Observasi Uji Validitas Instrumen

65 d. Post-test Post-test diberikan setelah pemberian tindakanselesai dilaksanakan. Tujuan dari post-test ini adalah untuk mengetahui pencapaian penurunan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Semester setelah diberi perlakuan atau tindakan berupa teknik desensitisasi sistematis.

3. Observasi

Observasi pelaksanaan tindakan di dalam kelas pada saat tindakan sedang dilakukan. Peneliti melakukan observasi terhadap sikap dan perilaku siswa saat proses pelaksanaan dan setelah proses pelaksanaan tindakan. Observasi di sini memiliki dua fungsi, yaitu: pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan; kedua, untuk perubahan sebagaimana yang diharapkan yakni menurunnya kecemasan dalam menghadapi Ujian Semester siswa kelas X. 1 di SMA Negeri 1 Pleret.

4. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi Suwarsih Madya, 2011: 63. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategi. Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi sosial, memahami persoalan 66 dan keadaan tempat timbulnya persoalan itu. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini adalah mengevaluasi dan menganalisis hasil observasi dan interpretasi siswa selama pelaksanaan tindakan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target. Keberhasilan tindakan diindikasikan dengan menurunnya kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Semester.

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Skala yang mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuannya diperlukan suatu proses pengujian validitas. Menurut Saifudin Azwar 2008: 6 suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Akan tetapi, makna dasar validitas untuk penelitian tindakan berbeda dengan yang dituntut oleh penelitian kuantitatif atau konfesional. Menurut Suwarsih Madya 2011: 37 makna dasar validitas dalam penelitian tindakan condong ke makna dasar dalam penelitian kualitatif. Sebuah instrumen dapat dikatakan baik apabila instrumen tersebut dapat mengukur yang hendak diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi namun sebaliknya, instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah, dengan kata lain instrumen 67 dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Penelitian ini menggunakan validitas logis untuk melihat instrumen mengenai kecemasan menghadapi Ujian Semester layak atau tidak. Menurut Saifudin Azwar 2013: 112 untuk mengetahui kelayakan isi aitem sebagai jabaran dari indikator maka perlu dianalisis lebih dalam. Validitas logis dilakukan oleh expert yaitu Yulia Ayriza, M.Si. Ph.D, bukan oleh peneliti. Butir pernyataan pada skala kecemasan menghadapi Ujian Semester dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan memperbaiki kata atau kalimat pada setiap pernyataan yang tidak sesuai dengan saran ahli. Dari 70 aitem skala kecemasan menghadapi Ujian Semester terdapat 45 aitem yang sahih dan 25 aitem yang gugur. Tabel 4. Rangkuman Aitem Gugur dan Sahih Variabel Indikator Jumlah Aitem Gugur Jumlah Aitem Sahih Kecemasan Reaksi Fisik 8 2, 3, 8, 10, 11, 13, 14, 16 9 1, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 17, 18 Reaksi Psikis 14 19, 20, 23, 28, 30, 31, 32, 33, 35, 40, 43, 44, 48, 50 23 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 34, 36, 37, 38, 39, 42, 44, 41, 46, 47, 49, 51, 52, 53, 54, 55 Reaksi Tingkah Laku 3 64, 66, 68 12 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 65, 67, 69, 70 Jumlah 25 45 68

2. Uji Realibilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS PADA SISWA KELAS VIII UNGGULAN SMP NEGERI 1 ABUNG SEMULI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

9 77 58

UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS PADA SISWA KELAS VIII UNGGULAN SMP NEGERI 1 ABUNG SEMULI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

2 7 9

KONTROL DIRI DAN KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa Sma Dalam Menghadapi Ujian Nasional.

0 2 15

KONTROL DIRI DAN KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa Sma Dalam Menghadapi Ujian Nasional.

0 2 17

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING TEKNIK SISTEMATIC DESENSITIZATION PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN AJARAN 2014/2015.

2 7 101

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS X YANG MENGIKUTI DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 1 14

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 2 5

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja Tahun Ajaran 2010/2011.

4 12 65

KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK KOGNITIF RESTRUKTURING DAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 9 PALEMBANG -

0 0 29

MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI ULANGAN SEMESTER SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 KALIWUNGU MELALUI DESENSITISASI SISTEMATIK

0 0 18