PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan KONDISI EKONOMI

295 B a n k ฀ M a n d i r i ฀ L a p o r a n ฀ T a h u n a n ฀ 2 0 0 3 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002 Jumlah฀dalam฀jutaan฀Rupiah,฀kecuali฀disebutkan฀lain PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002 Jumlah฀dalam฀jutaan฀Rupiah,฀kecuali฀disebutkan฀lain

58. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan

o. Kewajiban Kontinjensi Dalam melakukan usahanya, Bank adalah sebagai tergugat dari berbagai perkara hukum dan tuntutan sehubungan dengan kepatuhan dengan kontrak, Peraturan Pemerintah dan pajak. Walaupun tidak ada kepastian yang jelas, Bank Mandiri berpendapat bahwa berdasarkan informasi yang ada, keputusan terakhir dari perkara dan tuntutan hukum ini tidak akan berdampak secara material pada operasi, posisi keuangan atau tingkat likuiditas Bank. Pada tanggal 31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-Lain” untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan sebesar Rp1.415.754, Rp1.428.756 dan Rp1.591.517 Catatan 28. Jumlah kerugian Bank Mandiri yang mungkin timbul dari tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal 31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002 masing-masing adalah Rp2.014.659, Rp2.185.124 dan Rp2.244.374. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.

59. KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi di Indonesia telah mempengaruhi operasi Bank dan diperkirakan masih akan mempengaruhi operasi Bank di masa mendatang. Meskipun terdapat peningkatan pada indikator ekonomi tertentu, namun perbankan Indonesia masih berada pada aktivitas pemberian kredit yang terbatas. Apabila kondisi ekonomi memburuk, dalam hal depresiasi Rupiah atau peningkatan suku bunga yang signifikan, dapat berakibat buruk terhadap kemampuan nasabah Bank peminjam dan pihak- pihak yang mengadakan kontrak dengan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, yang akan mempunyai konsekuensi negatif terhadap profitabilitas Bank dan kecukupan modal. Perbaikan ekonomi dan pemulihan di sektor pendukung bergatung pada beberapa faktor seperti tindakan moneter dan fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah dan pihak lainnya, serta tindakan-tindakan lain yang di luar pengendalian dari Bank. Untuk mengantisipasi kondisi ekonomi tersebut di atas, Bank Mandiri dan Anak-anak Perusahaan telah danatau senantiasa menerapkan kegiatan-kegiatan dibawah ini: a. Penawaran Umum Saham Perdana Initial Public Offering. b. Pengembangan Enterprise Mandiri Advance System eMAS. c. Pengembangan perluasan berbagai macam saluran distribusi. d. Pengembangan berbagai macam fitur produk. e. Pengembangan sumber pendanaan, mencakup penerbitan obligasi dan peningkatan pendapatan bunga dari re-profiling obligasi pemerintah. f. Melakukan restrukturisasi atas kredit bermasalah. g. Mengatasi risiko likuiditas dengan memperpanjang pinjaman luar negeri, meningkatkan sumber pendanaan ritel dan meningkatkan pelayanan terhadap nasabah-nasabah utama Bank Mandiri dengan menawarkan tingkat suku bunga dan pelayanan yang kompetitif. h. Meningkatkan efisiensi dengan cara: i Merasionalisasi jumlah pegawai. ii Mengoptimalkan jaringan kantor dan pengembangan kredit ritel. iii Menata ulang operasional cabang. iv Mengendalikan biaya overhead melalui peningkatan mekanisme pengawasan. v Merancang struktur organisasi yang efektif. i. Meningkatkan kualitas pelayanan dan produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah j. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan mengembangkan program pelatihan kepemimpinan dengan INSEAD serta dengan mengadakan pelatihan e-Learning dengan lebih efektif, efisien dan tepat waktu. 296

59. KONDISI EKONOMI lanjutan