63 anak dalam memilih warna yang tepat sambil mengenalkan mereka nama objek
yang sedang mereka warnai. Hasil mewarnai anak cenderung tidak merata, serta anak-anak memilih warna sesuai dengan instruksi yang diberikan dengan alat
warna milik mereka sendiri dan gambar objek yang disediakan oleh pembimbing sehingga anak tidak membuat gambar keseluruhan dari awal.
f. Evaluasi Pembelajaran Mewarnai Anak Down Syndrome kelas VC dan
VD
Berdasarkan wawancara guru kelas V C dan V D serta panduan Kurikulum SDLB N 1 Yogyakarta yang peneliti dapat dari pihak sekolah, peneliti
menyimpulkan bahwa aspek-aspek evaluasi dalam pembelajaran mewarnai adalah cara memegang pewarna, kerapian, hasil, dan serta sikap saat mewarnai. Namun
secara keseluruhan, aspek-aspek tersebut hanya formalitas dan dapat dikatakan bahwa aspek yang guru utamakan adalah ketelibatan murid saat proses mewarnai
berlangsung.
4. Faktor Penghambat dan Pendukung Pembelajaran Mewarnai.
Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa
asing digunakan istilah-istilah Mental Retardation, Mentally Reterdet, Mental Deficiency, Mental Detective, dan lain-lain. Dalam pelaksanaan pembelajaran
mewarnai di SLB Negeri 1 Yogyakarta tidak terlepas dari halangan dan hambatan serta faktor yang mendukung untuk terlaksananya pembelajaran mewarnai.
64 Berikut ini penjabaran faktor penghambat dan pendukung pembelajaran
mewarnai:
a. Faktor Penghambat
Faktor penghambat adalah faktor yang mempersulit pembelajaran yang menjadikan apa yang disampaikan guru tidak tersampaikan secara maksimal
kepada siswa. Berdasarkan hasil penelitian, faktor penghambat adalah sifat murid down syndrome sangat keras dibanding dengan anak normal lainnya. Saat anak
tidak ada keinginan untuk mengikuti pembelajaran, maka memerlukan waktu untuk membujuk mereka agar mau ikut. Selain itu murid down syndrome harus
dibimbing lebih intensif. Hal ini disebabkan dari segi motorik, ada anak yang kesulitan untuk mewarnai tepat pada objek. Intelegensi anak yang dibawah rata-
rata juga mengurangi daya serap mereka akan instruksi. Kondisi kelas yang majemuk, juga menjadi hambatan bagi guru untuk focus pada satu-persatu anak.
b. Faktor Pendukung
Faktor pendukung adalah faktor yang memperlancar tahapan pembelajaran, sehingga sistem pengajaran berjalan sesuai rencana dan optimal. Faktor
pendukung adalah anak down syndrome yang menyukai kegiatan mewarnai. Bagi mereka mewarnai adalah sarana menyegarkan suasana kelas. Semangat guru yang
tinggi dalam memberikan pembelajaran juga menjadi pendukung anak-anak, pemaksimalan fasilitas sekolah untuk menunjang pembelajaran. Serta kemauan
keluarga untuk selalu mendampingi anaknya dalam mengikuti pembelajaran. Tentunya orang tua yang peduli akan perkembangan anaknya, orang tua yang rela