Bebas dari jentk nyamuk

98 Kondisi kantin bersih, cukup ventilasi dan beratap. Kantin sekolah menyediakan makan berat, makanan ringan, dan minuman yang sebagian besar adalah buatan sendiri. Untuk emngurangi sampah plastik, di kantin menggunakan piring, mangkok, dan gelas sendiri. Kantin sekolah juga sudah lolos uji BPOM dalam menjual makanan sehat dan aman konsumsi. Penjual kantin juga sudah beberapa kali mngikuti diklat. Kantin sekolah yang bersih dapat menunjang terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

e. Bebas dari jentk nyamuk

Sekolah yang cinta akan lingkungan tentu akan terbebas dari tumbuhnya jentik nyamuk. Menurut kepala sekolah berkaitan dengan usaha sekolah dalam mencegah dan membasmi jentik nyamuk sebagai berikut: An : “Ada SISMANTIK Siswa Memantau Jentik-jentik, itu y ang mengelola Bu Mj”. Senin, 25 April 2016 Pernyataan kepala sekolah diperkuat dengan pernyataan guru ketika peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada guru dengan hasil sebagai berikut: Sn : “Kami ada PSNPemberantasan Sarang Nyamuk yang dilakukan di sekolah, dan SISMANTIKSiswa Mengamati Jentik-jentik yang dilakukan di lingkungan rumah masing-masing khususnya kelas V, jadi setiap minggu anak-anak memberikan laporan adakah barang- barang yang menimbulkan jentik nyamuk”. Selasa 26 April 2016 Ag : “Ada program SISMANTIK, jadi tugasnya mengecek- ngecek kebersihan dari jentik itu ya. Dan bak sendiri itu dibuat tidak permanen. Jadi setiap hari bisa diganti airnya. Rabu, 11 Mei 2016 Hasil wawancara dengan guru lain terlampir 99 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperoleh hasil bahwa upaya yang dilakukan sekolah untuk mencegah dan menanggulangi tumbuhnya jentik nyamuk adalah dengan program SISMANTIK Siswa Memantau Jentik-jentik dan PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dimana siswa secara rutin ditugasi untuk memantau jentik-jentik nyamuk yang ada di lingkungan seklah dan di lingkungan rumah. Selain itu dengan menguras kamar mandiWC secara rutin. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa sebagai berikut: Ch : “Jangan ada air yang menggenang”. Kamis, 28 April 2016 Ld : “Membuang sampah yang sudah penuh. Menguras bak mandi”. Selasa, 10 Mei 2016 Hasil wawancara dengan siswa lain terlampir Berdasarkan hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan diperoleh hasil tentang usaha sekolah dalam mencegah dan membasmi jentik nyamuk. Di lingkungan sekolah tidak terdapat jentik nyamuk. Bak mandi selalu dikontrol oleh siswa, dan secra bergantian dalam menguras bak mandi. Siswa juga mengupayakan supaya tidak ada air yang menggenang, jika ada air yang menggenang langsung dibuang oleh siswa untuk menyiram tanaman. Sampah yang sudah penuh di buang di penampungan akhir dan setiap hari diambil oleh petugas sehingga tidak menimbulkan jentik nyamuk. Selama kegiatan penelitian tidak ada kasus warga sekolah terkena gigitan nyamuk. 100 Hasil wawancara dan observasi diperkuat dengan hasil dokumentasi selama penelitian. Terdapat dokumentasi berupa gambar berdasarkan kondisi kamar mandi yang tidak terdapat jentik nyamuk. Gambar 22. Gambar kegiatan SISMANTIK yang dilakukan oleh siswa Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa lingkungan sekolah terbebas dari jentik nyamuk. Sekolah melakukan pencegahan berkembangbiaknya nyamuk dengan program SISMANTIK dan PSN dengan memantau jentik-jentik nyamuk yang ada di lingkungan sekolah dan rumah. Selain itu, sekolah membiasakan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenisnya, menguras bak mandi, dan menjaga kebersihan. Sekolah melibatkan siswa dalam melakukan pencegahan tumbuhnya nyamuk dengan mengajak siswa membersihkan bak mandi. Kondisi sekolah yang bebas dari jentik nyamuk merupakan salah satu bentuk penanaman karakter cinta lingkungan yang sudah berhasil diterapkan di seklah ini, sehingga 101 kondisi lingkungan dalam keadaan kondusif untuk menunjang pembelajaran.

f. Bebas asap rokok