103 sehat bagi siswa. Kondisi bebas asap rokok juga menjadi teladan bagi
siswa agar lebih cinta terhadap lingkungan dan kesehatan diri.
g. Promosi hygiene dan sanitasi sekolah
Dalam  menciptakan  kesehatan  lingkungan  sekolah  perlu adanya  promosi  hygiene  dan  sanitasi  sekolah.  Promosi  hygiene  dan
sanitasi sekolah yang dilakukan sekolah menurut kepala sekolah: An : “Sebagai sampel se kecamatan Bantul, di SD Tamanan ini
dalam  promosi  kesehatan  ada  raportnya,  promosi  saya lakukan  dengan  warga  sini  sampai  radius  500m  kami
melakukan  kerjasama  bebas  asap  rokok,  SISMANTIK. Kerjasama  dengan  PUSKESMAS  dan  POSYANDU.
Disini  ada  program  Dokter  kecil,  ada  Bidan  kecil  juga. Ada poster-poster untuk selalu menjaga lingkungan juga
di setiap dinding-
dinding”. Senin, 25 April 2016 Hal  yang  sama  disampaikan  oleh  guru  berkaitan  dengan
promosi hygiene dan sanitasi sekolah sebagai berikut: Tr  “Dengan slogan-slogan dan poster-poster yang ditempel di
dinding- dinding,  sanitasi  sekolah  juga  suddah  baik”.
Jumat, 29 April 2016 Tt  :  “Kita  melakukan  sosialisasi  kepada  siswa  dan  juga  wali
murid  jika  sekolah  kita  itu  sekolah  adiwiyata  dan  ada program PHBS Penerapan Hidup Bersih dan Sehat jadi
kita  menjalin  kerjasama  dengan  wali  murid  supaya  di rumah  juga  ikut  membantu  menyukseskan  program
PHBS
yang banyak
manfaatnya untuk
anak- anak”.Senin, 9 Mei 2016
Hasil wawancara dengan guru lain terlampir Berdasarkan  wawancara  dengan  kepala  sekolah  dan  guru
diperoleh  hasil  bahwa  promosi  hygiene  dan  sanitasi  sekolah  yang dilakukan  dengan  penyediaan  fasilitas  sekolah,  melakukan  sosialisasi
terhadap  warga  sekolah  dan  wali  murid  tetang  perilaku  PHBS,
104 pemajangan  poster,  tempat  cuci  tangan,  menjalin  kerjasama  dengan
lembaga-lembaga  kesehatan  dan  lingkungan,  dan  himbauan  secara langsung  dari  guru  pada  saat  upacara  stau  senam  pagi  dan  pada  saat
ada acara tertentu. Rz : “Selalu dihimbau dan diajak untuk menjaga lingkungan,
sama  itu  kalau  buang  sampah  dipilah-pilah  sesuai jenisnya
”. Rabu, 7 April 2016 Ha  :  “Dinasehati  supaya  selalu  membuang  sampah  pada
tempatnya  dan  dipilah-pilah  sesuai  jenisnya  melalui poster-
poster yang ada di sekolah”. Jumat, 6 Mei 2016 Hasil wawancara dengan siswa lain terlampir
Hasil  wawancara  dengan  kepala  sekolah,  guru,  dan  siswa
diperkuat  dengan  analisis  hasil  observasi  selama  peneliti  melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil bahwa dalam
melakukan  promosi  hygiene  dan  sanitasi,  sekolah  menyediakan fasilitas  yang  menunjang.  Failitas  yang  disediakan  sekolah  meliputi
fasilitas kebersihan, tempat cuci tangan, fasilitas pembuangan sampah, dan  kebersihan  kamar  mandi.  Promosi  hygiene  dan  sanitasi  sekolah
juga  dilakukan  dengan  himbauan  dan  ajakan  secara  langsung  dari kepala  sekolah  dan  guru  kepada  warga  sekolah  maupun  wali  murid.
Promosi  hygiene  dan  sanitasi  sekolah  dilakukan  dengan  cara memajang  poster-poster  yang  berhubungan  dengan  kebersihan  dan
kesehatan. Hasil  wawancara  dan  observasi  diperkuat  dengan  hasil
dokumentasi sekolah. Dokumentasi sekolah berkaitan tentang promosi
105 hygiene  dan  sanitasi  sekolah  dengan  poster  ajakan  untuk  mencuci
tangan secara baik dan benar.
Gambar 24. Poster program promosi hygiene Berdasarkan  hasil  wawancara,  observasi  dan  dokumentasi
maka  dapat  disimpulkan  bahwa  dalam  melakukan  promosi  hygiene dan  sanitasi  sekolah,  sekolah  menyediakan  fasilitas  yang  menunjang.
Sekolah  melakukan  himbauan  dan  ajakan  kepada  warga  sekolah  dan sosialisasi  kepada  wali  murid  untuk  selalu  berperilaku  hidup  bersih
dan  sehat.  Sekolah  memajang  poster-poster  dan  kata-kata  bijak sebagai media promosi hygiene dan sanitasi sekolah. Promosi hygiene
yan  dilakukan  sekolah  akan  membantu  dalam  menjaga  dan melestarikan lingkungan sekolah sehingga siswa merasa lebih nyaman
untuk belajar di sekolah.
106 Tabel  7.  Penanaman  karakter  cinta  lingkungan  dalam  pengembangan
kesehatan lingkungan sekolah
No. Indikator
Kegiatan Cara Menanamkan
Ciri-ciri Cinta Lingkungan
1. Pemeliharaan
ruang dan
bangunan -
Perawatan  ruang  dan bangunan  dilakukan
secara  berkala  dan melibatkan
seluruh warga sekolah.
Pertama,  manusia yang cinta terhadap
lingkungan, memiliki
rasa empati
terhadap lingkungan
tersebut, manusia
akan menjaga
lingkungan  dengan sepenuh
hati supaya  lingkungan
tidak rusak 2.
Pencahayaan dan ventilasi
- Pencahayaan  dengan
adanya  jendela  kaca yang  terdapat  di  sisi
kanan  dan  kiri  ruang kelas
dan dengan
tambahan pencahayaan  berupa
lampu.
- Ventilasi udara cukup
dengan banyaknya
ventilasi udara
di setiap
ruang dan
tambahan  kipas  angin untuk sirkulasi udara.
Kedua  orang  yang mencintai
lingkungan akan
merasa bahagia dan senang
apabila lingkungan
yang dicintainya  terjaga
kelestariannya
3. Fasilitas
sanitasi -
Pembuangan  limbah kamar  mandi  sudah
dialirkan  ke  septic tank
- Pembuangan  limbah
air dari
wastafel dialirkan
melalui saluran pipa tertutup
- Terdapat  peresapan
biopori  yang  tersebar di lingkungan sekolah
- Pembuangan
akhir sampah sudah di pilah
dan secara
rutin dikosongkan.
Ketiga  orang  yang mencintai
lingkungan akan
timbul perasaan
senang dan menjadi kebahagiaan
sendiri apabila
lingkungan  berada dalam
kondisi aman dan terjaga.
107
No. Indikator
Kegiatan Cara Menanamkan
Ciri-ciri Cinta Lingkungan
4. Kantinwarung
sekolh -
Kondisi  kantin  bersih dan
sudah mendapatkan
sertifikat  dari  BPOM untuk  makanan  yang
layak
dijual dan
dikonsumsi oleh
siswa. -
Makanan  yang  dijual di  kantin  sebagian
besar produksi sendiri dan
dijamin kesehatan
dan kebersihan
makanannya -
Kantin berusaha
mengurangi  sampah plasyik
dengan menggunakan  piring
dan  gelas  yang  bisa dipakai berulang kali.
Pertama,  manusia yang cinta terhadap
lingkungan, memiliki
rasa empati
terhadap lingkungan
tersebut, manusia
akan menjaga
lingkungan  dengan sepenuh
hati supaya  lingkungan
tidak rusak.
5. Bebas
dari jentik nyamuk
- Sekolah  melakukan
pencegahan  terhadap umbuhnya
jentik nyamuk
dengan program
SISMANTIK  Siswa Memantau
Jentik- jentik
dan PSN
Pemberantasan Sarang Nyamuk.
Keempat, orang
yang mencintai
lingkungan akan
berusaha dan
berupaya dengan
berbagai  cara  agar lingkungan
yang dicintainya
tidak rusak  dan  tetap
terjaga kelestariannya.
6. Bebas
asap rokok
- Sekolah  memasukkan
larangan  merokok  di lingkungan
sekolah ke  dalam  tata  tertib
sekolah. Keempat,
orang yang
mencintai lingkungan
akan berusaha
dan berupaya
dengan berbagai  cara  agar
lingkungan yang
dicintainya tidak
rusak  dan  tetap terjaga
kelestariannya.
108
No. Indikator
Kegiatan Cara Menanamkan
Ciri-ciri Cinta Lingkungan
7. Promosi
hygiene dan
sanitasi sekolah
- Sekolah  melakukan
himbauan  dan  ajakan kepada warga sekolah
dan  wali  murid  untuk mendukung  program
PHBS
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat -
Memajang poster-
poster  yang  berkaitan dengan
kebersihan lingkungan
dan kesehatan.
Keempat, orang
yang mencintai
lingkungan akan
berusaha dan
berupaya dengan
berbagai  cara  agar lingkungan
yang dicintainya
tidak rusak  dan  tetap
terjaga kelestariannya.
D. Pembahasan
1. Pengembangan Kurikulum Sekolah
a. Program Pengembangan Diri
1 Kegiatan Rutin Sekolah
Berdasarkan  hasil  penelitian,  kegiatan  rutin  yang  ditanamkan SD  Negeri  Tamanan  yang  berkaitan  dengan  penanaman  karakter
cinta lingkungan yaitu melalui kegiatan rutin piket pagi dan sepulang sekolah  dan  kegiatan  kebersihan  pagi  atau  SMUTLIS.  Kegiatan
kebersihan  pagi  mencakup,  guru  bersama  siswa  melakukan pemeliharaan  dan  pelestarian  lingkungan  sekolah  yang  meliputi
membersihkan halaman dan lingkungan sekolah. Berdasarkan  hasil  di  atas  menunjukkan  bahwa  sekolah
mengembangkan atau menanamkan kegiatan rutin dalam penanaman nilai  karakter  cinta  lingkungan.  Hal  ini  sesuai  dengan  Kementrian
Pendidikan  Nasional  2010:  15  kegiatan  rutin  sekolah  merupakan