performance adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan job recruitment. Suatu pekerjaan mempunyai
persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan.
Kinerja individu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan
oleh kelompok atau institusi. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Fungsi pekerjaan atau kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Sedangkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaanprestasi kerja seseorang terdiri
dari faktor intern dan ekstern. Pelaksanaan hasil pekerjaanprestasi kerja tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu tertentu.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja karyawan merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan demi kelangsungan hidup organisasi suatu perusahaan. Dalam mencapai suatu
kinerja yang tinggi ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi kinerja karyawan terdiri dari
kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi
Universitas Sumatera Utara
keluarga, kondisi fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja. Sedangkan faktor eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan, keinginan
pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja, dan kondisi pasar.
Selanjutnya menurut Mangkunegara 2000:67 dalam penelitian Asfar Halim Dalimunthe 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah :
1. Faktor Kemampuan Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam hal
kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka ia akan lebih
mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi penggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.
2.2.3 Penilaian Kinerja Karyawan
Sofyandi 2008:122 menyatakan bahwa penilaian kinerja performance appraisal adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja
karyawan. Menurut Bangun 2012 menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah
Universitas Sumatera Utara
proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan standar pekerjaan. Dalam penilaian kinerja dinilai
kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Penilaian kinerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk
digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar-standar kinerja serta memotivasi karyawan pada waktu berikutnya. Penilaian kinerja berkenaan dengan
seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskannya. Menurut Hasibuan 2002:56, kinerja karyawan dapat dikatakan baik dan
dapat dinilai dari beberapa unsur-unsur yang menjadi tolak ukur, diantaranya : 1.
Kesetiaan Kinerja dapat diukur dari kesetiaanloyalitas karyawan terhadap tugas dan
tanggung jawabnya dalam organisasi suatu perusahaan. 2.
Prestasi Kerja Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat
menjadi tolak ukur kinerja. 3.
Kedisiplinan Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolak ukur kinerja.
Universitas Sumatera Utara
4. Kecakapan
Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepada karyawan berdasarkan keahlian dan tingkat kepandaian
juga menjadi tolak ukur peningkatan kinerja. 5.
Tanggung Jawab Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam
mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana, serta perilaku kerjanya.
6. Kreativitas
Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan
mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya. 7.
Kerja Sama Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama
dengan karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik lagi.
2.3 Kerangka Pemikiran