negara harus terus bertindak jika terjadi konflik dalam perusahaan yang dialami oleh karyawan. Penyelesaian konflik akan mendukung dan memberikan pengaruh
positif demi kemajuan perusahaan. Karyawan juga akan semakin meningkatkan kinerjanya demi kemajuan perusahaan.
5.2.10 Pola Komunikasi
Data mengenai jawaban responden berdasarkan indikator pola komunikasi, disajikan dalam tabel-tabel berikut ini :
Tabel 5.32 Komunikasi antara Pimpinan dan Karyawan atau Sesama Karyawan yang
Dibatasi adanya Kewenangan Tertentu
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Tidak Pernah
34 68.0
2 Jarang
7 14.0
3 Kadang-Kadang
8 16.0
4 Sering
1 2.0
5 Selalu
Total 50
100 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data pada tabel 5.32 diketahui bahwa mayoritas karyawan menyatakan kalau komunikasi antara pimpinan dan karyawan atau antar sesama
karyawan tidak pernah dibatasi karena adanya kewenangan tertentu. Hal ini ditunjukkan sebanyak 34 karyawan 68 menyatakan tidak pernah. Sedangkan 8
karyawan 16 menyatakan kadang-kadang, 7 karyawan 14 menyatakan jarang dan 1 karyawan 2 menyatakan selalu dibatasi. Alasannya, mereka
Universitas Sumatera Utara
masih menganggap ada batasan jika berkomunikasi dengan pimpinan. Terkadang mereka juga masih belum percaya diri untuk berkomunikasi dengan pimpinan.
Pola komunikasi adalah sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat
menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri. Berdasarkan hasil jawaban dapat disimpulkan bahwa
komunikasi yang terjadi antar elemen perusahaan tidak pernah dibatasi oleh kewenangan tertentu, tetapi perlu adanya upya peningkatan komunikasi yang baik
diantara semua elemen perusahaan.
Tabel 5.33 Kebijakan yang Disosialisasikan kepada Karyawan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju
15 30.0
2 Setuju
28 56.0
3 Kurang Setuju
7 14.0
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Total 50
100 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data pada tabel 5.33 diketahui bahwa mayoritas karyawan menyatakan setuju kalau kebijakan yang diambil pimpinan selalu disosialisasikan
kepada karyawan. Hal ini ditunjukkan sebanyak 28 karyawan 56 menyatakan setuju, 15 karyawan 30 menyatakan sangat setuju dan 7 karyawan 14
menyatakan kurang setuju. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan
Universitas Sumatera Utara
menganggap setiap kebijakan yang diambil sudah disosialisasikan oleh perusahaan gas negara untuk kelancaran usaha pendistribusian dan kinerja
perusahaan. Setiap kebijakan pimpinan sangat berpengaruh untuk kinerja karyawan agar lebih terarah. Akan tetapi, terdapat 7 orang menyatakan kurang
setuju. Hal ini harus menjadi perhatian lebih yang harus dilakukan PGN agar lebih meningkatkan sosialisasi mengenai kebijakan yang diambil.
Tabel 5.34 Budaya Organisasi “ProCISE” sebagai Bentuk Komunikasi yang Terarah
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju
23 46.0
2 Setuju
26 52.0
3 Kurang Setuju
1 2.0
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Total 50
100 Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data pada tabel 5.34 diketahui bahwa mayoritas karyawan menyatakan setuju kalau budaya organisasi “ProCISE” disosialisasikan kepada
seluruh karyawan sebagai bentuk komunikasi yang terarah agar bekerja lebih maksimal. Hal ini ditunjukkan sebanyak 26 karyawan 52 menyatakan setuju
dan 23 karyawan 46 menyatakan sangat setuju. Terdapat 1 karyawan 2 menyatakan kurang setuju dikarenakan karyawan tersebut masih berpedoman
pada peraturan yang ada tanpa memahami budaya organisasi sebagai bentuk komunikasi agar bekerja lebih maksimal. Oleh karena itu, hasil tersebut
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa PGN sudah mensosialisasikan kepada seluruh karyawan mengenai budaya perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.
Budaya PGN adalah bentuk komunikasi yang terarah kepada karyawan agar dapat memahami budaya tersebut sehingga dapat bekerja lebih maksimal. Budaya
organisasi “ProCISE” adalah salah satu penentu keberhasilan perusahaan gas negara.
5.3 Kinerja Karyawan Variabel Y