Tanya: Struktur organisasi di bagian produk Muamalat seperti apa bagannya ? Jawab: Tanya: Bagaimana dengan konsep murabahah pada Pembiayaan Hunian Syariah

107 yang mana nih ? Untuk biaya-biaya, nah itu, biaya yang keluar itu nanti yang terkait pembiayaan yah, ada biaya administrasi, itu ntar di tiering berdasarkan plafond yang diberikan kepada nasabah. Kalau mau tau besarannya entar minta bantuan Syukri aja cari memonya, itu ada, disitu menjabarkan. Untuk masing- masing plafond misalnya, Rp.0-10 juta itu biaya administrasinya sekian, Rp.10- 50 juta biaya adminnya sekian, itu udah ada tieringnya tuh. Nah, nanti tiap nasabah yang menggunakan produk PHS biaya administrasinya menggunakan tiering tersebut. Jadi, kalau dia misalnya ngajuin Rp.100 juta dilihat, ada di tiering mana tuh, ada di tiering misalnya 50-100 juta, oh berarti biaya administrasinya kita misalkan Rp.1 juta, oh nanti kita kenakan biaya admin Rp.1 juta. Terus nanti ada biaya asuransi jiwa, asuransi jiwa itu diukur dari usia si nasabah sama plafond yang diberikan, semakin besar plafond yang diberikan dan semakin tua usia si nasabah otomatis biaya yang dikeluarkan semakin mahal. Kemudian ada biaya asuransi agunan, nah, nanti kan rumah yang dibiayai itu kan dijadiin agunan, otomatis untuk menghindari bank dari pengganti kerugian, rumah tersebut yang menjadi agunan harus diasuransikan, asuransi kebakaran, asuransi kerugian, jadi nanti asuransi kebakaran aja dan asuransi ini nanti sebesar nilai bangunan. Jadi, kalau hasil penilaian rumah tersebut misalnya bangunannya Rp.50 juta, tanahnya Rp.50 juta, jadi total Rp.100 juta tuh yang diasuransikan, nanti cuma bangunannya aja Rp.50 juta. Kemudian nanti ada biaya pengikatan, biaya pengikatan itu untuk biaya yang dikeluarkan kepada notaris. Jadi, ntar kan pengikatan itu melibatkan notaris kalau untuk plafond-plafond yang diatas 50 108 juta lah. Nah, itu nanti biayanya juga tergantung dari notarisnya, jadi biasanya ada tieringnya juga tuh, untuk plafond sekian berapa. Nah, itu untuk pengikatannya nanti ada pajak, pajak BPHTB, pajak pembeli, pajak penjual itu sesuai dari peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah lah, biasanya sih 5.

5. Tanya: Apa saja hambatan-hambatan yang dialami oleh pihak Bank Muamalat

dalam pembiayaan hunian syariah ? Jawab: Sampai sejauh ini sih belum ada hambatan-hambatan yang signifikan dan masih bisa teratasi. 6. Hambatan eksternal dari PHS murabahah apa saja Pak ? Jawab: Hambatannya, eksternal .. kalau eksternal sih terkait. Aaa, kalau eksternal kan kita berbicara soal regulasi, terus perubahan kondisi pasar, demand dari properti itu sendiri. Kalau dibilang hambatan sekarang paling hambatannya dari sisi competitor aja. Kan competitor kita gak hanya dari Bank Syariah aja, dari bank konvensional juga. Ya kalau dilihat dari sisi pricing ya masih, eem,, walaupun sedikit kompetitif cuman ya gak sekompetitif bank konvensional lah dalam menawarkan pricingnya. Kalau eksternal ya paling itu, ya karena kondisi ekonominya baik, properti juga lagi booming. Justru kondisi eksternal itu mendorong penjualan produk-produk ini, saat ini yah, karena iklimnya lagi kondusif untuk pembelian properti. Kalau dari aspek regulasi, ya regulasi gak terlalu ini lah, walaupun BI memang cukup rigit tapi cukup mensuport-lah untuk produk-produk Bank Syariah, gak ada isu yang signifikanlah untuk menghambat 109 penjualan produk. Apalagi mba ? Santai aja, waktunya masih panjang sambil tersenyum ...

7. Tanya: Nah, terus Pak, untuk proses penetapan harga dan marginnya seperti apa

Pak ? Jawab: Penetapan margin, kan ada dua metode tuh, ada yang menggunakan MMQ musyarakah mutanaqisah, ada yang menggunakan murabahah. MMQ itu dia menggunakan, mm, dasarnya ekuivalen rate yang bank inginkan. Untuk imbalan hasilnya itu berapa dari MMQ, nah itu,, mm, tentunya mekanisme penerapan pricingnya ditentukan oleh ALCO dan kita mengajukan pricingnya kepada mereka. Nah, itu kan biasanya dari persaingan juga, price dari pasar berapa sih pricing untuk produk-produk KPR. Makanya kita, kondisi biaya internal kita seperti apa, biaya apa, ee, opportunity cost dari dana berapa, itu ditambah over head cost kita berapa ditambah dengan list premium kita berapa, PPA berapa, nah barulah kita dapat menentukan pricingnya berapa. Itu dasarnya kalau untuk penentuan pricing. Yang murabahah pun ekspektasi margin kita metodenya gak jauh berbeda dari yang MMQ, hanya saja yang murabahah itu pricingnya sedikit lebih mahal dibandingkan yang MMQ karena kan karakternya berbeda tuh, murabahah ketika kita menentukan margin itu sudah tidak bisa melakukan evaluasi, makanya kita buat bantalan pricing agar kalau misalnya terjadi gonjang-ganjing di pasar, kita masih amanlah dari masalah tersebut, gak tereksposlah. Walaupun pada titik tertentu itu mungkin, misalnya kalau BI ratenya naik sampai dengan 9 atau inflasi sampai double digit itu pasti kita