118 cinta lingkungan adalah dengan menambah jam kegiatan atau
ekstrakurikuler dan melibatkan siswa dalam kegiatan di lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan Kemendiknas 2010: 22 yang
menyebutkan bahwa pengembangan proses pembelajaran di luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh
seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran , dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Kegiatan di
luar sekolah meliputi kegiatan ekstrakurikuler, mengadakan kegiatan kunjungan ke luar sekolah, mengadakan kegiatan outbondwisata untuk
siswa, dan melibatkan siswa dalam kegiatan di lingkungan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, dan kegiatan berkunjung ke
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta lingkungan.
3. Kesehatan Lingkungan Sekolah
a. Pemeliharaan ruang dan bangunan
Berdasarkan hasil penelitian, pemeliharaan ruang dan bangunan sekolah dilakukan seiap hari dan melibatkan siswa. Kepala sekolah dan
guru selain bertugas ikut serta dalam merawat ruang dan bangunan sekolah juga berperan untuk melakukan pengawasan. Pemeliharaan
ruang dan bangunan yang dilakukan warga sekolah secara optimal dapat menjaga lingkungan sekolah tetap kondusif untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, yang menyebutkan
119 bahwa pemeliharaan Ruang dan Bangunan, kegiatan pembersih ruang
dan bangunan meliputi intensitas pelaksanaan kebersihan, kegiatan pembersih, penggunaan larutan disinfektan dalam kegiatan kebersihan,
dan pengecatan dinding apabila telah usam. Berdasarkan ulasan di atas, kegiatan pemeliharaan ruang dan bangunan di SD N Tamanan sudah
sesuai dengan teori yang dijabarkan. Sekolah sudah melaksanakan kegiaan pemeliharaan ruang dan bangunan dengan intensitas kegiatan
secara rutin.
b. Ventilasi dan pencahayaan
Berdasarkan hasil penelitian, ventilsi dan pencahayaan di semua ruangan sudah baik. Setiap ruangan kelas memiliki jendela di sisi kanan
dan kiri serta dilengkapi kipas angin unuk membantu sirkulasi udara di dalam kelas. Pencahayaan di setiap ruangan baik dan ada pencahayaan
tambahan dari lampu. Keadaan ventilasi dan pencahayaan sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoesia Tahun 2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Lingkungan Sekolah. Kondisi pencahayaan di dalam kelas harus cukup dan merata, serta adanya
pencahayaan tambahan jika ruangan dalam keadaan gelap. Ventilasi, ventilasi ruang untuk mendapatkan udara yang segar dan bersih.
c. Fasilitas sanitasi
Berdasarkan hasil penelitian, fasilitas sanitasi sudah tersedia di SD Negeri Tamanan. Fasilitas sanitasi juga telah memenuhi standar
bangunan yang ada, seperti penyediaan tempat cuci tangan di setiap
120 depan ruang kelas, saluran pembunangan berupa septictank, dan tempat
pembuangan akhir sampah. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Sekolah, fasilitas sanitasi sekolah meliputi pengelolaan toilet, pengelolaan sarana pembuangan air limbah, pengelolaan sarana
pembuangan sampah. Berdasarkan pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah tersebut sesuai dengan fasilitas sanitasi di SD N
Tamanan dalam menciptakan rasa cinta terhadap lingkungan. Sekolah menyediakan fasilitas sanitasi dengan disesuaikan standar pengelolaan
sanitasi. Sarana pembuangan toilet sudah sesuai standar dialirkan dalam septic tank dalam tanah.
d. Kantin dan warung sekolah