Pra Pembelajaran 1 Pelaksanaan Pembelajaran Mewarnai di SLB Negeri 1 Yogyakarta

72 mengharapkan setiap dialog yang murid lakukan di kelas bisa membantu agar bicara mereka semakin jelas.

b. Kegiatan Inti Pembelajaran 1.

Kelas V C Guru menyediakan sebuah gambar untuk proses pembelajaran mewarnai di dalam kelas. Guru kemudian memberikan instruksi kepada murid untuk mewarnai. Guru memilihkan gambar berupa gambar hewan-hewan laut untuk murid warnai. Sebelum instruksi mewarnai diberikan, guru terlebih dahulu mengajak murid mengenal hewan apa saja yang ada di kertas mewarnai tersebut, berapa jumlah hewannya dan apa nama hewan tersebut. Kemudian guru menginstruksikan untuk mulai mewarnai. Gambar 7: Gambar Hewan Laut yang Telah Disiapkan Guru Setelah diberi instruksi, murid down syndrome kelas V C yang bernama Irfan membuka wadah crayon yang telah disediakan oleh guru. Ia mengambil crayon warna merah muda dan mulai menggoreskan di kertas. Ia menggoreskan pada 73 objek ikan lumba-lumba dan hiu dengan tidak teratur hingga keluar objek. Kemudian ia mengambil crayon berwarna jingga lalu menggoreskannya pada ekor dan tangan kura-kura. Lalu gurunya meminta Irfan untuk mengganti warna crayon, dan ia menggantinya dengan warna kuning lalu mewarnai badan kura- kura. Ia kemudian mengambil warna hitam dan mulai menggoreskannya di objek ikan paus. Guru Irfan sudah mengingatkannya dan mengajaknya untuk mengganti warna. Namun Irfan tetap memakai warna hitam tersebut. Irfan terlihat berusaha menempatan goresan di dalam objek, namun ia masih kesulitan. Warna yang ia ambil juga tidak sesuai dengan warna objek yang seharusnya. Irfan terus menerus menggoreskan warna hitam di kertas, sehingga guru kelas V C menginstruksikannya untuk mengganti warna. Kemudian ia mulai menaruh crayon ke wadah semula lalu menutup wadahnya. Dari proses mewarnai Irfan kali ini, peneliti mengevaluasi keseluruhaan proses dan menyimpulkan bahwa Irfan masih kesulitan dalam mengenal warna dan memahami penggunaan warna dengan tepat. Ia sering terfokus pada satu warna yang ia pegang dan tidak akan menggantinya hingga diberikan instruksi oleh guru. Irfan juga mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan secara mandiri untuk memilih warna yang ingin digunakan, serta sulit mewarnai tepat di dalam objek. Irfan juga menunggu instruksi dari guru dan kurang dalam berinisiatif untuk berkreasi. Menurut pengamatan peneliti, guru kelas V C sengaja memilihkan gambar untuk diwarnai Irfan dikarenakan Irfan masih kesulitan dalam memilih satu gambar diantara banyak gambar. Indikator evaluasi pada proses

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

Komunikasi Antarpribadi Orangtua Anak Down Syndrome (Studi Kasus Komunikasi Antarpribadi Orangtua Anak Down Syndrome di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat Medan)

21 143 109

Strategi Koping Orang Tua Pada Anak Yang Menderita Sindrom Down di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Jakarta

4 24 128

PERAN KELUARGA DAN SEKOLAH DALAM PROSES SOSIALISASI PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) NO.167713.

0 1 25

PERUBAHAN DAN PELESAPAN FONEM DALAM KEGIATAN BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH Perubahan Dan Pelesapan Fonem Dalam Kegiatan Bercakap-Cakap Pada Anak Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Cahaya Mentari Kartasura.

0 1 13

PENDAHULUAN Perubahan Dan Pelesapan Fonem Dalam Kegiatan Bercakap-Cakap Pada Anak Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Cahaya Mentari Kartasura.

0 0 6

PERUBAHAN DAN PELESAPAN FONEM DALAM KEGIATAN BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH Perubahan Dan Pelesapan Fonem Dalam Kegiatan Bercakap-Cakap Pada Anak Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Cahaya Mentari Kartasura.

0 1 17

PROFIL KEMANDIRIAN ANAK DOWN SYNDROME DAN IMPLIKASINYA BAGI BIMBINGAN PRIBADI : Studi Deskriptif Tentang Kemandirian Anak Down Syndrome di Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pendidikan dan Latihan Anak Berkelainan (YPLAB) Lembang Tahu

6 12 65

PEMBELAJARAN FINGER PAINTING PADA ANAK AGRESIF DI SEKOLAH LUAR BIASA PRAYUWANA YOGYAKARTA.

1 5 83

KOMPETENSI FONOLOGIS ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME DI SLB C NEGERI 1 YOGYAKARTA PHONOLOGICAL COMPETENCE OF CHILDREN WITH DOWN SYNDROME AT SLB C NEGERI 1 YOGYAKARTA

0 0 10