64 Berikut ini penjabaran faktor penghambat dan pendukung pembelajaran
mewarnai:
a. Faktor Penghambat
Faktor penghambat adalah faktor yang mempersulit pembelajaran yang menjadikan apa yang disampaikan guru tidak tersampaikan secara maksimal
kepada siswa. Berdasarkan hasil penelitian, faktor penghambat adalah sifat murid down syndrome sangat keras dibanding dengan anak normal lainnya. Saat anak
tidak ada keinginan untuk mengikuti pembelajaran, maka memerlukan waktu untuk membujuk mereka agar mau ikut. Selain itu murid down syndrome harus
dibimbing lebih intensif. Hal ini disebabkan dari segi motorik, ada anak yang kesulitan untuk mewarnai tepat pada objek. Intelegensi anak yang dibawah rata-
rata juga mengurangi daya serap mereka akan instruksi. Kondisi kelas yang majemuk, juga menjadi hambatan bagi guru untuk focus pada satu-persatu anak.
b. Faktor Pendukung
Faktor pendukung adalah faktor yang memperlancar tahapan pembelajaran, sehingga sistem pengajaran berjalan sesuai rencana dan optimal. Faktor
pendukung adalah anak down syndrome yang menyukai kegiatan mewarnai. Bagi mereka mewarnai adalah sarana menyegarkan suasana kelas. Semangat guru yang
tinggi dalam memberikan pembelajaran juga menjadi pendukung anak-anak, pemaksimalan fasilitas sekolah untuk menunjang pembelajaran. Serta kemauan
keluarga untuk selalu mendampingi anaknya dalam mengikuti pembelajaran. Tentunya orang tua yang peduli akan perkembangan anaknya, orang tua yang rela
65 menyisihkan waktunya untuk menemani anaknya sangat membatu dalam
pelaksanaan pendidikan yang baik.
D. Pelaksanaan Pembelajaran Mewarnai di SLB Negeri 1 Yogyakarta
Untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran mewarnai di kelas, peneliti malakukan observasi dengan mengikuti pembelajaran di kelas V C
dan V D. Berikut ini kegiatan yang dicatat peneliti dalam observasi di kelas.
1. Observasi Pertama
Observasi dilakukan pada hari Selasa, 3 Mei 2016 pukul 09.20 sampai dengan 10.30 WIB bertempat di kelas V D dan 10.50 sampai 11.25 V C dengan masing-
masing seorang guru kelas dan dua siswa Down Syndrome perempuan di kelas V D dan satu siswa Down Syndrome laki-laki di kelas V C. Peneliti duduk di
belakang kelas mengikuti keseluruhan proses yang berlangsung.
a. Pra Pembelajaran 1.
Kelas V C
Pengkondisian kelas dilakukan guru dengan mengajak murid untuk masuk ke dalam kelas. Murid dibimbing untuk duduk tenang, menaruh tas dikursi lalu
mengeluarkan buku yang telah ia bawa. Guru berusaha membangun konsentrasi siswa dengan mengajak memanggil nama dan berbicara tentang barang-barang
yang murid bawa. Kemudian murid dibantu oleh guru mengeluarkan buku dari dalam tas.