berkala adalah hal utama, seperti kenaikan pangkatjabatan, gaji, pemberian gelar, hadiah dan sebagainya.
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
Masalah-masalah eksternal seperti persaingan, pelanggan, penguasaan pasar, peraturan pemerintah dan masalah-masalah internal
seperti tuntutan pegawai atau karyawan, konflik dalam organisasi perlu diantisipasi dan ditanggapi melalui budaya organisasi.
7. Koordinasi dan kontrol
Koordinasi dapat dilakukan melalui rapat-rapat resmi, atau koordinasi antar pejabat secara berjenjang. Dan untuk mengetahui
perilaku anggota-anggota organisasi perlu dilakukan pengontrolan dan pengawasan secara berkala.
Dari penjelasan tersebut maka budaya organisasi akan membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan
organisasi. Budaya organisasi juga akan meningkatkan solidaritas dan keakraban tim antar departemen, divisi atau unit dalam organisasi sehingga mampu
menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan dalam suatu organisasi.
2.2 Kinerja Karyawan
2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah terjemahan dari performance yang berarti penampilan atau unjuk kerja atau prestasi. Istilah kinerja dalam Kamus Ilustrated Oxford
Dictionary dalam Nasution, 2010:141 adalah menunjukkan the execution of
Universitas Sumatera Utara
fulfilment of a duty pelaksanaan atau pencapaian dari suatu tugas atau persons achievment under test conditions pencapaian hasil dari seseorang ketika diuji.
Kinerja mengacu pada serangkaian hasil yang diperoleh seorang karyawan selama periode tertentu. Jika karyawan tidak melakukan pekerjaannya dengan baik maka
perusahaan akan mengalami kegagalan. Selanjutnya menurut Mahsun 2006 dalam bukunya yang berjudul
“Pengukuran Kinerja Sektor Publik” mendefinisikan kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Kinerja karyawan menggambarkan sampai seberapa jauh tugas pokoknya dilaksanakan sehingga menghasilkan hasil yang ditetapkan secara bersama. Untuk
lebih jelasnya, akan diuraikan beberapa pengertian kinerja menurut beberapa pendapat para ahli. Menurut Bernardin dan Russe dalam Tika, 2006:121
mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi- fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Menurut
Prawiro Suntoro, kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Bangun 2012 pengertian kinerja
Universitas Sumatera Utara
performance adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan job recruitment. Suatu pekerjaan mempunyai
persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan.
Kinerja individu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan
oleh kelompok atau institusi. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Fungsi pekerjaan atau kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Sedangkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaanprestasi kerja seseorang terdiri
dari faktor intern dan ekstern. Pelaksanaan hasil pekerjaanprestasi kerja tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu tertentu.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja