Tanya: Apa saja hambatan-hambatan yang dialami oleh pihak Bank Muamalat

114 WAWANCARA Nama : Kindy Miftah Divisi : Product Development Division Posisi : Liability Product Officer Tempat : Kantor Pusat Bank Muamalat Indonesia Arthaloka, lantai 7 Wawancara Pertama Tanggal : 9 Mei 2011 Pukul : 11.20 – 11.55 WIB 1. Tanya: Produk PHS ini sudah berlangsung sejak kapan ? Jawab: Kalau itungannya dari produk yang lama Baiti Jannati dari tahun 2008, tapi di tahun 2010 di rebranding menjadi PHS Pembiayaan Hunian Syariah, bulan Juli 2010.

2. Tanya: Proses pembuatan sebuah produk baru Pembiayaan Hunian Syariah

membutuhkan waktu berapa lama dan prosesnya bagaimana ? Jawab: Karena ini bukan bukan produk KPRS baru, hanya penambahan dan melengkapi fitur dari produk sebelumnya Baiti Jannati jadi tidak memerlukan waktu yang begitu lama. Umumnya untuk pembuatan sebuah produk baru membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan. Untuk proses yang pertama, kita harus tahu kebutuhan konsumen apa dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bank itu sendiri. Setelah itu kita bikin panduan produknya terus menghubungi divisi-divisi 115 terkait, direksi, DPS. Jika pihak terkait sudah setuju kemudian ke BI, bikin laporan. Jika BI setuju kemudian sosialisasi produk tersebut ke cabang dan cabang siap kemudian melakukan launching produk baru.

3. Tanya: Bagaimana cara penetapan margin dan penentuan harga dalam

pembiayaan hunian syariah ini Pak ? Jawab: Harusnya kamu bikin flow nya begini sambil buatin flow. Kan kalau kamu murabahah, berarti kan kita jual beli ke nasabah yah, kita kan berarti jual beli, berarti kan harus ada harga beli, iya kan ... harga beli bank kan yah yang kita beli, ya kan ?Terus harga jual bank yah, terus kan bank ngambil margin. Nah, harga beli ini kebagi dua, yaitu uang muka nasabah sama plafondnya, iya kan, yah ... ini buat murabahah apapun ya, bukan hanya rumah. Nah, berarti kan rumusnya adalah harga jual berarti harga beli ditambah margin dong, berarti kan ini uang muka nasabah plus plafond plus margin kan. Plafond kan yang dari bank, kalau uang muka berarti dari nasabah plus margin. Margin ini kan berarti margin selama sampai lunas. Yah, misalnya harga rumah Rp.200 juta, berarti uang muka nasabah 10 minimal 10. Berarti uang muka nasabah Rp 20 juta, berarti plafondnya 90 kan, jadi 180 juta. Yang kita sepakati ini adalah harga jual murabahah. Kalau Rp 20 juta UM+ Rp 180 juta plafond+ margin. Pertanyaannya sekarang gimana ngitung marginnya? Margin adalah persentase efektif dari plafond yaitu nilai persentase tertentu yang dihitung secara tahunan. Kalau dihitungnya, walaupun di 15 tahun berarti persentase itu berjalan 15 tahun, tapi nilai persentasenya berjalan secara tahunan. Kalau dihitung manual, kasar itu dia gak