Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

32 sekolah memberi rekomendasi enam guru yang berpengaruh pada bidang lingkungan. Masing-masing guru memilih satu orang siswa untuk menjadi subjek penelitian dan membantu pengumpulan data. Hal ini dilakukan sampai data yang diperoleh peneliti dianggap jenuh.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Sugiyono 2015: 308 teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alami natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawacara mendalam dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data secara langsung. Observasi dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tamanan. Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105, observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Selanjutnya menurut Sugiyono 2015: 204 dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation observasi berperan serta dan non participant observation observasi non partisipan. Selanjutnya dari segi instrumentasi 33 yang digunakan, maka observasi dibedaka menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Dari segi proses pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi non partisipan dalam pelaksanaan pengumpulan data, yaitu peneliti tidak terlibat dengan aktifitas yang diamati dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang penanaman karakter cinta lingkungan di SD Negeri Tamanan. Sedangkan dalam segi instrumen peneliti menggunakan observasi terstruktur yaitu observasi yang dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. 2. Wawancara Wawancara dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawb kepada nara sumber. Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah selaku key informan dalam penelitian ini. Wawancara kemudian dilakukan kepada enam guru yang sudah direkomendasikan oleh kepala sekolah. Peneliti kemudian melakukan wawancara kepada siswa yang telah direkomendasikan oleh guru-guru tersebut. Lexy J. Moleong 2006:186 mengungkapkan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Sugiyono 2015: 194 berpendapat bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya 34 sedikitkecil. Esterberg Sugiyono, 2015: 319 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur dengan alasan jenis wawancara ini tergolong dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk menemuan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide-ide dari responden. 3. Dokumentasi Data dokumentasi yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini mengambil dari dokumen-dokumen yang berupa rencana kerja sekolah, program sekolah, kurikulum sekolah, dan papan slogan yang berkaitan dengan pelaksanaan penanaman karakter cinta lingkungan. Suharsimi Arikunto 2010: 274 mengungkapkan bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto, papan slogan, dan kegiatan yang berkaitan dengan penanaman karakter cinta lingkungan di Sekolah Dasar Negeri Tamanan Bantul. 35

F. Instrumen Penelitian