93
c. Fasilitas sanitasi
Fasilitas sanitasi sekolah menurut kepala sekolah sebagai berikut:
An : “Ada bagian sarana prasarana yang mengelola jadi sanitasinya cukup baik, kita juga punya 9 kamar mandi 1
untuk guru dan 4 untuk siswa putra dan 4 untuk siswa putri. Untuk pengelolaan lmbah sampah juga sudah di
pilah sesuai jenisnya, kemudian nanti ada yang mengambil ada yang kita recycle
”. Senin, 25 April 2016
Pernyataan kepala sekolah diperkuat oleh pernyataan yang
disampaikan guru berkitan dengan fasilitas sanitasi sebagai berikut: Sn : “Kami punya bak sumur sendiri, kami punya tadah ujan
untuk kolam ikan, kami juga punya biopori, didepan kelas ada wastafel masing-
masing”. Selasa, 26 April 2016
Ag : “Oh sanitasinya bagus yaa sudah memenuhi standar yang ada. Kita kan apa ya namanya disamping antara kamar
mandi, wastafel, dan sebagainya ada paralon sendiri dan disalurkan ke saluran air. Itu prosesnya kan lama jadi
jalurnya emang lama karena fungsinya buat ngademin. Saya tambahin lagi ya disini kan bioporinya banyak
peresapannya juga banyak”. Rabu, 11 Mei 2016 Hasil wawancara dengan guru lain terlampir
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru
diperoleh hasil bahwa pengelolaan sanitasi sudah sesuai dengan aturan pengelolaan sanitasi. Pengelolaan limbah kamar mandi atau WC sudah
dalam penampungan tertutup. Terdapat biopori dan kolam sebagai penampungan air hujan. Pengelolaan sampah dengan memilah sampah
kemudian sudah bekerja sama dengan lembaga yang mengambil sampahnya, limbah sampah juga dimanfaatkan sekolah untuk membuat
94 kerajinan. Air limbah cuci tangan dan wudhu di alirkan pada peresapan
terbuka. Kondisi fasilitas sanitasi sekolah juga berdasarkan pernyataan
yang diungkapkan siswa ketika peneliti mengajukan pernyataan tentang kondisi sanitasi di sekolah. Menurut siswa sebagai berikut:
Ld : “Sudah baik”. Selasa, 10 Mei 2016 Vi : “Sudah ada saluran pembuangannya, sudah baik”. Senin,
Mei 2016 Hasil wawancara dengan siswa lain terlampir
Hasil observasi tentang fasilitas sanitasi di sekolah mendukung hasil wawancara. Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil data
sebagai berikut: sekolah memiliki 9 kamar mandiWC dengan pembuangan di alirkan ke dalam tanah dengan menggunakan
septictank. Keadaan di dalam kamar mandiWC bersih dan tidak berbau. Embuangan sampah dengan menempatkan tiga sampah pilah di
dalam masing-masing kelas, dan di tempat strategis. pengolahan sampah sudah menyesuaikan jenis sampah, jadi pada tempat sampah
akhir juga dipilah, sehingga sampah yang msih bisa digunakan dimanfaatkan untuk membuat kerajinan dan sampah yang lain diambil
oleh lembaga yang sudah bekerjasama dengan sekolah. Pembuangan air dari wastafel dan air wudhu dialirkan pada peresapan terttup atau
paralon. Tidak ada genangan air yang ditimbulkan, karena dibantu oleh peresapan biopori yang ada di sekolah juga.
Hasil wawacara dan observasi tentang fasilitas sanitasi sekolah diperkuat dengan hasil dokumentasi. Dokumentasi fasilitas sanitasi
95 berupa gambar penampungan akhir sampah, dan wastafel atau tempat
cuci tangan.
Gambar 20. Dokumentasi tempat penampungan sampah akhir Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi,
peneliti mengambil kesimpulan bahwa fasilitas sanitasi di Sekolah Dasar Negeri Tamanan dalam penanaman karakter cinta lingkungan
sudah baik. Sekolah menyediakan fasilitas sanitasi dengan disesuaikan standar pengelolaan sanitasi. Sarana pembuangan toilet sudah sesuai
standar dialirkan dalam septictank dalam tanah. Pembuangan sampah sudah dipilah sesuai jenisnya. Cuci tangan menggunakan air kran
dengan limbah dialirkan ke peresapan menggunakan paralon.
d. Kantinwarung sekolah