Herringbone dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Siswa kelas X SMAN 1 Imogiri”.
Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini dikarenakan sama-sama menguji keefektifan teknik ataupun model pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman suatu bacaan. Komprehensi merupakan hal yang sangat penting dalam membaca. Oleh
karena itu, kedua penelitian tersebut memberikan motivasi untuk terus mengembangkan berbagai model pembelajaran pembelajaran membaca
komprehensi. Selain itu, berbagai keterbatasan dalam kedua penelitian tersebut menjadi bahan pemikiran bagi penulis untuk dapat diperbaiki dalam penelitian ini.
C. Kerangka Pikir
Membaca merupakan proses pemaknaan bahasa tulis yang ingin disampikan penulis oleh pembaca. Oleh sebab itu, dalam proses membaca
hendaknya terjadi proses pemahaman. Kesepamahaman dengan penulis sangat dibutuhkan agar tidak terjadi salah penafsiran. Untuk mecapai pembelajaran
membaca pemahaman teks eksplanasi yang baik, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran tersebut adalah model
pembelajaran ERICA. Model pembelajaran ERICA merupakan suatu model pembelajaran
membaca yang digunakan untuk pembelajaran membaca. Model pembelajaran ini biasa disebut dengan model pembelajaran membaca bidang isi. Ada empat tahap
yang harus dilakukan pada model pembelajaran ini, yaitu: 1 persiapan; 2
berpikir melalui membaca; 3 penggalian dan pengorganisasian informasi; serta 4 penerjemahan dari membaca untuk menulis.
Model pembelajaran ERICA dinilai efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Berdasarkan fakta di
lapangan, hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang merupakan generalisasi dari hasil UN bahasa Indonesia SMP eks-RSBI pelaksana Kurikulum
2013, khususnya, SMPN 1 Muntilan dan SMPN 1 Salaman harus mendapatkan perhatian. Hal ini diakibatkan oleh tuntutan Kurikulum 2013. Siswa diharapkan
mampu berperan aktif dalam pembelajaran, termasuk pembelajaran membaca. Jika selama ini, pembelajaran membaca menggunakan metode konvensional,
maka dengan model pembelajaran ERICA guru dapat menilai siswa tidak hanya dari hasil pemahamanya, melainkan dari proses hingga hasil.
Mengingat pemakai Kurikulum 2013 dituntut untuk mengintegrasikan berbagai keterampilan berbahasa menjadi satu dalam sebuah topik, maka model
pembelajaran ini diharapkan mampu mewadahi tuntutan tersebut. Oleh sebab itu, model ini perlu diuji keefektifannya di dalam pembelajaran membaca
komprehensi, khususnya untuk sekolah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.
Model pembelajaran ini dinilai efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi karena model pembelajaran ini menekankan pada
proses pemerolehan informasi pada teks eksplanasi serta bagaimana cara membaca untuk belajar. Selain model pembelajaran ini efektif dalam
pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi, model pembelajaran ini