Kelas V D Observasi Kedua

71

2. Observasi Kedua

Observasi dilakukan pada hari Kamis pagi, 12 Mei 2016 pukul 07.15 sampai dengan 09.00 WIB bertempat di kelas V D dan 09.20 sampai 10.00 V C dengan masing-masing seorang guru kelas dan dua siswa Down Syndrome perempuan di kelas V D dan satu siswa Down Syndrome laki-laki di kelas V C.

a. Pra Pembelajaran 1

Kelas V C Sebelum pelajaran dimulai, guru menyiapkan kertas untuk mewarnai yang berisi gambar hewan-hewan. Guru juga merapikan kursi yang masih berantakan sambil mengajak murid untuk masuk ke dalam kelas.

2 Kelas V D

Pertemuan kali ini dibuka dengan doa bersama. Pembelajaran diawali dengan menciptakan kondisi awal pembelajaran yang kondusif dengan dialog sederhana antara para murid dan guru. Dialog tersebut tentang kegiatan murid sebelum berangkat sekolah serta aktivitas anggota keluarga si murid pagi itu. Dialog yang dilakukan guru tidak dilakukan secara global, namun secara personal dimana setiap murid diajak bicara satu-persatu. Berdasarkan keterangan guru, kegiatan dialog yang selalu guru lakukan sebelum memulai pelajaran tidaklah sekedar untuk memancing fokus dari murid, namun juga melatih murid-murid berbicara. Hal ini disebabkan anak tuna grahita terutama down syndrome memiliki kendala motorik dimana salah satu gejala adalah bicara yang kurang lancar. Guru 72 mengharapkan setiap dialog yang murid lakukan di kelas bisa membantu agar bicara mereka semakin jelas.

b. Kegiatan Inti Pembelajaran 1.

Kelas V C Guru menyediakan sebuah gambar untuk proses pembelajaran mewarnai di dalam kelas. Guru kemudian memberikan instruksi kepada murid untuk mewarnai. Guru memilihkan gambar berupa gambar hewan-hewan laut untuk murid warnai. Sebelum instruksi mewarnai diberikan, guru terlebih dahulu mengajak murid mengenal hewan apa saja yang ada di kertas mewarnai tersebut, berapa jumlah hewannya dan apa nama hewan tersebut. Kemudian guru menginstruksikan untuk mulai mewarnai. Gambar 7: Gambar Hewan Laut yang Telah Disiapkan Guru Setelah diberi instruksi, murid down syndrome kelas V C yang bernama Irfan membuka wadah crayon yang telah disediakan oleh guru. Ia mengambil crayon warna merah muda dan mulai menggoreskan di kertas. Ia menggoreskan pada

Dokumen yang terkait

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

Komunikasi Antarpribadi Orangtua Anak Down Syndrome (Studi Kasus Komunikasi Antarpribadi Orangtua Anak Down Syndrome di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat Medan)

21 143 109

Strategi Koping Orang Tua Pada Anak Yang Menderita Sindrom Down di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Jakarta

4 24 128

PERAN KELUARGA DAN SEKOLAH DALAM PROSES SOSIALISASI PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) NO.167713.

0 1 25

PERUBAHAN DAN PELESAPAN FONEM DALAM KEGIATAN BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH Perubahan Dan Pelesapan Fonem Dalam Kegiatan Bercakap-Cakap Pada Anak Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Cahaya Mentari Kartasura.

0 1 13

PENDAHULUAN Perubahan Dan Pelesapan Fonem Dalam Kegiatan Bercakap-Cakap Pada Anak Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Cahaya Mentari Kartasura.

0 0 6

PERUBAHAN DAN PELESAPAN FONEM DALAM KEGIATAN BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH Perubahan Dan Pelesapan Fonem Dalam Kegiatan Bercakap-Cakap Pada Anak Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Cahaya Mentari Kartasura.

0 1 17

PROFIL KEMANDIRIAN ANAK DOWN SYNDROME DAN IMPLIKASINYA BAGI BIMBINGAN PRIBADI : Studi Deskriptif Tentang Kemandirian Anak Down Syndrome di Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pendidikan dan Latihan Anak Berkelainan (YPLAB) Lembang Tahu

6 12 65

PEMBELAJARAN FINGER PAINTING PADA ANAK AGRESIF DI SEKOLAH LUAR BIASA PRAYUWANA YOGYAKARTA.

1 5 83

KOMPETENSI FONOLOGIS ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME DI SLB C NEGERI 1 YOGYAKARTA PHONOLOGICAL COMPETENCE OF CHILDREN WITH DOWN SYNDROME AT SLB C NEGERI 1 YOGYAKARTA

0 0 10