Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara langsung dengan bagian-bagian manajemen Hotel Mirah, diantaranya Bapak Eko Irianto sebagai Marketing Manager, Bapak Syahroni sebagai Personnel Manager, Bapak Rohayadi Supriyatno sebagai Room Division Manager, dan Ibu Amelia sebagai Sales Excecutive. Selain itu, data primer juga diperoleh melalui hasil kuesioner yang diberikan langsung kepada tamu Hotel Mirah yang menjadi responden, serta melalui pengamatan langsung guna memperoleh informasi tambahan yang dapat mendukung data yang telah diperoleh. Data sekunder dapat diperoleh dari laporan manajemen Hotel Mirah, seperti laporan tahunan, laporan jangka panjang, dan tulisan-tulisan atau literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait dalam masalah penelitian, seperti Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kota Bogor, Kantor Pariwisata, Seni Budaya Kota Bogor, dan Institut Pertanian Bogor IPB. Untuk menganalisis respon konsumen terhadap strategi bauran pemasaran Hotel Mirah, diperlukan data mengenai berbagai jenis produk jasa yang ditawarkan, penetapan harga, kegiatan promosi yang dilakukan dan hal relevan lainnya. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik Convenience sampling , dimana contoh diambil atau terpilih karena ada di tempat dan waktu yang bersamaan dengan ketika penulis sedang melakukan pengumpulan data kuesioner. Dengan mengacu pada konsep teorema batas sentral yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang besar n ≥ 30 akan menyebar secara normal dan pertimbangan bahwa uji rata-rata sampel berjumlah minimal 30 orang Setiadi, 2003, penulis menggunakan sampel sebanyak 100 orang. Dan diasumsikan bahwa populasi tamu Hotel Mirah dari tahun ke tahunnya memiliki karakteristik yang sama. Dalam Umar 2003, disebutkan bahwa kuesioner yang akan digunakan harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Langkah-langkah untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden. Dalam hal ini, kuesioner akan di uji coba pada 30 orang responden dengan alasan bahwa sudah memenuhi syarat minimum 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban 4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaanpernyataan dengan skor total. Nilai korelasi ini dapat diketahui dengan memakai rumus teknik korelasi product moment, yaitu: r = [ ] 2 2 2 2 n n n Υ ∑ − Υ ∑ Χ ∑ − Χ ∑ Υ ∑ Χ ∑ − ΧΥ ∑ dimana: X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total n = jumlah responden Setelah dilakukan uji validitas, maka kuesioner yang akan digunakan perlu juga diuji reliabilitasnya untuk menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Dalam hal ini uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik dari Cronbach dengan menggunakan koefisien alpha a . r 11 = 1 k k − 1 2 t 2 b s s ∑ − dimana: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaanpernyataan 2 t s = Varian total 2 b s ∑ = Jumlah butir pertanyaanpernyataan dengan rumus varian yang digunakan adalah: n n ? ? s 2 2 2 ∑ ∑ = dimana: n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor -nomor butir pertanyaanpernyataan

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Impotance-Performance Analysis