22
BAB II SUKU MELAYU HAMPARAN PERAK
2.1 Definisi Melayu
Melayu secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk suku bangsa walau pada beberapa bentuk juga diartikan sebagai kelompok masyarakat
yang berdiam di pesisir pantai, dalam penulisan ini Melayu didefinisikan sebagai suatu kesatuan masyarakat dan sebagai identitas etnik yang berdiam di wilayah
Hamparan Perak. Dalam pengetahuan masyarakat Melayu secara umum dikenal beberapa
bentuk Melayu, yaitu : Melayu Deli, Melayu Serdang, Melayu Riau, Melayu Pesisir dan lain sebagainya. Beberapa bentuk Melayu tersebut merupakan suatu
penamaan terhadap masyarakat yang tinggal dan berdiam diwilayah tersebut, yang secara singkat dapat dikatakan sebagai menghubungkan antara kesatuan
masyarakat dan wilayah. Melayu yang menjadi fokus perhatian penulisan ini merupakan bagian dari
Melayu Deli, dimana kesatuan hidup Melayu Deli pada perkembangannya merupakan bentuk kehidupan yang dipimpin oleh Sultan Kesultanan Deli
dengan daerah kekuasaan mencakup wilayah pesisir Tanah Deli hingga wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Tanah Karo.
23 Pada perkembangan saat ini bentuk identitas Melayu erat kaitannya
dengan pengaruh agama Islam, hal ini dikarenakan identitas Melayu yang dimiliki masyarakat pesisir pantai adalah suatu proses interaksi masyarakat pesisir dengan
pedagang yang berlabuh untuk melakukan perdagangan hasil alam. Pedagang yang melakukan perjalanan laut dan menyinggahi pelabuhan di
pesisir kepulauan Sumatera pada umumnya adalah pedagang yang berasal dari Arab atau dikenal dengan istilah Hadramaut, interaksi dengan pedagang asal
Hadramaut tersebut berproses menjadi pencampuran kebudayaan antara masyarakat pesisir dan pedagang yang menciptakan adaptasi kebudayaan yang
kemudian mengakar dan membentuk suatu identitas Melayu yang berkaitan erat dengan agama Islam.
Menurut Sinar 2010:85, istilah Melayu asli digunakan oleh orang-orang Melayu di Sumatera Utara yang maknanya merujuk kepada orang Melayu yang
kedua orangtuanya adalah keturunan atau berdarah Melayu. Sedangkan kategori kedua ialah orang-orang yang menganggap dirinya sendiri dan dipandang sebagai
Melayu karena faktor perkawinan dengan golongan Melayu asli. Secara genealogis mereka adalah keturunan etnik-etnik di seluruh Nusantara. Kelompok
kedua ini lazim disebut dengan Melayu Semenda, dan selanjutnya kelompok ketiga yang disebut dengan Melayu Seresam, maksudnya mereka ini secara
genealogis berasal dari etnik-etnik rumpun Melayu di Nusantara dan tidak terikat oleh perkawinan dengan keturunan Melayu asli, namun mereka ini diakui sebagai
orang Melayu.