34
c. Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Karena itu, sebaiknya dilindungi dengan
asuransi.
35
10. Skema Proses Murabahah
Gambar 2.2
Keterangan: 1. Nasabah mengajukan permohonan untuk membeli kepada Bank. Bank
memberikan persyaratan atas pengajuan nasabah, serta dilakukan negosiasi harga.
2. Bank dan nasabah melakukan akad jual beli atas barang yang diminta oleh nasabah.
3. Bank membeli barang dari supplier penjual sesuai dengan spesifikasi yang telah diminta oleh nasabah
35
M.Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum, h.152
35
4. Supplier mengirimmenyerahkan barang sesuai spesifikasi yang telah disepakati kepada nasabah.
5. Nasabah menerima barang dan dokumen. 6. Kemudian nasabah melakukan pembayaran kepada pihak Bank secara
angsur margin+pokok
C. Produk KPR Syariah
Produk KPR syariah dimaknai sebagai pembiayaan perumahan yang mekanismenya didasarkan pada akad jual-beli tabadduli. Bank Syariah
sebagai penjual al-ba’iu dan nasabah sebagai pembeli musytari.
36
Untuk kredit atau pembiayaan kepemilikan rumah, memang ada beberapa perbedaan
antara KPR di Bank Syariah dan Bank Konvensional. Pertama, pada akad atau perjanjian awalnya. Kedua, kemudahaan nasabah untuk meminjamnya.
Ketiga, di Bank konvensional menggunakan bunga sebagai keuntungannya, sedangkan di Bank Syariah menggunakan marjinbagi hasil. Keempat, apabila
mendapatkan kendala pada pembayarannya, Bank Syariah lebih memberikan kemudahan bagi Anda.
37
Salah satu keuntungan yang di dapat jika masyarakat memilih menggunakan kreditpembiayaan rumah dengan prinsip syariah adalah
terhindarnya dari sistem riba dalam pengambilan KPR konvensional.
36
“Kredit Pemilikan Rumah , Kredit”, artikel diakses pada 6 Maret 2011, pukul 12.12 WIB
dari http:digilib.uin-suka.ac.idgdl.php?mod=browseop=readid=digilib-uinsuka--
ratnaningr-4255
37
“ Beda KPR Syariah dan Konven”, artikel diakses pada 16 Mei 2011, pukul 16.34 WIB dari http:www.perencanakeuangan.comfilesbedakprsyariahdankonv.htm