Karuhun adalah dengan melakukan pengembangan maupun penelitian
dengan cara bekerja sama dengan pihak yang berkompeten dalam masalah ini. Kerjasama dapat dilakukan misalnya dengan Institut Pertanian Bogor terutama jurusan
yang mempelajari masalah pangan dan industri. Kerjasama dengan Depperindag dapat juga dijadikan alternatif lainnya. Hal ini dilakukan dengan harapan akan tercipta produk
Karuhun yang tahan lama namun bila dimungkinkan tanpa bahan pengawet. Untuk menarik para calon pembeli potensial yang belum pernah mencoba produk Karuhun,
perusahaan dapat melakukan modifikasi terutama modifikasi dalam hal ukuran. Perusahaan dapat membuat kemasan ekonomis ukuran kecil sehingga dapat menarik
minat pembeli baru.
7.2. Strategi Harga
Berdasarkan analisis CHAID, harga merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap frekuensi pembelian Gepuk dan Ikan Balita Karuhun dalam
sebulan. Faktor harga melalui Uji Chi-Square juga menghasilkan nilai-p lebih kecil dari taraf nyatanya yang berarti harga mempengaruhi frekuensi pembelian bila terjadi
perubahan harga dari produk Karuhun, maka perubahan tersebut dapat merubah frekuensi pembelian para responden.
Pada kenyataannya PT Intrafood saat ini bisa dikatakan sebagai pionir dan satu- satunya perusahaan yang memproduksi gepuk dan ikan balita. Keadaan inilah yang
memberikan keuntungan kepada perusahaan bahwa dengan harga yang relatif cukup mahal ini konsumen tidak dapat beralih ke produsen lain karena memang tidak ada
produsen lain dan kalaupun ada maka biasanya merupakan usaha skala rumah tangga dan kurang dikenal sulit didapatkan.
Dengan harga yang relatif cukup mahal ini tentu tidak semua kalangan dapat menjadi pembeli maupun pelanggan dari produk Karuhun dan perusahaan dalam hal ini
memang membidik pasar mereka yaitu untuk kalangan menengah keatas. Faktor harga nampaknya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkembangkurang
terkenalnya Gepuk dan Ikan Balita Karuhun di pasaran layaknya makanan khas Bogor lainnya seperti Roti Unyil maupun Asinan Gedung Dalam. Hal ini dapat dipahami
karena produk ini memang disegmenkan untuk kalangan tertentu saja menengah keatas. Oleh karena itu perluasan pasar hendaknya tidak hanya di Kota Bogor saja
namun perusahaan perlu mencari pasar potensial lainnya seperti Jakarta dan kota-kota lain yang memiliki pembeli potensial.
Untuk dapat lebih menarik para pelanggan untuk meningkatkan frekuensi pembelian, pemberian diskon harga ketika membeli dalam jumlah yang banyak dapat
terus dilakukan. Diskon harga juga dapat dilakukan musiman, misalnya ketika menjelang hari-hari penting, seperti Lebaran, Natal, dan hari besar agama lainnya. Cara
ini diduga dapat mempengaruhi kuantitas maupun frekuensi pembelian dari para pelanggan produk Karuhun.
7.3. Strategi Promosi