5.4 Uji Hipotesis
5.4.1 Korelasi Product Moment
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel budaya organisasi x dengan kinerja karyawan y di PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk SBU
Distribusi Wilayah III Sumbagut maka digunakan uji hipotesis Korelasi Product Moment, di mana rumusnya adalah sebagai berikut :
Dari data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini maka hasilnya adalah sebagai berikut :
N = 50
Kemudian hasil tersebut dimasukkan ke dalam rumus Koefisien Korelasi Product Moment, maka didapatkan hasilnya sebagai berikut :
= 6538
= 4595
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment, dapat diketahui bahwa korelasi antara x dan y dengan N=50 diperoleh nilai sebesar 0,68.
Hal ini berarti budaya organisasi mempunyai hubungan yang positif dengan kinerja karyawan pada PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk SBU Distribusi
Wilayah III Sumbagut. Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Korelasi Product
Moment, maka didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,68 untuk menentukan signifikansi antara pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, maka
harus diperbandingkan antara r yang diperoleh menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan r pada tabel r tabel. Jika dilihat pada r tabel Koefisien
Korelasi Product Moment dengan taraf signifikansi 5 untuk N = 50, maka diperoleh nilai r tabel = 0,273.
Universitas Sumatera Utara
Jika dibandingkan dengan nilai r hitung dari hasil perhitungan menggunakan rumus Korelasi Product Moment, maka dapat dilihat bahwa r yang
diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dibanding dengan r pada tabel 0,680,273. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut. Maka dari itu,
semakin baik budaya organisasi maka semakin baik pula kinerja karyawan, dengan kata lain peningkatan budaya organisasi akan diikuti dengan peningkatan
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ini dapat diterima yaitu ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Perusahaan Gas Negara Persero
Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan
tersebut maka digunakan interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut :
R Interpretasi
0,80 – 1,00 0,60 – 0,79
0,40 – 0,59 0,20 – 0,39
0,00 – 0,19
Sangat Kuat
Kuat
Sedang Rendah
Sangat Rendah
Universitas Sumatera Utara
Melalui interpretasi tersebut diketahui bahwa tingkat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Perusahaan Gas Negara Persero
Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut berada pada kategori kuat. 5.4.2 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat dihitung dengan rumus Koefisien Determinasi.
Dari hasil perhitungan maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Perusahaan Gas Negara
Persero Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut adalah sebesar 46,24, sedangkan 53,76 selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
D D
D
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Budaya organisasi merupakan pedoman bersama di antara seluruh elemen
perusahaan dalam melakukan interaksi dan meningkatkan kinerja. Nilai- nilai dalam budaya organisasi mengandung arti penting bagi seluruh
karyawan dan menjadi motivasi dalam bekerja secara maksimal. Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini
oleh seluruh insan Perusahaan Gas Negara PGN sebagai landasan dan acuan bagi PGN untuk mencapai tujuan. Perusahaan Gas Negara PGN
mendefinisikan budaya perusahaan dalam lima nilai yang disingkat
ProCISE dan dijabarkan dalam 10 Perilaku Utama Perusahaan. Sebagai
sebuah perusahaan BUMN, penerapan budaya organisasi PGN cukup berjalan dengan maksimal dan menjadi motivasi bagi karyawan untuk
meningkatkan kinerja secara profesionalisme. 2.
Kinerja karyawan menggambarkan sampai seberapa jauh tugas pokoknya dilaksanakan sehingga menghasilkan hasil yang ditetapkan secara bersama.
Upaya peningkatan kinerja karyawan di PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut cukup berjalan dengan
maksimal. Karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan baik melalui ide,
Universitas Sumatera Utara