17
d. Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. Oleh karena itu, pada waktu
tertentu guru melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka.
e. Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode
yang tepat. Fasilitas sangatlah penting guna berjalannya proses pembelajaran yang efektif.
f. Guru
Setiap orang memiliki kepribadian, perfomance style, kebiasaan, dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya
dipengaruhi pula oleh latar belakang pendidikan. Intinya guru harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan memiliki jiwa profesional dalam menyampaikan
pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
E. Anak Berkebutuhan Khusus 1.
Pengertian
Menurut Abdul Hadis 2006 anak berkebutuhan khusus yang bisa disebut sebagai anak luar biasa adalah anak yang memerlukan pendidikan dan layanan
khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna. Anak berkebutuhan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya membutuhkan
18 bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling,
dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus. Jenis-jenis layanan tersebut diberikan secara khusus kepada anak uang berkebutuhan khusus oleh
pihak yang berkompeten pada setiap jenis layanan tersebut. Adapun yang termasuk pihak yang berkompeten dalam memberikan layanan pendidikan, sosial,
bimbingan konseling, dan jenis layanan lainnya ialah para pendidik yang berijazah, pekerja sosial, konselorpetugas bimbingan konseling, dan ahli lainnya
yang relevan dengan jenis layanan yang diberikan kepada anak luar biasa. Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa merupakan julukan atau sebutan bagi
mereka yang memiliki kekurangan atau mengalami berbagai kelainan dan penyimpangan yang tidak dialami oleh orang normal pada umumnya, baik bawaan
lahir maupun karena kecelakaan selama hidup. Kelainan atau kekurangan yang dimiliki oleh mereka disebut luar biasa dapat berupa kelainan dalam segi fisik,
psikis, sosial, dan moral.
2. Asesmen dan Program Pendidikan Individual Anak Berkebutuhan
Khusus
Sunardi dan Sunaryo 2007: 83 menegaskan bahwa pemberian layanan kepada anak berkebutuhan khusus tidak dapat berdasarkan pengelompokkan atas
kelaianannya atau labeling. Kegiatan pemberian layanan diperlukan pemahaman awal tentang kondisi obyektif anak, yang dilakukan melalui kegiatan asesmen.
Tanpa asesmen sulit untuk merencanakan program layanan yang sistematis, konkret, dan relevan dengan kondisi anak.