Upacara Mendirikan Rumah Upacara Menggunakan Pulut Kuning

60 4. Membuat petak tanah yang disesuaikan dengan ukuran denah rumah 5. Sholat mangrib yang dilanjutkan dengan membaca surat Yaasin dilokasi rumah secara berjamaah dengan hidangan ketupat 6. Penancapan tongkat tiang pertama oleh pemilik rumah. Tahapan- tahapan ini nyaris tak pernah dilewati pada setiap mendirikan rumah oleh orang Melayu, dimanapun ia berada. Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk dimasukan kedalam satu lubang yang telah digali sebelumnya antara lain: 1. Paku 2. Keminting 3. Sirih 4. Rokok sebantang 5. Nasi sekepal 6. Pisang 1 buah 7. Uang logam lempengan 8. Bertih beras kuning Rumah yang telah selesai dikerjakan, maka tuan rumah mencari hari baik bulan baik untuk melaksanakan pindah rumah baru. Apabila sesuatunya telah rampung maka dimulai dengan membawa barang-barang atau peralatan rumah tangga kerumah yang baru dibuat, pada waktu yang ditentukan pemilik rumah pindah dengan memangil sanak keluarga, tetangga lingkungan yang ada disekitarnya. Pada malam hari diadakan sholat maghrib berjamaah dilanjutkan membaca 61 surat yasin bersama-sama disertai doa. Rumah yang baru ditempati biasanya keluarga terdekat yang menemani tinggal sementara, membantu mempersiapkan makanan bagi undangan. Konsep Makanan Pada saat memberikan undangan ini pulut kuning juga akan disajikan kepada para tamu undangan sebagai lambang penghargaan tuan rumah kepada para tamu karena sudah bersedia mau datang. Pulut kuning disini juga menjadi simbol pelekat penghuni baru kepada para tetangga yang telah lebih dahulu tinggal di lingkungan rumah tersebut. Penyajian Makanan Pulut kuning biasanya akan disajikan pada nampan besar yang terbuat dari anyaman bambu yang telah dilapisi oleh daun pisang. Pada prosesi ini pulut kuning akan dipotong oleh tuan rumah dan akan dibagi-bagikan kepada para tetangga bersamaan dengan jajanan pasar lainnya.

3.4.4 Upacara Melahirkan

Pada saat seorang perempuan selesai melahirkan juga melewati proses ritual yang berkaitan dengan kehadiran pulut kuning sebagai pelengkap jamuan. Hidangan berupa pulut kuning yang ditambah dengan inti yaitu gula merah dimasak dengan parutan kelapa atau bisa juga gula merah yang dimasak dengan santan sebagai simbol upacara dan dihidangkan kepada para sanak saudara. 62 Perbedaannya disini adalah pulut kuning biasanya dimasak untuk dibagi- bagikan kepada tetangga dengan cara menaruhnya didalam daun pisang dan dibagikan kepada para tetangga. Tujuan dari pemberian pulut kuning kepada para tetangga adalah untuk memberitahukan mengenai berita kelahiran anak tersebut.

3.4.5 Upah-upah

Pulut kuning hampir digunakan dalam setiap tradisi upacara Melayu. Tentu saja memiliki arti yang berbeda-beda bagi setiap masyarakat Melayu dari berbagai tempat. Namun, umumnya pulut kuning hadir dalam upah-upah atau tepung tawar sebagai salah satu bagian dari upacara Melayu. Ada begitu banyak kegiatan ritual dalam budaya Melayu yang sifatnya seremonial, tetapi secara konkrit dalam upah- upah atau tepung tawar keberadaan pulut kuning merupakan bagian dari upacara yang sangat penting. Upah-upah atau tepung tawar merupakan kegiatan yang sering terdengar pada saat kegiatan ritual upacara Melayu, seperti pernikahan, khitanan, melakukan ibadah ke Mekah, ataupun selesai membaca Al-quran. Upah-upah atau tepung tawar seperti simbol rasa syukur kepada Allah. Upah-upah atau tepung tawar sebenarnya dua kegiatan yang berbeda. Masyarakat yang melakukan tepung tawar menganggap bahwa segala sesuatu hal yang buruk harus dihilangkan agar mendapatkan ketenangan.niat buruk, sifat dengki, ataupun energi jahat diharapkan hilang pada saat melakukan ritual tepung tawar dan kesemua sifat jahat tersebut diharapkan hilang dan menjadi tawar. Bahan Makanan