BANK GARANSI YANG DITERIMA DAN YANG DITERBITKAN SERTA STANDBY LETTERS OF CREDIT lanjutan MANAJEMEN RISIKO

269 B a n k ฀ M a n d i r i ฀ L a p o r a n ฀ T a h u n a n ฀ 2 0 0 3 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002 Jumlah฀dalam฀jutaan฀Rupiah,฀kecuali฀disebutkan฀lain

48. BANK GARANSI YANG DITERIMA DAN YANG DITERBITKAN SERTA STANDBY LETTERS OF CREDIT lanjutan

Standby Letters of Credit SBLC lanjutan Bank Mandiri menerbitkan Irrevocable Transferable Letters of Credit atas nama “PT Kaltim Methanol Industry” dengan nilai maksimum US21,000,000 nilai penuh untuk membantu kewajiban PT Kaltim Methanol dalam Perjanjian Jual Beli Gas Alam No. SPB-1195C00096-SI antara PT Kaltim Methanol dengan PERTAMINA atas pembelian gas alam tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah fasilitas tersebut telah digunakan seluruhnya.

49. MANAJEMEN RISIKO

Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portofolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Dalam manajemen resiko, Bank memiliki tujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola berbagai macam risiko yang timbul sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang dibentuk untuk menghadapi risiko-risiko tersebut. Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko yang baru dan mengembangkan panduan manajemen risiko yang baru. Bank juga terus melakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur agar sesuai dengan standar internasional terbaik international best practice. Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen, yaitu dengan dibentuknya Direktorat Pengelolaan Risiko pada tanggal 1 Agustus 2001 dan Komite Risiko dan Modal Risk and Capital Committee pada tanggal 10 Oktober 2001, yang menjalankan fungsi Komite Manajemen Risiko sekaligus fungsi Komite Aktiva-Pasiva ALCO. Direktorat Pengelolaan Risiko Risk Management Directorate mempunyai fungsi mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan menetapkan kebijakan dan pedoman risiko. Direktorat Pengelolaan Risiko dibagi menjadi beberapa grup berkaitan dengan risiko kredit, risiko pasar, risiko portofolio dan risiko operasional dan pemulihan kredit credit recovery. Direktorat ini dipimpin oleh Direktur yang melindungi manajemen risiko yang sekaligus menjadi anggota dengan hak suara voting member pada Komite Risiko dan Modal Risk and Capital Committee. Komite Risiko dan Modal Risk and Capital Committee adalah komite yang terdiri dari anggota Direksi dan Kepala Grup dari berbagai unit usaha dalam Bank yang dipimpin oleh Direktur Utama. Komite Risiko dan Modal bertanggungjawab langsung kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Komite Risiko dan Modal bersama dengan Direktorat Pengelolaan Risiko bertanggung jawab atas penetapan kebijakan manajemen risiko bank secara menyeluruh seperti penetapan limit internal limit segmen, limit grup dan limit industri, penetapan kebijakan kredit, penetapan kebijakan suku bunga dana dan kredit, memonitor pelaksanaan kebijakan dan prosedur kredit dan menetapkan kriteria untuk mengidentifikasi, mengukur dan meminimalkan risiko. Untuk meningkatkan kualitas dan penyempurnaan dalam pengelolaan risiko Bank telah dan apabila diperlukan akan terus bekerja sama dengan beberapa konsultan internasional untuk memberikan jasa asistensi pada proses ini. Risiko Kredit Risiko kredit adalah potensi kerugian yang timbul dari kegagalan debitur atau counterparty untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian. Risiko kredit terutama timbul dari aktivitas penyaluran dana kredit dan kegiatan lain yang risikonya relatif lebih kecil seperti aktivitas perdagangan, transaksi derivatif dan partisipasi dalam transaksi pembayaran, dan penyelesaian surat- surat berharga. Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Pedoman Pelaksanaan Kredit dan surat-surat edaran yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Ketiga acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap; mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, pencatatan, pengawasan, hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dengan demikian diharapkan Bank Mandiri dapat mengoptimalkan kualitas pengelolaan kredit melalui proses yang memadai, penetapan harga yang kompetitif berdasarkan risiko risk based pricing, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan, dan penetapan ukuran performance dengan memperhitungkan risiko risk based performance. 270

49. MANAJEMEN RISIKO lanjutan