Keefektifan Model Pembelajaran ERICA

Siswa kelompok eksperimen mampu mengungkapkan istilah-istilah terkait isi bacaan sebelum membaca, mengidentifikasi struktur teks, memahami isi teks, meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata, memahami konteks bacaan, mengidentifikasi ciri kebahasaan, dan meringkas isi bacaan dengan bahasanya sendiri. Oleh karena itu, siswa akan jauh lebih mudah dalam memahami isi teks eksplanasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi tidak hanya memerlukan inovasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan guru, tapi diperlukan sebuah inovasi yang mampu menggeser sistem pembelajaran yang berorientasi pada guru ke sistem pembelajaran yag berorientasi pada siswa. Oleh karenaya, siswa dituntut untuk lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini mencakup beberapa hal yang sesungguhnya penjabaran dari tiga hal, yaitu tempat penelitian, waktu penelitian, dan topik teks eksplanasi yang digunakan dalam penelitan. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing keterbataasan tersebut. Subjek penelitian ini hanya terdiri atas dua sekolah, sedangkan jumlah SMP di Kabupaten Magelang relatif banyak. Sementara itu, SMP yang telah menggunakan Kurikulum 2013 tercatat terdapat enam SMP yang kesemuanya penting untuk diteliti. Dengan demikian, model pembelajaran ERICA yang telah dinyatakan efektif untuk pembelajaran membaca di SMPN 1 Muntilan, belum tentu efektif di sekolah lain. Hal ini disebabkan perbedaan kondisi dari sekolah tersebut. Keterbatasan lain terletak pada pengambilan sampel penelitian ini yang hanya ada dua kelas, satu kelas eksperimen dari SMPN 1 Muntilan dan satu kelas kontrol SMPN 1 Salaman. Sementara itu, jumlah siswa di sekolah ini relatif banyak. Di samping itu, jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Kelas eksperimen hanya terdiri atas 24 siswa, sedangkan kelas kontrol terdiri atas 28 siswa. Namun, kualitas keduanya sama. Keterbatasan waktu menyebabkan penelitian ini hanya berlangsung dua pekan. Waktu penelitian yang hanya dua pekan dimanfaatkan untuk kegiatann pretest , perlakuan sebanyak empat kali, dan posttest. Topik teks eksplanasi yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada “Peristiwa Alam”. Pemilihan topik disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013. Keterbatasan topik teks eksplanasi yang digunakan dalam penelitian ini menyebabkan pembaca memiliki presepsi bahwa teks eksplanasi merupakan teks peristiwa alam. Sementara itu, teks eksplanasi tidak terbatas pada kejadian alam, bahkan interaksi sosial pun termasuk dalam genre teks eksplanasi.