64 sebanyak dan selengkap mungkin, serta menempatkan alat kbersihan di
masing-masing kelas. Sekolah menempatkan bak sampah di setiap kelas, dan di tempat yang strategis. sekolah selalu melibatkan siswa
dalam penataan tanaman, pengelolaan maupun perawatan tanaman di taman sekolah. Sekolah memajang visi, misi, tujuan sekolah, dan tata
tertib sekolah di setiap kelas, dan di lingkungan sekolah.
b. Pengintegrasian Dalam Mata Pelajaran
Penanaman karakter cinta lingkungan terintegrasi dalam mata pelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Menurut kepala sekolah
pengintegrasian karakter cinta lingkungan dalam mata pelajaran sebagai berikut:
An : “Dari kurikulum berbasis lingkungan tadi dituangkan ke dalam program sekolah, dituangkan lagi dalam silabus,
RPP, sampai ke penilaian”. Senin, 25 April 2016 Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat dengan hasil
wawancara dengan guru sebagai berikut: Tr : “Ya dalam mata pelajaran kita menyampaikan dengan
tindakan pelajaran langsung dan praktek langsung”. Jumat, 29 April 2016
Ag : “Di silabus itu tertuang pendidikan berbasis lingkungan, dari silabus dikembangkan dalam indikator dari situ
pendidikan berbasis lingkungan diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran. Misalnya dalam Bahasa
Indonesia kita membuat bacaannya berkaitan dengan lingkungan, berkaitan dengan pengolahan sampah
gitu”. Rabu, 11 Mei 2016 Hasil wawancara dengan guru lain terlampir
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperoleh hasil bahwa guru sudah berusaha mengintegrasikan
65 karakter cinta lingkungan dalam semua mata pelajaran sesuai dengan
materi yang diajarkan. Pengintegrasian yang dilakukan guru terutama dalam proses pembelajaran, sehingga anak dapat praktek langsung
untuk mencintai lingkungan. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru berkaitan
dengan pengintegrasian karakter cinta lingkungan diperkuat dengan hasil observasi yag dilakukan selama penelitian. Peneliti melakukan
observasi secara umum pada semua mata pelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam, IPS Ilmu Pengetahuan Sosial, matematika,
Bahasa Indonesia, Agama, dan Penjaskes. Pada kegiatan pembelajaran peneliti menemukan pengintegrasian karakter cinta lingkungan di dalam
mata pelajaran IPA kelas IVA materi benda larut dan tidak larut, guru mengintegrasikan nilai cinta lingkungan dengan praktek langsung
menggunakan alat dan bahan dari lingkungan sekitar siswa. Guru menekankan kepada siswa untuk tetap menjaga kebersihan kelas pada
saat praktek dilakukan, selain itu guru juga mengingatkan kepada siswa supaya tidak membuang limbah bekas praktek ditanaman, dan dikolam
ikan karena akan membahayakan lingkungan. Sebaiknya membuang limbah
pada tempat
pembuangan yang
terdapat saluran
pembuangannya. Penekanan kepada siswa untuk tidak membuang limbah setelah praktek secara sembarangan bertujuan untuk menambah
rasa cinta siswa terhadap alam. Pada pembelajaran IPS di kelas IB materi letak rumah, siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dan
observasi langsung ke luar kelas untuk mengamati letak rumah di
66 sekeliling sekolah. Seusai observasi siswa masuk ke dalam kelas lagi
kemudian ditugaskan untuk mengamati gambar orang yang sedang kerjabakti. Guru mengintegrasikan karakter cinta lingkungan dengan
mengajak mengamati langsung di lingkungan sekolah dan dengan memberi gambar orang yang sedang kerjabakti. Secara umum,
penanaman karakter cinta lingkungan diintegrasikan dalam semua mata pelajaran dalam materi tertentu.
Hasil wawancara dan observasi diperkuat dengan hasil dokumentasi yang didapat selama penelitian. Berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran guru mencantumkan nilai-nilai yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Guru merancang proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Penggunaan media dan metode dicantumkan dalam RPP yang
digunakan selama proses pembelajaran.
Gambar 9. Dokumentasi RPP Pengintegrasian karakter cinta lingkungan dalam proses
pembelajaran tidak terlepas dari proses pembelajaran yang aktif,
67 sehingga peserta didik dapat secara langsung mempraktikan nilai atau
sikap cinta lingkungan. Pengembangan pembelajaran yang aktif menurut Ag dengan praktek langsung menggunakan bahan-bahan yang
ada di lingkungan sekitar dan memanfaatkan barang-barang bekas. Selain itu siswa diberi contoh langsung materi yang berkaitan dengan
lingkungan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa yang mengungkapkan bahwa siswa pernah mengamati langsung pada
saat pembelajaran IPA. Hasil
wawancara dengan
yang berkaitan
dengan pembelajaran yang aktif diperkuat dengan hasil dokumentasi kegiatan
pembelajaran sekolah. Terdapat hasil dokumentasi berupa foto pada saat pembelajaran yang aktif di sekolah.
Gambar 10. Dokumentasi kegiatan pembelajaran yang aktif Peserta didik dalam memahami suatu pembelajaran tentu
membutuhkan bantuan dari guu. Dalam mengintegrasikan karakter cinta lingkungan, siswa tidak terlepas dari bantuan yang diberikan guru
kepada siswa. Hasil wawancara dengan guru, bantuan yang diberikan
68 kepada siswa dengan memberikan fasilitas yang dibutuhkan siswa,
memberikan motivasi kepada siswa dengan suatu penjelasan dan contoh langsung. Selain itu, guru memberikan bantuan sesuai dengan
kebutuhan siswa. Hasil observasi tentang pengintegrasian karakter cinta
lingkungan dalam mata pelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut: guru menggunakan media sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Guru senantiasa menekankan kepada siswa untuk tetap menjaga kebersihan dan membuang limbah tidak sembarangan. Guru mengajak
siswa untuk praktek langsung di lapangan. Guru juga senantiasa menggunakan metode tertentu dalam pembelajaran, sehingga anak
terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk belajar di lingkungan sekolah sehingga terlibat langsung dengan
lingkungan sekolah. Guru menjelaskan dan memberi contoh kepada siswa tentang materi yang belum dipahami oleh siswa, guru juga
melakukan pendampingan secara personal kepada siswa yang belum mecapai nilai yang diharapkan, dan guru memberikan pemahaman
kepada siswa selama proses pembelajaran untuk senantiasa mencintai lingkungan dengan selalu menjaga lingkungan dan fasilitas sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi maka peneliti menyimpulkan bahwa pengintegrasian karakter cinta
lingkungan dalam materi pembelajaran terutama dalam proses pembelajaran, guru mengembangkan pembelajaran yang aktif kepada
69 siswa, guru senantiasa memberikan bantuan kepada siswa dalam
menginternalisasi nilai pendidikan karakter cinta lingkungan dalam proses pembelajaran.
c. Budaya Sekolah