Simbol Pada Pulut Kuning

48 Pulut kuning juga merupakan wujud dari hasil kebudayaan yang kolektif tersebut yang didalamnya terdapat banyak sekali simbol yang menceritakan makna penting kehidupan. Idris 60 Tahun seorang informan penelitian mengatakan bahwa : “Sebagai bagian dari adat budaya perkawinan Melayu, pulut kuning juga digunakan dalam upacara khatam alquran, memotong rambut kelahiran anak. Kenyataannya pulut kuning menjadi adat budaya Melayu dan selalu diartikan kalau Melayu adalah pulut kuning dan sebaliknya.” Korelasi antara pulut kuning dan budaya Melayu adalah dua hal yang saling terkait dan saling menguatkan satu sama lain, dimana simbol yang terdapat pada pulut kuning merupakan representasi dari kehidupan masyarakat Melayu. Dalam kenyataan sehari-hari, makanan adalah yang tumbuh di sawah, ladang, kebun, laut, yang dipelihara di halaman, padang rumput, daerah pertanian dan peternakan, yang dibeli di warung, pasar, restoran. Dalam sudut pandang antropologi, folklor makanan merupakan fenomena kebudayaan, oleh karena itu makan bukan sebagai produksi organisme dengan kualitas-kualitas biokimia yang dikomsumsi oleh manusia. Makanan merupakan bagian dari upaya mempertahankan hidup yang ditentukan oleh kebudayaan masing-masing kolektif. Agar makanan dapat dikonsumsi, perlu diperoleh dahulu oleh cap persetujuan dan pengesahan dari kebudayaannya. Pulut kuning merupakan budaya dari suku bangsa Melayu dalam hal kuliner. Simbol-simbol yang terdapat pada bagian-bagiannya pun bermacam- macam dan memiliki arti yang berbeda-beda pula. Warna merah pada cabai 49 sebagai penghias pulut kuning merupakan tanda persaudaraan dan keberanian. Warna kuning dari pulut kuning adalah lambang kesucian. Warna kuning di sewaktu kesultanan Melayu masih berkuasa hanya boleh di pakai oleh keluarga raja. Kemudian warna hijau yang terdapat pada sayuran merupakan lambang kesuburan dan kemakmuran. Salah seorang informan peneliti yang bernama Bapak Razak Maulana 53 tahun menuturkan : “Sedari dulu kami ini sudah mengenal budaya kami budaya Melayu ini dari orang tua kami. Dan warna kuning itu lah warna yang paling sering dijumpai kalau di acara-acara adat Melayu. Kalau asal-usulnya saya kurang tau kenapa warna kuning itu artinya kesucian.” Lebih lanjut, Bapak Razak Maulana 53 Tahun menuturkan bahwa : “Pulut kuning itu punya Melayu, karena warna kuning itu warna kebesaran Melayu . . . warna baju orang-orang besar Melayu warna kuning, istana Melayu warna kuning . . . jadi pulut kuning itu punya Melayu, kalaupun sekarang ada namanya pulut kuning tapi yang buat bukan orang kita Melayu itu namanya pulut biasa karena ada syarat tertentu masak pulut kuning.” Pendapat lainnya dikemukakan oleh Idris 60 Tahun yang mengatakan bahwa : “Pulut kuning memiliki peran penting dalam adat budaya Melayu, wujud kesejahteraan. Dahulunya pulut kuning hanya diperuntukkan pada kalangan raja dan bangsawan, warna kuningnya mewakili status. Dan juga pulut kuning adalah simbol persatuan dalam kehidupan masyarakat dalam pengerjaannya.” Warna kuning memang warna yang sangat dominan dalam kehidupan suku Melayu. Bahkan warna kuning pasti selalu ada pada saat upacara-upacara Melayu dilangsungkan. Warna kuning juga menjadi warna dari pulut kuning, yang sejatinya merupakan makanan pelengkap upacara-upacara pada suku Melayu. 50

3.4 Upacara Menggunakan Pulut Kuning

Adapun upacara yang menggunakan penyajian pulut kuning dalam kehidupan masyarakat Melayu Hamparan Perak, meliputi :

3.4.1 Upacara Perkawinan

Pada upacara perkawinan, penyajian pulut kuning memiliki perbedaan tersendiri, dimana pada tepak atau bale penyajian pulut kuning disertai dengan adanya bunga telur yang turut menghiasi tepak pulut kuning, hal ini menandakan bahwa pada saat pelaksanaan upacara diberikan kehormatan yang besar kepada pemilik acara sebagai raja sehari. Pulut kuning dalam upacara perkawinan juga menjadi simbol semangat baru bagi pasangan pengantin yang akan menghadapi hari baru mereka secara bersama-sama. Seperti yang dikatakan oleh informan peneliti yakni bapak Taufan 37 tahun, petani bahwa : “untuk acara pesta pernikahan pulut kuning itu wajib hukumnya disajikan untuk keluarga pengantin baik pria maupun perempuan. Biasanya yang menyajikan pulut kuning untuk pesta pernikahan adalah keluarga mempelai perempuan. Untuk menghormati saudara baru mereka yakni keluarga dari mempelai laki-laki” Fungsi dari pulut kuning memang bermacam-macam dalam setiap jenis acara. Bahkan pihak yang membuatnya pun harus diperhatikan dan tidak boleh sembarang. 51 Konsep Makanan Dalam upacara perkawinan, pulut kuning dihadirkan sebagai bagian dari penyajian kuliner tradisi Melayu untuk dikonsumsi, juga bermakna sebagai pemberian dan penganugerahan kebesaran terhadap yang memiliki acara perkawinan. Warna kuning yang dipergunakan sebagai simbol kebangsawanan dimana dalam kehidupan sehari-hari, bagi yang melaksanakan acara dianggap sebagai “raja sehari” sehingga diberikan atribut raja atau bangsawan yang bernuansa kuning dan juga diberikan sajian dan layanan layaknya kepada raja atau kaum bangsawan, hal ini menyimbolkan bahwa proses perkawinan merupakan suatu proses kehidupan yang menyatukan dua insan dan juga sebagai proses meneruskan keturunan. Bahan Makanan Seperti halnya penyajian pulut kuning secara umum, dalam penyajian pulut kuning dalam upacara perkawinan memiliki bahan yang sama dengan pembuatan pulut kuning umumnya. Bahan makanan yang dipergunakan adalah pulut atau beras pulut dengan kualitas tinggi dikarenakan proses perkawinan adalah suatu ritus hidup yang dijalani hanya sekali dalam kehidupan. Pulut kuning yang dimasak dengan bahan-bahan dasar berupa pulut dan kunyit dengan pilihan berupa bahan yang terbaik dikarenakan acara perkawinan adalah suatu acara yang memiliki nilai tinggi dalam kehidupan masyarakat