Jenis-jenis Kecemasan Kajian Teori Mengenai Kecemasan

22 mengatasi masalah yang akan dihadapinya, sehingga menimbulkan kepanikan, kekhawatiran dan ketakutan.

5. Jenis-jenis Kecemasan

Kecemasan terjadi karena individu tidak mampu mengadakan penyesuaian diri terhadap dirinya sendiri di dalam lingkungan pada umumnya. Siti Sundari 2005: 51 mengatakan kecemasan timbul karena manifestasi perpaduan bermacam-macam proses emosi, misalnya orang sedang mengalami frustasi dan konflik. Mustamir Pedak 2009: 30 membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu : a. Kecemasan Rasional Merupakan suatu ketakutan akibat adanya objek yang memang mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian. Ketakutan ini dianggap sebagai sumber suatu unsur pokok normal dari mekanisme pertahanan dasariah manusia. b. Kecemasan Irasional Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini di bawah keadaan-keadaan spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam. c. Kecemasan Fundamental Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya 23 berlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial yang mempunyai peran fundamental bagi kehidupan manusia. Freud dalam Corey, 2009: 17 membagi kecemasan berdasarkan penyebabnya menjadi tiga macam, antara lain : a. Kecemasan realistik adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan taraf kecemasannya sesuai dengan ancaman yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari kecemasan ini disebut sebagai rasa takut. b. Kecemasan moral merupakan kecemasan yang akan dirasakan ketika ancaman datang bukan dari dunia luar atau dari dunia fisik, tapi dari dunia sosial super ego yang telah diinternalisasikan ke dalam diri. Kecemasan moral ini adalah kata lain dari rasa malu, rasa bersalah, atau rasa takut mendapat sanksi. Kecemasan bentuk ini merupakan ketakutan terhadap hati nurani sendiri. c. Kecemasan neurotik yaitu perasaan takut jenis ini muncul akibat rangsangan-rangsangan id, apabila individu pernah merasakan kehilangan ide, gugup, tidak mampu mengendalikan diri, perilaku, akal dan bahkan pikiran, maka saat itu sedang mangalami kecemasan neurotik. Neurotik adalah kata lain dari gugup. Kecemasan jenis terakhir inilah yang paling menarik perhatian Freud dan biasanya hanya menyebutnya dengan kecemasan saja. Menurut Kartono Kartini 2006: 45 membagi kecemasan menjadi dua jenis kecemasan, yaitu : 24 a. Kecemasan ringan Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan ringan lama. Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kepribadaian individu, karena kecemasan ini dapat menjadi suatu tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Kecemasan ringan yang muncul sebentar adalah suatu kecemasan yang wajar terjadi pada individu akibat situasi-situasi yang mengancam dan individu tersebut tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi individu untuk berhati-hati dalam menghadapi situasi-situasi yang sama dikemudian hari. Kecemasan ringan yang lama adalah kecemasan yang dapat diatasi, tetapi karena individu tersebut tidak berkeinginan untuk mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan tersebut mengendap lama dalam diri individu. b. Kecemasan berat Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat berakar secara mendalam dalam diri individu. Apabila individu mengalami kecemasan semacam ini biasanya tidak dapat mengatasinya. Kecemasan ini mempunyai akibat menghambat atau merugikan perkembangan kepribadian individu. Kecemasan ini dibagi menjadi dua yaitu; pertama, kecemasan yang berat tetapi munculnya sebentar dan dapat menimbulkan traumatis pada individu apabila menghadapi situasi yang sama dengan situasi penyebab munculnya 25 kecemasan. Kedua, kecemasan yang berat tetapi munculnya lama dan akan merusak kepribadian individu. Hal ini akan berlangsung terus menerus bertahun-tahun dan dapat merusak proses kognisi individu. Kecemasan yang berat lama akan menimbulkan berbagai macam penyakit sepeti darah tinggi, tachycardia percepatan darah, excited heboh, gempar. Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat ahli mengenai macam- macam kecemasan, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi Ujian Semester merupakan perasaan ketakutan akibat adanya objek yang mengancam dirinya. Ujian Semester dapat dikatakan objek yang mengancam disebabkan karena siswa harus mampu melaluinya apabila ingin berlanjut ke tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kecemasan dalam menghadapi Ujian Semester dapat dikategorikan kecamasan ringan karena penyebab munculnya kecemasan dapat diatasi baik dengan cara medis ataupun non medis.

6. Gangguan Kecemasan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS PADA SISWA KELAS VIII UNGGULAN SMP NEGERI 1 ABUNG SEMULI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

9 77 58

UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS PADA SISWA KELAS VIII UNGGULAN SMP NEGERI 1 ABUNG SEMULI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

2 7 9

KONTROL DIRI DAN KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa Sma Dalam Menghadapi Ujian Nasional.

0 2 15

KONTROL DIRI DAN KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa Sma Dalam Menghadapi Ujian Nasional.

0 2 17

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING TEKNIK SISTEMATIC DESENSITIZATION PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN AJARAN 2014/2015.

2 7 101

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS X YANG MENGIKUTI DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 1 14

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 2 5

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja Tahun Ajaran 2010/2011.

4 12 65

KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK KOGNITIF RESTRUKTURING DAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 9 PALEMBANG -

0 0 29

MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI ULANGAN SEMESTER SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 KALIWUNGU MELALUI DESENSITISASI SISTEMATIK

0 0 18