Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

26 d. Fasilitas sanitasi, sanitasi sekolah meliputi pengelolaan toilet, pengelolaan sarsns pembuangan air limbah, pengelolaan sarana pembuangan sampah. e. Kantinwarung sekolah, kantinwarung sekolah selalu mengutamakan kebersihan dan kesehatan dari makanan yang dijual untuk dikonsumsi oleh siswa. f. Bebas dari Jentik Nyamuk, lingkungan sekolah harus bebas dari jentik nyamuk. Sekolah mengupayakan program untuk membasmi dan mencegah tumbuhnya jentik nyamuk. g. Bebas Asap Rokok, terdapat larangan dan himbauan untuk tidak merokok di lingkungan sekolah. h. Promosi hyginie dan sanitasi sekolah dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan kajian teori di atas, bahwa pelaksanaan pendidikan karakter cinta linngkungan di sekolah dapat dilaksanakan melalui pengembangan kurikulum di sekolah, pengembangan proses pembelajaran, dan pengembangan kesehatan lingkungan sekolah.

D. Kerangka Pikir

Karakter merupakan suatu nilai-nilai yang telah ada di dalam diri individu itu sendiri terbentuk baik karena pengaruh lingkungan maupun yang sudah melekat di dalam setiap individu. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekeliling manusia yang sangat mempengaruhi kehidupan kita baik berupa benda hidup maupun benda mati. Lingkungan 27 dengan manusia tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Manusia sangat tergantung dengan kelestarian lingkungan, dan kelestarian lingkungan sangat tergantung oleh pola hidup manusia. Namun keadaan lingkungan sekarang ini semakin memprihatinkan. Setiap hari semakin banyak terjadi kerusakan lingkungan yang menyebabkan kerusakan alam, misalnya kerusakan hutan, eksploitasi hutan, rendahnya kesadaran manusia dalam membuang sampah pada tempatnya, dan lain sebagainya. Akibat permasalahan lingkungan tersebut menyebabkan timbulnya beberapa bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, maupun tanah longsor. Kerusakan lingkungan yang terjadi tidak lepas dari ulah tangan manusia yang kurang memiliki rasa cinta terhadap lingkungan. Keadaan seperti ini tentu saja harus segera diatasi sedini mungkin dari jenjang yang paling dasar. Penyelesaian tidak cukup penyelesaian jangka pendek melainkan jangka panjang, salah satu solusinya adalah melalui penanaman karakter sejak dini. Penanaman karakter sejak dini diharapkan mampu untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berbudi luhur. Penanaman karakter positif pada jenjang sekolah dasar yang terintegrasikan dalam pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah dasar meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli linkungan, peduli sosial, tanggung jawab. 28 Permasalahan kerusakan lingkungan yang terjadi dapat diatasi dengan penanaman nilai karakter. Penanaman karakter cinta lingkungan merupakan pengembangan dari penanaman karakter. Penanaman karakter akan lebih optimal bial dilaksanakan sejak dini. Cinta lingkungan merupakan salah satu pengembangan nilai karakter yang dapat dibiasakan sejak dini dan bisa langsung diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman karakter cinta lingkungan sejak dini dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Penanaman karakter cinta lingkungan merupakan usaha sadar untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik melalui usaha nyata yang berwawasan lingkungan yang berupaya meningkatkan rasa kepekaan peserta didik terhadap kelestarian lingkungan, baik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Penanaman karakter cinta lingkungan dapat dilaksanakan antara lain melalui pengembangan kurikulum sekolah berupa program pengembangan diri, pengintegrasian dalam mata pelajaran serta budaya sekolah. Penanaman karakter cinta lingkungan juga dilengkapi dengan pengembangan kesehatan linkungan sekolah yang mencakup berbagai aspek di sekolah muali dari bangunan sekolah, pencahayaan dan ventilasi, kantin, sanitasi sekolah, sekolah bebas jentik nyamuk, sekolah bebas asap rokok, dan adanya promosi hygienie. Oleh karena itu, dengan menggunakan tiga pengembangan tersebut diharapkan dapat mendeskrikpsikan penanaman karakter cinta lingkungan di Sekolah Dasar Negeri Tamanan Bantul. 29 Kerangka pikir ini akan lebih mudah dipahami melalui bagan di bawah ini. Gambar 1. Alur Pikir Penelitian

E. Pertanyaan Penelitian