Validitas Instrumen Penelitian Kualitas Instrumen

penelitian ini didasarkan pada Kurikulum yang diberlakukan oleh sekolah tempat penelitian ini berlangsung, yaitu Kurikulum 2013. Setelah disusun sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, instrumen ini juga ditelaah oleh para ahli yang berkompeten di bidang pembelajaran membaca pemahaman expert judgement. Ahli yang menguji kesahihan instrumen pada penelitian ini adalah Bapak Setyawan Pujiono, M. Pd. selaku Dosen Membaca Pemahaman di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JPBSI Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Ibu St. Nurbaya, M. Hum. selaku Dosen Membaca Pemahaman di JPBSI UNY, Ibu Murniningsih, S. Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Muntilan, dan Bapak Kunarwan, S. Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Salaman. Selain menguji validitas isi, peneliti juga harus menguji validitas butir dari instrumen yang digunakan. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Arikunto yang mengungkapkan bahwa suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi 2006: 168. Oleh sebab itu, peneliti melakukan analisi butir soal untuk mengetahui kesahihan masing-masing butir. Untuk mengukur kesahihan butir soal, penelitian ini menggunakan bantuan program Iteman. Kriteria yang menjadi acuan validitas butir soal dengan bantuan program Iteman, yaitu indeks tingkat kesulitan ITK dan indeks daya beda IDB Nurgiyantoro, 2009: 356. ITK atau dalam program Iteman dinyatakan sebagai proporsion correct Prop. Correct yang diacu dalam penelitian ini berkisar antara 0,2 hingga 0,8. Sementara itu, IDB atau dalam program Iteman dinyatakan sebagai point biserial yang diacu dalam penelitian ini sebesar 0,20. Instrumen pada penelitian ini dikembangkan sesuai dengan Kurikulum yang digunakan pada sekolah tempat penelitian ini diadakan. Instrumen penelitian ini selanjutnya diuji validitasnya oleh para ahli. Setelah dinyatakan sahih, maka tahap selanjutnya adalah mengujikan soal-soal tersebut kepada siswa yang telah ditunjuk sebagai kelas uji instrumen. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 80 butir. Berdasarkan kriteria yang menjadi acuan penelitian ini, data yang telah didapat dari hasil uji instrumen kemudian dianalisis. Soal, dinyatakan valid jika memenihi kedua kriteria di atas. Oleh karenanya, dari 80 butir soal, hanya terdapat 63 butir soal yang dinyatakan valid dan 17 soal dinyatakan gugur. Hasil validitas instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada penelitian ini, dari 63 butir soal yang valid, hanya diambil 60 soal untuk digunakan. Pengambilan soal tersebut harus mengacu pada Taksonomi Barret. Dari 60 butir yang dipakai, 30 butir digunakan sebagai soal pretest dan 30 butir lainnya digunakan sebagai soal posttest.

b. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas dimaknai Nawawi 2007: 148 sebagai suatu keajegan atau kekonsistenan suatu instrumen dalam mengungkapkan suatu gejala tertentu dari waktu-ke waktu. Jadi, kata kunci untuk kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah ketetapan, kekonsistenan, atau keajegan. Pada penelitian ini, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan program Iteman. Sementara itu, teknik yang digunakan untuk menganalisis reliabilitas instrumen pada penelitian ini ialah identifikasi tingkat alpha. Tingkat alpha dapat diklasifikasikan ke dalam enam kategori. Keenam kategori tersebut, yaitu skor alpha lebih dari 0,90 dinyatakan baik, 0,80-0,89 cukup baik, 0,70-0,79 sedang, 0,60-0,69 agak kurang, 0,50-0,59 kurang dan kurang dari 0,50 dinyatakan tidak baik. Hasil uji reliabilitas dengan melihat koefisien reliabilitas instrumen yang dihitung dengan Alpha Cronbach selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

I. Teknik Analisis Data

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran ERICA Effective Reding in The Content Areas dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran ini. Oleh sebab itu, teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini berupa uji beda. Teknik uji beda dinilai Nurgiyantoro sebagai suatu teknik yang tepat untuk menguji perbedaan antara kelompok-kelompok yang diuji 2009: 181. Sementara itu, teknik analisis statistik yang digunakan adalah uji-t. Pemilihan teknik ini dikaitkan dengan jumlah kelompok yang diteliti. Dalam penelitian ini hanya terdapat dua kelompok sehingga teknik analisis yang digunakan adalah uji-t atau t-test.