Pelaksanaan Produk Murabahah pada Pembiayaan Hunian Syariah
64
2 Capacity kapasitas Analisa diarahkan pada kemampuan sumber penghasilan calon
nasabah membiayai seluruh pengeluaran bulanannya. Telah dijelaskan oleh Kindy:
“Kapasitas nasabah dalam hal membayar angsuran harus masuk ke dalam rasio angsuran. Kalau di Bank Muamalat namanya cash
ratio, jadi berapa persen angsuran yang diperbolehkan dari pendapatan nasabah. Maksimum cash ratio yang diberikan oleh
Bank Muamalat kepada nasabah antara lain 35 dari pendapatan jika pendapatan kurang dari Rp 5 juta, 40 jika pendapatan diatas
Rp 5 juta sampai dengan Rp 10 juta dan 50 dari pendapatan jika pendapatan diatas Rp 10 juta.”
9
Dengan melihat dari kapasitas atau kemampuan nasabah mengangsur dalam hal cash ratio. Cash ratio adalah
rasio perbandingan antara total pendapatan per bulan setelah dikurangi
dengan biaya bulanan dan kewajiban-kewajiban perbulan lainnya dengan angsuran perbulan. Untuk asumsi cash ratio dan simulasi
angsuran per bulan dapat dilihat di lampiran. 3 Collateral jaminan
Analisa ini diarahkan terhadap jaminanagunan yang diberikan. Jaminanagunan adalah asset nasabah yang dijanjikan kepada bank
jika nasabah tidak dapat mengangsur pembiayaan. Jaminan yang dimaksud harus bisa mengcover risiko pembiayaan nasabah. Objek
pembiayaan wajib untuk dijadikan agunan. Untuk menghindari bank dari pengganti kerugian. Dengan melihat agunannyajaminan
bahwa plafond tidak 100 dari nilai jaminanrumah. Selain itu,
9
Wawancara pribadi dengan Kindy Miftah, BMI Pusat – Arthaloka, 10 Mei 2011, 16.51 – 17.22 WIB
65
agunan tersebut harus di asuransikan. Nilai asuransi harus sama dengan nilai bangunan. Asuransi jiwa akan menutup saldo KPR
yang belum terbayar, bila nasabah tidak mampu melanjutkan pembayaran cicilan di tengah masa KPR, karena misalnya,
meninggal dunia atau mengalami kecelakaan fatal. 4 Capital modal
Capital ini tidak perlu karena pembiayaan rumah termasuk pembiayaan yang bersifat konsumtif, jadi bukan untuk usaha tidak
tergolong usaha produktif. 5 Condition of economy kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi sangat mempengaruhi keadaan nasabah. Misal, kondisi ekonomi memburuk yang menyebabkan terjadinya
PHK yang akan menyebabkan kemampuan nasabah membayar angsuran jadi bermasalah. Tetapi, dalam keadaan krisis pun pihak
bank masih bisa menyalurkan KPR, karena rumah merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Dan kepatuhan nasabah untuk
produk KPR jauh lebih patuh dari pada produk-produk lainnya karena yang menjadi agunan adalah rumah dalam proses pengajuan
pembiayaan hunian tersebut. 6 Purpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan. Dalam hal ini nasabah bertujuan ingin memiliki
rumah
66
Untuk menjaga objektifitas sebuah analisa, biasanya dilakukan analisa oleh beberapa orang ataupun unit kerja.
d. Persetujuan Committee Pembiayaan Pada proses ini ditentukan apakah pembiayaan yang diajukan oleh
nasabah disetujui atau tidak. Proses ini juga tergantung pada kebijakan bank yang biasa disebut Komite Pembiayaan. Keputusan Komite
Pembiayaan BMI mengacu kepada Buku Prosedur Umum Pelaksanaan Pembiayaan Bab 4 BMI. Jika komite setuju akan dibuatkan Offering
Letter, jika tidak disetujui akan dibuatkan Rejection Letter. Berdasarkan keputusan Komite pembiayaan, maka AM menyusun
Offering Letter Surat Persetujuan Prinsip PembiayaanSP3. Kemudian OL tersebut diberikan kepada nasabah untuk dipersetujui.
Jika nasabah setuju AM menyerahkan Offering Letter kepada USP untuk dilakukan penyusunan akad pembiayaan. Dalam Komite
Pembiayaan ini biasanya akan diperoleh persyaratn tambahan lainnya yang harus dipenuhi.
e. Pengumpulan Data Tambahan Proses ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan tambahan yang
diperoleh dari disposisi komite pembiayaan. f. Pengikatan
Setelah melakukan akad pembiayaan maka USP harus melakukan pengikatan, baik pengikatan jaminan nasabah atau pun pengikatan
pembiayaan. Proses pengikatan ini melibatkan notaris, dihadiri oleh nasabah, RM, dan staff legal USP.
67
g. Pencairan Dari sisi pengikatan sudah selesai kemudian dilakukan proses
pencairan. Sebelum proses pencairan dilakukan sebelumnya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap semua kelengkapan yang harus
dipenuhi sesuai disposisi komite pada proposal pembiayaan. h. Monitoring
Selanjutnya adalah proses monitoring terhadap nasabah. Pada saat memasuki tahapan ini, risiko pembiayaan baru saja dimulai pada saat
pencairan.
10
Untuk itu dilakukanlah monitoring. AM wajib melakukan
proses monitoring dan penagihan kepada nasabah. AM memonitoring usaha nasabah jika sumber pengembaliannya berasal dari usaha serta
melakukan monitoring terhadap agunan nasabah.
Gambar 4.1 Tahapan Proses Pembiayaan Hunian Syariah Bank Muamalat
Setuju Tidak Setuju
Tahapan Proses Sumber: Wawancara dengan Asset Product Manager BMI
11
10
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2007, h.164
11
Wawancara pribadi dengan Erikal Mirtha, BMI Pusat – Arthaloka, 26 April 2011, 15.25 - 16.10 WIB
Nasabah: Mulai mengajukan form
aplikasi pembiayaan RM
Relationship Manager
USP: BI Checking
Opini Legal Taksasi
Komite Pembiayaan
Proses Pencairan
Rejection Letter
Offering LetterSP3
Pengikatan
68