Pengertian Teknik Desensitisasi Sistematis

31

B. Kajian Teori Mengenai Teknik Desensitisasi Sistematis

1. Pengertian Teknik Desensitisasi Sistematis

Wolpe dalam Ifidil, 2012 mengungkapkan bahwa teknik desensitisasi sistematis merupakan salah satu teknik perubahan perilaku yang didasari oleh teori atau pendekatan behavioral klasikal. Pendekatan behavioral memandang manusia atau kepribadian manusia hakikatnya adalah perilaku yang dibentuk berdasarkan hasil pengalaman dari interaksi individu dengan lingkungannya. Perhatian behavioral terdapat pada perilaku yang nampak, sehingga terapi tingkah laku mendasarkan diri pada penerapan teknik dengan prosedur yang berakar pada teori belajar yakni menerapkan prinsip-prinsip belajar secara sistematis dalam proses perubahan perilaku menuju ke arah yang lebih adaptif. Menurut Wolpe Natalia, 2008: 21 konseling behavioral merupakan suatu metode dengan mempelajari tingkah laku tidak adaptif melalui proses belajar yang normal. Tingkah laku tersusun dari respon kognitif, motorik, dan emosional yang dipandang sebagai respon terhadap stimulus eksternal dan internal dengan tujuan untuk memodifikasi koneksi-koneksi dan metode stimulus respon sedapat mungkin. Tujuan konseling behavioral adalah untuk membantu konseli membuang respon-respon yang lama merusak diri dan mempelajari respon-respon baru yang lebih sehat Sofyan Willis, 2004: 70. Teknik desensitisasi sistematis adalah salah satu teknik yang paling luas digunakan dalam terapi tingkah laku. Teknik desensitisasi sitematis 32 digunakan untuk menghapus tingkah laku atau respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan tersebut. Teknik desensitisasi sistematis diarahkan kepada mengajar konseli untuk menampilkan suatu respon yang tidak konsisten dengan kecemasan. Teknik desensitisasi sistematis adalah teknik untuk menurunkan respon emosional yang menakutkan, mencemaskan atau tidak menyenangkan melalui aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan respon yang menakutkan tersebut Sofyan Willis, 2004: 96. Menurut Gantina Komalasari 2011: 193 desensitisasi sistematis digunakan untuk mengahapus rasa cemas dan tingkah laku menghindar. Desensitisasi sistematis dilakukan dengan menerapkan pengkondisian klasik yaitu dengan melemahkan kekuatan stimulus penghasil kecemasan, gejala kecemasan dapat dikendalikan dan dihapus melalui penggantian stimulus. Melibatkan teknik relaksasi, melatih konseli untuk santai dan mengasosiasikan keadaan santai dengan pengalaman pembangkit kecemasan yang dibayangkan atau divisualisasi. Wolpe 1999: 213 mengatakan bahwa dalam desensitisasi sistematis penerapan relaksasi lebih ditekankan pada latihan yang terdiri atas kontraksi, dan lambat laun diteruskan pada pengenduran otot-otot yang berbeda sampai terjadi keadaan santai penuh. Berdasarkan pendapat ahli yang telah dikemukakan dapat disimpulkan teknik desensitisasi sistematis adalah teknik yang menekankan penggunaan teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk 33 mengubah tingkah laku atau respon negatif yang tidak adaptif dengan respon yang lebih adaptif. Individu dalam teknik desensitisasi sistematis ini, dilatih untuk santai dan mengasosiasikan keadaan santai dengan pengalaman pembangkit kecemasan yang dibayangkan. Situasi dihadirkan dalam suatu rangkaian dari yang sangat tidak mengancam kepada yang sangat mengancam. Hal ini terus diulang hingga terjadi penurunan secara bertahap dari respon cemas ke respon yang lebih adaptif. Teknik desensitisasi sistematis akan membantu siswa dalam memperbaiki pola tingkah lakunya dengan melakukan relaksasi yang menenangkan sehingga gambaran Ujian Semester yang membuat kondisi psikis siswa mengalami kecemasan secara bertahap akan menurun.

2. Tujuan dan Manfaat Teknik Desensitisasi Sistematis

Dokumen yang terkait

UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS PADA SISWA KELAS VIII UNGGULAN SMP NEGERI 1 ABUNG SEMULI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

9 77 58

UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS PADA SISWA KELAS VIII UNGGULAN SMP NEGERI 1 ABUNG SEMULI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

2 7 9

KONTROL DIRI DAN KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa Sma Dalam Menghadapi Ujian Nasional.

0 2 15

KONTROL DIRI DAN KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa Sma Dalam Menghadapi Ujian Nasional.

0 2 17

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING TEKNIK SISTEMATIC DESENSITIZATION PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN AJARAN 2014/2015.

2 7 101

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS X YANG MENGIKUTI DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 1 14

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 2 5

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja Tahun Ajaran 2010/2011.

4 12 65

KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK KOGNITIF RESTRUKTURING DAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 9 PALEMBANG -

0 0 29

MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI ULANGAN SEMESTER SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 KALIWUNGU MELALUI DESENSITISASI SISTEMATIK

0 0 18