Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

12 fenomena yang terjadi, oleh karena itu diperlukan suatu aktivitas dengan langsung mendatangi tempat penelitian dan melakukan pengamatan. Pengamatan akan dilakukan pada setiap kegiatan atau peristiwa yang dianggap perlu atau berhubungan dengan tujuan penelitian. Metode yang dipakai adalah observasi partisipasi maupun non-partisipasi observasi partisipasi membantu untuk memahami lingkungan dan menilai keadaan yang terlihat ataupun keadaan yang tersirat tidak terlihat, hanya dapat dirasakan dengan memperhatikan kenyataan atau realitas lapangan, yang mana dalam observasi jenis ini peneliti tidak hanya sebatas melakukan pengamatan, tetapi juga ikut serta dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dimana penelitian ini dilakukan, seperti bergabung dalam persiapan acara perkawinan yang mempergunakan pulut kuning sebagai bagian penyajian makanan upacara untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam, hal ini tidak tidak terlalu sulit bagi peneliti dikarenakan peneliti merupakan penduduk Kota Medan sendiri, observasi diharapkan dapat berjalan dengan baik oleh karena sebelumnya telah dilakukan pra-penelitian dan peneliti telah membangun rapport yang baik. Walaupun demikian peneliti akan berusaha berfikir secara objektif sehingga data yang diperoleh dilapangan adalah benar dan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam depth interview kepada beberapa informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Informan disini adalah individu yang memasak dan menyajikan pulut kuning sebagai informan utama, para tokoh-tokoh adat dan masyarakat Melayu lainnya 13 sebagai informan biasa. Para individu yang memiliki kemampuan memasak dan menyajikan pulut kuning adalah mereka yang secara luas mengetahui seluk beluk tentang pulut kuning tersebut secara menyeluruh, selain para individu yang mengerti akan proses penyajian dan memasak pulut kuning tersebut tokoh-tokoh adat dan masyarakat Melayu dikategorikan sebagai informan untuk memperoleh pengetahuan masyarakat luas tentang makna pulut kuning dalam kehidupan masyarakat Melayu di Hamparan Perak. Besar kecilnya jumlah informan tergantung pada data yang diperoleh di lapangan. Wawancara mendalam ini dilakukan dengan mendatangi para individu yang dianggap mempunyai dan memiliki pengetahuan yang luas dan lengkap tentang sejarah, asal-usul, tata-cara penyajian hingga memasak pulut kuning. Hal ini perlu dilakukan karena pengetahuan akan sejarah, asal-usul pulut kuning tersebut memberikan sumbangan yang berarti dalam memahami makna dan merupakan tema pokok penelitian yang akan dilakukan. Teknik wawancara juga dilakukan dengan cara komunikasi verbal atau langsung dengan informan utama maupun informan biasa dengan berpedoman pada interview guide yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mendapatkan data konkrit yang lebih rinci dan mendalam. Perlengkapan yang digunakan pada saat wawancara adalah catatan tertulis untuk mencatat bagian-bagian yang penting dari hasil wawancara dan tape recoder serta video kamera yang digunakan untuk merekam proses wawancara dalam rangka antisipasi terhadap keabsahan data yang diperoleh ketika melakukan wawancara serta sebagai bahan video lapangan etnografi field video ethnography. 14 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang bersifat tidak langsung, akan tetapi memiliki keterkaitan fungsi dengan salah satu aspek pendukung bagi keabsahan suatu penelitian. Data sekunder berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, data sekunder dalam penelitian ini adalah : Studi kepustakaan sebagai teknik pengumpul data selanjutnya, dimaksudkan peneliti sebagai suatu sarana pendukung untuk mencari dan mengumpulkan data dari beberapa buku dan hasil penelitian para ahli lain yang berhubungan dengan masalah penelitian guna lebih menambah pengertian dan wawasan peneliti demi kesempurnaan akhir penelitian ini. Masih terbuka kemungkinan munculnya lokasi lain dalam penelitian ini nantinya, hal ini dikarenakan adanya lokasi-lokasi lain yang dapat dianggap memiliki keterkaitan sebagai suatu lokasi yang mewakili keberadaan pulut kuning dalam kehidupan masyarakat Melayu.

1.7 Analisis Data

Penelitian ini dianalisis secara kualitatif. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, pengamatan dan wawancara mendalam, yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. 15 Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada di dalam fokus penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan yang lain dan diinterpretasikan secara kualitatif. Peneliti juga akan menggunakan pendekatan yang sifatnya teoritis yakni pendekatan fenomenologis. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap masyarakat dalam situasi- situasi tertentu. Ada berbagai cabang penelitian kualitatif, namun semua berpendapat sama tentang tujuan pengertian subjek penelitian, yaitu melihatnya “dari segi pandangan mereka”.

1.8 Pengalaman Lapangan

Selasa pagi yang cerah dengan penuh semangat dan kepercayaan diri,pergi ketempat penelitian yang akan menjadi bahan skripsi saya. Dengan pengalaman saya selama mengikuti perkuliahan dan tugas - tugas di lapangan menjadi bekal saya untuk melakukan penelitian sesuai dengan metode yang saya pahami. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari rumah saya, akhirnya saya pun tiba di Kecamatan Hamparan Perak. Saya memilih lokasi ini karena Kecamatan Hamparan Perak adalah kecamatan yang paling luas teritorialnya dan jumlah penduduk yang paling banyak diantara wilayah lainnya. Kondisi jalan yang buruk menjadikan mobilitas warga sekitar menjadi sulit ditambah lagi dengan banyaknya truk - truk yang