25 kecemasan. Kedua, kecemasan yang berat tetapi munculnya lama
dan akan merusak kepribadian individu. Hal ini akan berlangsung terus menerus bertahun-tahun dan dapat merusak proses kognisi
individu. Kecemasan yang berat lama akan menimbulkan berbagai macam penyakit sepeti darah tinggi, tachycardia percepatan
darah, excited heboh, gempar. Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat ahli mengenai macam-
macam kecemasan, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi Ujian Semester merupakan perasaan
ketakutan akibat adanya objek yang mengancam dirinya. Ujian Semester dapat dikatakan objek yang mengancam disebabkan karena siswa harus
mampu melaluinya apabila ingin berlanjut ke tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kecemasan dalam menghadapi Ujian
Semester dapat dikategorikan kecamasan ringan karena penyebab munculnya kecemasan dapat diatasi baik dengan cara medis ataupun non
medis.
6. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau ketakutan yang tidak realistik dan tidak dapat secara
intensif ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Jeffrey, Rathus, Greene, 2005: 164-175 membagi gangguan kecemasan dalam beberapa
jenis, yaitu :
26 a. Gangguan panik
Gangguan panik memiliki karakteristik terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat
muncul pada gangguan panik antara lain; sulit bernafas, jantung berdetak kencang, mual, rasa sakit didada, berkeringat dingin, dan
gemetar. Hal lain yang penting di dalam diagnosa gangguan panik merupakan pertanda datangnya kematian atau kecacatan.
b. Ganggauan cemas menyeluruh Adalah kekhawatiran yang berlebihan dan bersifat pervasive,
disertai dengan berbagai simtom somatik yang menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sosial atau pekerjaan pada
penderita, dan menimbulkan stres yang nyata. c. Gangguan fobia
Yaitu suatu ketakutan yang tidak diinginkan karena kehadiran atau antisipasi terhadap objek atau situasi yang spesifik.
d. Gangguan obesif-kompulsif Kompulsi selalu kali terjadi sebagai jawaban terhadap pikiran
obsesif dan muncul berulang kali dengan kuat, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan distres yang
signifikan. e. Gangguan stres akut dan gangguan stres pascatrauma
Gangguan stres akut adalah suatu reaksi maladaptif yang terjadi pada bulan pertama sesudah pengalaman traumatis, sedangkan
27 gangguan stres pascatrauma adalah reaksi maladaptif yang
berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis. Berdasarkan penjabaran pendapat ahli mengenai gangguan
kecemasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan menghadapi Ujian Semester juga dapat menimbulkan gangguan yang sadar ataupun
tidak sadar dialami oleh siswa, salah satunya adalah adanya kepanikan serta kekhawatiran berlebih yang pada akhirnya dapat menyebabkan stres.
Kepanikan dan kekhawatiran
ini lebih disebabkan
oleh rasa ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan Ujian Semester dengan baik,
sehingga nilai yang didapatkan tidak sesuai dengan standar kelulusan yang sudah ditetapkan.
7. Dampak Kecemasan