44 kondisi atau keadaan yang menimbulkan kecemasan agar terjadi asosiasi
antara kondisi psikis siswa yang tenang dengan Ujian Semester yang mencemaskan, sehingga secara bertahap respon yang mencemaskan akan
menurun dan berubah menjadi respon yang lebih adaptif. Hal ini akan membuat siswa lebih tenang dalam melaksanakannya, lebih percaya diri
dalam mengerjakannya dan juga akan berpengaruh positif pada hasil atau nilai dari Ujian Semester.
Pemberian teknik yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan sangat membantu mengatasi masalah kecemasan yang dihadapinya. Siswa yang
tenang dalam menghadapi Ujian Semester tidak akan menemui masalah dalam pengerjaan atau pelaksanaanya. Dengan kata lain, pemberian teknik
desensitisasi sistematis yang baik dan benar ini, akan dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa dalam menghadapi Ujian
Semester, sehingga dalam penelitian ini peneliti akan mengujicobakan teknik desensitisasi sistematis untuk menurunkan tingkat kecemasan dalam
menghadapi Ujian Semester pada siswa kelas X.1 di SMA N 1 Pleret.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah diuraikan, maka dapat diajukan hipotesis penelitian tindakan ini adalah penurunan
kecemasan menghadapi Ujian Semester melalui teknik desensitisasi
sistematis pada siswa kelas X.1 di SMA N 1 Pleret.
45
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah diuraikan maka dapat diajukan pertanyaan penelitian tindakan ini adalah proses
penurunan kecemasan menghadapi Ujian Semester melalui teknik
desensitisasi sistematis.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan action research. Creswwel dalam Sugiyono, 2013: 484 menjelaskan bahwa
penelitian tindakan merupakan penelitian terapan yang fokus pada tindakan tertentu. Penelitian tindakan dapat menggunakan teknik pengumpulan data
kuantitatif, kualitatif atau kombinasi keduanya. Burns dalam Suwarsih Madya, 2011: 9 menambahkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian
tindakan merupakan penerapan penemuan fakta dan pemecahan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan
didalamnya, dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktisi, dan orang awam.
Suwarsih Madya 2011: 250 menyatakan bahwa tujuan utama penelitian tindakan ini adalah untuk mengubah perilaku penelitinya, perilaku
orang lain, dan untuk mengubah kerangka kerja organisasi atau struktur lain yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku peneliti-
penelitinya dan orang lain. Penelitian tindakan lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalah dengan penerapan langsung. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan merupakan prosedur sistematis yang dilakukan peneliti sebagai upaya penemuan fakta dan pemecahan suatu masalah yang