51 Irfan Anji Rafei lahir di Yogyakarta, pada tanggal 6 Agustus 2004. Ia berjenis
kelamin lelaki dengan usia 12 tahun. Irfan beragama Islam. Irfan memiliki alamat rumah di Jl. Perintis Kemerdekaan No.25 Pandeyan Umbulharjo, Yogyakarta. Ia
memiliki ayah bernama Suwarjito dan ibu bernama Nanik Nawangsari. Irfan saat ini bersekolah di SLB N 1 Yogyakarta. Saat penelitian ini dilakukan, ia berada di
kelas V C dengan wali kelas bernama Bapak Sugiyanto.
a. Kondisi Fisik dan Psikologis
Irfan berjenis kelamin laki-laki serta mengalami down syndrome. Secara fisik Irfan memiliki wajah selayaknya anak down syndrome pada umumnya, matanya
sipit miring ke atas, ukuran kepalanya kecil, wajahnya bulat, dan berleher pendek. Tubuh Irfan agak gemuk dan kulit Irfan berwarna sawo matang. Rambut Irfan
tipis dan lurus bermodel cepak berponi. Kemampuan berkomunikasi Irfan masih belum berkembang dengan baik
karena ia belum bisa berbicara dengan benar. Apa yang Irfan katakana masih sulit dimengerti. Irfan selalu mencoba berkomunikasi dengan orang lain dengan cara
memberi isyarat dan mengoceh tidak jelas. Terkadang Irfan dapat mengucapkan satu dua kata namun setelah itu suara Irfan kembali menghilang.
Irfan merupakan anak yang pendiam dan penurut. Namun ketika di luar kelas Irfan senang mengganggu murid kelas lain seperti Avita yang ada di kelas V D.
Menurut guru kelas V D, Irfan memang merupakan anak yang jahil dan suka menggoda teman perempuan yang ada di kelas lain.
Hasil observasi pada Senin, 2 Mei 2016 di ruang kelas V C SLB N 1 Yogykarta, saat bertemu dengan peneliti bersikap malu-malu tapi tetap mau
52 bersalaman dengan peneliti. Saat itu hari Senin namun Irfan tidak memakai
seragam merah putih, ia memakai baju olahraga padahal di hari itu kelas Irfan tidak ada pembelajaran olahraga. Irfan saat bertemu dengan peneliti, tidak
menunjukkan sikap takut, ia terlihat santai dan hanya sedikit malu. Namun saat diajak bicara oleh peneliti, Irfan tidak menjawab. Ia hanya diam dan bermain
dengan buku yang ia bawa. Menurut guru kelas V C, Irfan merupakan anak yang baik. Irfan cenderung
anak yang tidak nakal. Irfan anak yang jarang mengambek namun terkadang saat ia sedang kelelahan atau tidak ada semangat, ia sulit untuk diajak belajar. Irfan
bukan anak yang cengeng, terkadang bertingkah bandel, namun menurut guru tingkah laku Irfan masih wajar seperti anak-anak yang lain. Selama peneliti
melakukan observasi di dalam kelas, irfan lebih banyak diam, termasuk saat dimintai gurunya menjawab sapaan dari peneliti.
b. Kemampuan Motorik Kasar
Kemampuan motorik kasar Irfan sudah baik. Ia bisa duduk, berjalan, berlari, naik turun tangga tanpa perlu dibantu atau diarahkan orang lain. Namun
berdasarkan penuturan guru kelasnya, Irfan terkadang terlihat ketakutan saat menuruni tangga seolah ia takut terpeleset dan terjatuh. Kemampuan motorik
halus Irfan sudah sangat baik. Koordinasi antara mata dan tangannya sangat baik, namun Irfan belum bisa menebalkan huruf dengan baik, dan jika diberi instruksi
untuk menulis masih mengalami kesulitan. Irfan bisa memegang krayon dengan baik, mengambilnya sendiri dari wadah krayon serta menaruhnya kembali ke