270
49. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan Corporate Governance diterapkan dengan penerapan four-eyes principle yang mengharuskan pemutusan pemberian kredit oleh
minimal dua pihak, yaitu unit bisnis yang berwenang dan unit risk. Dengan demikian diharapkan dapat menghasilkan keputusan kredit yang lebih baik.
Bank mendorong diversifikasi portofolio kredit yang diberikan di berbagai jenis industri atau sektor ekonomi, jenis kredit yang diberikan dan segmentasi debiturnya guna mengurangi risiko kredit. Batasan untuk industri ditetapkan sesuai dengan
perencanaan strategis Bank, dengan memperhatikan, pengoptimasian laba Bank, pelaksanaan undang-undang dan penyebaran risiko.
Sesuai dengan ketentuan internasional yang ditetapkan oleh Bank for International Settlement dalam kesepakatan Basel maka Bank mengembangkan dan menggunakan model pemeringkatan nasabah atas dasar risiko yang disebut pendekatan IRB. Saat
ini telah selesai dikembangkan model untuk segmentasi korporasi dan konsumer. Model yang dikembangkan bersama konsultan internasional kemudian disempurnakan secara internal dan merupakan salah satu sarana pengukuran risiko terbaik dimiliki
dalam industri perbankan. Lebih jauh, pengembangan terhadap model masih terus berlanjut untuk mendapatkan hasil-hasil yang lebih akurat, perhitungan kecukupan modal yang lebih tepat, penentuan harga serta penilaian kinerja. Saat ini Bank juga
sedang mengembangkan model penilaian untuk segmen usaha kecil dan menengah yang didukung dengan arahan dari konsultan internasional.
Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko kerugian atas posisi neraca dan rekening administratif off-balance sheets dan transaksi derivatif
akibat dari perubahan kondisi pasar termasuk harga opsi. Perubahan dari faktor-faktor pasar akan mempengaruhi nilai dari instrumen keuangan, terutama instrumen yang sensitif terhadap risiko pasar. Risiko pasar terdiri atas risiko likuiditas, risiko
suku bunga, risiko perdagangan, risiko nilai tukar mata uang asing, dan risiko instrumen derivatif. Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Market Risk Group yang melakukan pengelolaan aktiva dan kewajiban asset
liabilitiy management dan mengelola risiko dari aktivitas perdagangan untuk kepentingan Bank sendiri dan nasabah. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah mencegah eksposur yang berlebihan yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas diluar
yang sudah ditetapkan Bank, disamping mengelola fluktuasi nilai pasar yang melekat pada instrumen keuangan. Dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia yang menetapkan untuk memasukkan resiko pasar dalam perhitungan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Bank Mandiri mulai menghitung rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan resiko pasar.
Pengelolaan aktiva dan kewajiban dimulai dengan proses penelaahan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal diantaranya kondisi likuiditas, kesenjangan jatuh tempo aktiva dan kewajiban dan rencana kerja Bank. Kondisi eksternal diantaranya
parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank terutama tingkat inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor ekonomi makro lainnya serta kondisi persaingan. Risiko likuiditas, risiko nilai tukar
dan risiko suku bunga ditelaah dan dilaporkan setiap bulan kepada Komite Risiko dan Modal Risk and Capital Committee yang kemudian menetapkan kebijakan dan memformulasikan strategi untuk pengelolaan aktiva dan kewajiban, setelah
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal tersebut. Dalam kaitan dengan pengelolaan aktiva dan kewajiban, Bank telah menetapkan batasan kesenjangan gap Limit untuk meminimalkan risiko yang dikaji ulang minimal setiap tahun.
PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002
JumlahdalamjutaanRupiah,kecualidisebutkanlain
271 B a n k M a n d i r i L a p o r a n T a h u n a n 2 0 0 3
PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003, 30 April 2003 dan 31 Desember 2002
JumlahdalamjutaanRupiah,kecualidisebutkanlain
49. MANAJEMEN RISIKO lanjutan