58
maka akad wakalah dilakukan pada saat penyerahan uang dari bank kepada nasabah.
Bank mewakilkan wakalah pembelian material bangunan tersebut kepada nasabah dengan uang pembelian properti ditransferkan
kepada rekening
nasabah kemudian
ditransferkan kepada
penjualdeveloper. Akad wakalah dilakukan pada saat penyerahan uang dari bank kepada nasabah.
Setelah material untuk renovasi properti diserah-terimakan, maka kemudian nasabah membayar angsuran cicilan murabahah
kepada bank sesuai dengan jangka waktu dan besar angsuran yang disepakati.
3. Landasan Hukum dan Syariah Pembiayaan Hunian Syariah
Pembelian Murabahah
Agar sebuah produk dapat memberikan kemudahan dan ketenangan bagi si pengguna, maka harus ada payung hukum yang melandasinya.
Bentuk legalitas hukum dari produk PHS Pembelian murabahah ini antara lain:
1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Tanggal 16 Juli 2008.
2 PBI No. 1024PBI2008 tanggal 16 Oktober 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No. 821PBI2006 Tentang
59
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.
3 PBI No.1016PBI2008 Tanggal 25 September 2008 Tentang Perubahan Atas PBI No.9192007 Tentang Pelaksanaan Prinsip
Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana, Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.
4 PBI Nomor 1017PBI2008 Tanggal 25 September 2008 Tentang Produk Bank Syariah Dan Unit Usaha Syariah.
5 PBI Nomor. 919PBI2007 Tanggal 17 Desember 2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana
Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah. 6 PBI Nomor 99PBI2007 Tanggal 18 Juni 2007 Tentang Perubahan
Atas PBI Nomor 821PBI2006 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah. 7 PBI No. 821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 Tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.
8 SE BI No.1014DPbS Tanggal 17 Maret 2008 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran
Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.
60
9 SE BI No.1031DPbS Tanggal 7 Oktober 2008 Tentang Produk Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, dengan Lampiran Buku
Kodifikasi Produk Perbankan Syariah. 10 SE BI No.822DPbs Tanggal 18 Oktober 2006 Tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.
11 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 23DSN-MUIIII2000 Tentang Potongan Pelunasan Dalam Murabahah.
12 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04DSN-MUIIV2000 Tentang Murabahah.
13 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 09DSN-MUIIV2000 Tentang Pembiayaan Ijarah.
14 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 17DSN-MUIIX2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda Pembayaran.
15 Fatwa DSN Nomor: 19DSN-MUIIV2001 tentang Al-Qardh. 16 Fatwa DSN Nomor: 31DSN-MUIVI2002 tentang Pengalihan
Hutang. 17 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 46DSN-MUIII2005 Tentang
Potongan Tagihan Murabahah. 18 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 47DSN-MUIII2005 Tentang
Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Bayar. 19 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 73DSN-MUIXI2008 tanggal 14
November 2008 tentang Musyarakah Mutanaqisah.