pendapatan ini maka nampaknya sesuai dengan segmen pasar yang ditetapkan perusahaan yaitu segmen menengah keatas.
6.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Gepuk dan Ikan Balita Karuhun
Konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk tentunya melakukan beberapa tahapan sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Terdapat
tahapan-tahapan yang umumnya dilakukan oleh konsumen dalam membeli suatu produk. Prosestahapan yang dilalui tersebut tidak sama antara konsumen yang satu
dengan konsumen yang lainnya, hal ini dikarenakan masing-masing konsumen dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu faktor perbedaan individu, pengaruh lingkungan, dan proses psikologis. Penelitian yang
dilakukan ini hanya membahas mengenai perbedaan individu dan pengaruh lingkungan dan tidak membahas masalah proses psikologis karena hal ini membutuhkan analisis
psikologis yang mendalam.
6.2.1. Perbedaan Individu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab kerangka pemikiran bahwa setiap individu memiliki karakter, sifat, situasi maupun kondisi yang berbeda dengan
individu lain. Perbedaan-perbedaan inilah yang perlu mendapat perhatian, karena perbedaan tersebutlah yang mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk.
Perbedaan pribadi dapat dilihat diantaranya melalui cara pembelian yang dilakukan oleh responden dalam membeli produk Karuhun
Gepuk dan Ikan Balita Karuhun. Tabel 8 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden 47,27 persen
melakukan pembelian produk Karuhun secara terencana yang berarti niat membeli
sudah direncanakan dari rumah, 36,36 persen adalah tergantung situasi. Situasi yang dimaksudkan antara lain yaitu bila ada acara keluarga, arisan, maupun acara di kantor.
Sisanya 16,36 persen melakukan pembelian secara mendadak yang berarti keinginan untuk membeli dirasakan ketika berada di dekat Resto Karuhun.
Tabel 8. Pengelompokan Responden Berdasarkan Cara Pembelian Cara Pembelian
Jumlah Responden Orang Persentase
Terencana 26 47,27
Tergantung Situasi 20
36,36 Mendadak
9 16,36
Total 55 100,00
Seorang konsumen ketika memutuskan untuk membeli suatu produk tentunya memiliki alasan mengapa memutuskan untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan
hasil survei, sebagian besar responden 74,55 persen membeli produk Karuhun karena rasa yang khas dan 16,36 persen menjawab karena bergizi. Sebanyak 7,27 persen
menjawab karena bergizi dan rasa yang khas dan 1,82 persen menjawab karena rasa yang khas dan harga yang terjangkau Tabel 9.
Rasa yang khas dipilih oleh sebagian besar responden sebagai alasan utama dalam membeli produk Karuhun, yang berarti pembelian yang dilakukan selama ini
dikarenakan responden menyukai rasa yang khas tersebut. Oleh karena itu perusahaan hendaknya tetap mempertahankan keunggulan produk yang telah dimilikinya dimana
salah satu keunggulan itu adalah rasa yang khas.
Tabel 9. Pengelompokan Responden Berdasarkan Alasan Membeli Alasan Membeli
Jumlah Responden Orang
Persentase
Rasa yang Khas 41
74,55 Bergizi
9 16,36
Bergizi dan Rasa yang Khas 4
7,27 Rasa yang Khas dan Harga Terjangkau
1 1,82
Total 55 100,00
Setiap konsumen juga memiliki tujuan yang berbeda-beda terhadap produk yang telah dibeli. Berdasarkan hasil survei yang dapat dilihat pada Tabel 10, sebagian besar
responden 25,45 persen membeli produk Karuhun untuk dijadikan oleh-oleh dan 23,64 persen menjadikan Gepuk dan Ikan Balita sebagai lauk. Sebanyak 16,36 persen
menjadikannya sebagai makanan selingan dan hanya 3,64 persen yang menjadikannya sebagai makanan besarutama. Selain itu 18,18 persen menjadikan produk Karuhun
selain untuk oleh-oleh juga digunakan untuk lauk, 9,09 persen menjadikannya makanan selingan dan sebagai oleh-oleh, dan 3,64 persen menjadikannya sebagai makanan besar
dan juga sebagai oleh-oleh.
Tabel 10. Pengelompokan Responden Berdasarkan Tujuan Membeli Tujuan Membeli
Jumlah Responden
Orang Persentase
Untuk Oleh-Oleh 14
25,45 Untuk Lauk
15 27,28
Untuk Oleh-Oleh dan Untuk Lauk 12
21,82 Sebagai Makanan Selingan
9 16,36
Sebagai Makanan Selingan dan Untuk Oleh-Oleh 5
9,09
Total 55
100,00
Kedua puluh lima persen responden umumnya menjadikan produk Karuhun sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara maupun teman yang berada di luar Bogor. Hal
ini disebabkan karena produk Karuhun merupakan makanan khas Bogor yang saat ini untuk bisa membelinya di kota lain masihlah sangat terbatas hanya terdapat di Bogor.
Preferensi seorang konsumen terhadap suatu produk tentu tidak selalu sama dengan preferensi konsumen yang lain terhadap produk yang sama. Perbedaan
preferensi dapat juga dilihat pada pembelian dari produk Karuhun. Sebagian besar responden 41,82 persen lebih sering membeli gepuk dan 25,45 persen lebih sering
membeli ikan balita. Sebanyak 18,18 persen sering membeli kedua-duanya gepuk dan ikan balita dan 14,55 persen responden lebih sering membeli kemasan campur. Adanya
kecenderungan para responden yang lebih sering membeli gepuk daripada ikan balita pada Tabel 11 menunjukkan masih kurangnya preferensi masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan. Nampaknya mengkonsumsi daging masih menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia
Responden yang lebih sering membeli ikan balita dikarenakan rasa dari Ikan Balita Karuhun yang enak, renyah, dan unik. Alasan dari para responden yang lebih
sering membeli kemasan campur adalah karena bisa menikmati baik itu Gepuk maupun Ikan Balita Karuhun dalam satu kemasan.
Tabel 11. Pengelompokan Responden Berdasarkan Menu yang Paling Sering Dibeli Menu Karuhun
Jumlah Responden Orang Persentase
Kemasan Gepuk 23
41,82 Kemasan Ikan Balita
14 25,45
Kedua-duanya 10
18,18 Kemasan Campur
8 14,55
Total 55 100,00
Masalah rasa merupakan hal yang sangat penting terutama untuk produk makanan. Produk makanan yang memiliki citarasa yang khas dan tentunya enak akan
lebih diingat oleh pembeli dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan setia produk tersebut akan lebih besar. Gepuk dan Ikan Balita Karuhun nampaknya telah memenuhi
kedua kriteria diatas, hal ini diperkuat dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa 55 responden 100 persen menilai rasa dari produk Karuhun adalah enak, baik itu gepuk
maupun ikan balita Tabel 12.
Tabel 12. Pengelompokan Responden Berdasarkan Penilaian terhadap Citarasa Produk Karuhun
Citarasa Jumlah Responden
Orang Persentase
Enak 55
100,00 Tidak Enak
- -
Total 55 100,00
Berbicara mengenai produk makanan, masalah porsi sedikit banyak memiliki pengaruh terhadap pembelian yang dilakukan oleh responden selama ini. Penilaian yang
dilakukan oleh responden terhadap porsi dari produk Karuhun yang terlihat pada Tabel 13 menunjukkan sebagian besar responden 74,55 persen menilai porsi dari produk
Karuhun sudah pas tidak terlalu sedikit dan tidak pula banyak dan 25,45 persen lainnya menilai porsinya terlalu sedikit.
Tabel 13. Pengelompokan Responden Berdasarkan Penilaian terhadap Porsi Porsi
Jumlah Responden Orang Persentase
Terlalu Sedikit 14
25,45 Pas
41 74,55
Terlalu banyak -
-
Total 55 100,00
Harga merupakan komponen yang umumnya menjadi hal yang sangat dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli suatu produk. Tipikal konsumen pada
umumnya menginginkan produk yang murah harganya namun tetap memiliki kualitas yang baik. Adanya perbedaan penilaian mengenai harga dari suatu produk antara
konsumen yang satu dengan yang lainnya timbul akibat adanya perbedaan situasi maupun kondisi keadaan dari masing-masing konsumen. Perbedaan situasi dan
kondisi ini dapat berupa perbedaan kondisi keuangan, perbedaan latar belakang, dan lain sebagainya. Perbedaan ekonomiperbedaan pendapatan nampaknya menjadi salah
satu faktor utama dari adanya perbedaan penilaian tersebut. Berdasarkan hasil survei 70,91 persen responden menilai harga dari produk Karuhun adalah sedang tidak terlalu
mahal dan tidak pula murah, 27,27 persen lainnya menilai mahal dan 1,82 persen yang menilai harga produk Karuhun tersebut murah Tabel 14.
Tabel 14. Pengelompokan Responden Berdasarkan Penilaian terhadap Harga Harga
Jumlah Responden Orang Persentase
Murah 1
1,82 Sedang 39
70,91 Mahal 15
27,27
Total 55 100,00
Lokasi bagi sebagian konsumen menjadi hal yang cukup berpengaruh pada pola pembelian terhadap suatu produk. Lokasi yang letaknya strategis mudah dijangkau dan
berada di pinggir jalan raya memberikan suatu keuntungan tersendiri bagi perkembangan tokorestauran. Tabel 15 menunjukkan bahwa 47,27 persen responden
menilai lokasi dari Resto Karuhun adalah cukup strategis, dan 36,36 persen menilai strategis. Sebanyak 14,55 persen responden menilai tidak strategis dan 1,82 persen
lainnya menilai kurang strategis.
Tabel 15. Pengelompokan Responden Berdasarkan Penilaian terhadap Lokasi Lokasi
Jumlah Responden Orang Persentase
Kurang Strategis 1
1,82 Cukup Strategis
26 47,27
Strategis 20
36,36 Tidak Strategis
8 14,55
Total 55 100,00
Responden yang menilai lokasi resto strategis sebagian besar alasannya adalah karena Resto Karuhun terletak di daerah pertokoan yang juga menjual makanan khas
Bogor lainnya yang sudah terkenal seperti Roti Unyil dan Asinan Bogor. Selain itu Resto Karuhun juga terletak di pinggir jalan raya sehingga mudah untuk dijangkau.
Responden yang menilai lokasi dari Resto Karuhun tidak strategis adalah karena lokasi resto yang sering terjadi kepadatan lalu lintas. Jalur yang satu arah dan letak resto yang
tidak berada di Jalan utama Sukasari merupakan penyebab lainnya. Kecepatan pelayanan menjadi faktor yang sangat diperhatikan oleh konsumen
ketika konsumen tersebut tidak mempunyai cukup waktu untuk berlama-lama di dalam
suatu tokorestauran. Fasilitas yang kurang mendukung dari tokorestauran dapat juga menjadi alasan perlunya pelayanan yang cepat. Tabel 16 memperlihatkan penilaian
responden terhadap kecepatan pelayanan dari karyawan Resto Karuhun. Sebagian besar responden 65,45 persen menilai pelayanan karyawan cukup
cepat, 27,27 persen menilai pelayanannya cepat, dan sisanya sebanyak 7,27 persen menilai pelayanannya lambat. Lebih lanjut, responden yang menilai lambatnya
pelayanan dari karyawan resto ini merupakan responden yang merasa kecewa atas pelayanan yang diberikan oleh para karyawan resto, para responden ini menganggap
cara kerja dari karyawan resto ini kurang profesional dalam menghadapi jumlah pembeli yang banyak.
Tabel 16. Pengelompokan Responden Berdasarkan Penilaian terhadap Kecepatan Pelayanan
Kecepatan Pelayanan Jumlah Responden Orang
Persentase
Lambat 4
7,27 Sedang 36
65,45 Cepat 15
27,27
Total 55 100,00
Perbedaan individu dapat juga dilihat dari frekuensi pembelian yang dilakukan responden. Adanya perbedaan dari banyaknya pembelian yang dilakukan antara
responden satu dengan lainnya atas produk Karuhun terjadi karena adanya perbedaan situasikondisi. Situasikondisi yang dimaksudkan dapat berupa keadaan keuangan,
jumlah anggota keluarga dan juga perbedaan kepentingan alasan maupun tujuan membeli produk Karuhun. Sebanyak 52,73 persen responden membeli produk Karuhun
satu kali dalam sebulan, 38,18 persen membeli dua kali dalam sebulan, 5,45 persen membeli sebanyak tiga kali, dan sisanya 3,64 persen membeli sebanyak empat kali
dalam sebulan Tabel 17.
Tabel 17. Pengelompokan Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian dalam Sebulan
Frekuensi Pembelian Jumlah Responden Orang Persentase
Satu Kali 29
52,73 Dua Kali
21 38,18
Tiga Kali 3
5,45 Empat Kali
2 3,64
Total 55 100,00
Berdasarkan hasil survei, responden yang frekuensi pembeliannya mencapai dua sampai empat kali dalam sebulan, umumnya membeli produk Karuhun sebagai oleh-
oleh baik itu untuk kerabat maupun relasi bisnis, dan biasanya responden sering mengadakan acara keluarga atau acara arisan dan menggunakan produk Karuhun
sebagai tambahan menu.
6.2.2. Pengaruh Lingkungan