Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 menengah ke bawah pada umumnya dalam memenuhi kebutuhan rumah tapi tidak memiliki cukup uang untuk membayar secara tunai. Umumnya perbankan menggunakan sistem bunga dalam KPR tersebut. Kemudian untuk menarik nasabahnya mereka menggunakan sistem bunga tetap yang tidak berubah selama jangka waktu yang telah ditentukan. Diadopsinya perbankan berbasis syariah di tanah air, tidak semata merupakan upaya sosialisasi kegiatan usaha lembaga jasa keuangan berdasarkan perspektif keislaman. Namun, juga untuk memenuhi permintaan masyarakat yang menghendaki sistem perbankan yang aman, terpercaya, amanah, adil, dan bebas dari riba. Saat ini semakin banyak bank yang menawarkan KPR syariah sebab pasarnya semakin tumbuh. Banyaknya bank-bank yang berusaha menerapkan praktek syariah merupakan hal yang patut kita syukuri. Selain itu, bank yang berprinsip syariah tidak kalah banyak diminati oleh masyarakat. Karena setiap keluarga memerlukan yang namanya pembiayaan rumah dan sebagian besar keluarga Indonesia adalah Muslim yang tentunya ingin tetap istiqomah dalam memiliki rumah yang sesuai dengan syariah. 3 Dari sekian banyak produk syariah, kredit kepemilikan rumah KPR Syariah ini ternyata mendapat respon yang signifikan dari masyarakat karena konsumen tidak terbebani fluktuasi suku bunga yang terus mengalami perubahan. Munculnya produk kredit pemilikan rumah syariah telah memberikan alternatif pembiayaan perumahan. Di tengah situasi ekonomi 3 Ahmad Gozali, Serba-Serbi Kredit Syariah : Jangan Ada Bunga Diantara Kita Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2005, h.28 4 yang terus menerus dipengaruhi inflasi, KPR syariah dapat menjadi solusi alternatif, meski pun suku bunga mengalami inflasi, cicilan KPR syariah tidak berubah karena memang menerapkan sistem tetap fixed. Hal ini berbeda dengan KPR konvensional yang menggunakan sistem bunga yang menyebabkan cicilannya terus berubah. Kredit Pemilikan Rumah dengan skema jual beli murabahah di dalam bank syariah dikenal dengan nama KPR iB Islamic Banking Pembelian. Pembiayaan perumahan ini termasuk ke dalam jenis pembiayaan konsumtif yang bertujuan memiliki rumah. Pembiayaan dengan konsep murabahah ini telah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah No.04DSN-MUIIV2000 tanggal 1 April 2000 Tentang Murabahah. Dalam konotasi Islam, murabahah pada dasarnya berarti penjualan. Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah bahwa penjual dalam model murabahah secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase. 4 Memiliki rumah sendiri kini bukan lagi sesuatu yang sulit, karena ada fasilitas kredit pemilikan rumah yang diberikan oleh kalangan perbankan yang biasa disebut Kredit Pemilikan Rumah KPR. Apalagi kondisi sekarang ini sedang booming-nya pembiayaan rumah dengan prinsip syariah. Bank Muamalat pun hadir memenuhi permintaan masyarakat dengan nama 4 Adrian Sutedi, Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, Cet.1, h.95 5 Pembiayaan Hunian Syariah. Pembiayaan Hunian Syariah dari Bank Muamalat adalah fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan hunian sesuai dengan prinsip syariah. Dalam rangka memperluas segmentasi pembiayaan di sektor properti, Bank Muamalat Indonesia membuat brand baru dari Baiti Jannati akad musyarakah mutanaqisah dengan nama Pembiayaan Hunian Syariah Muamalat yang terdiri dari dua produk, yaitu produk musyarakah untuk Pembiayaan Hunian Syariah Kongsi dan produk murabahah untuk Pembiayaan Hunian Syariah Pembelian. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik ingin mengkaji lebih jauh bagaimana aplikasi Pembiayaan Hunian Syariah untuk produk murabahah yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini penulis beri judul “Analisis Aplikasi Produk Murabahah pada Pembiayaan Hunian Syariah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulis memberikan batasan permasalahan mengenai Aplikasi Produk Murabahah pada Pembiayaan Hunian Syariah di Bank Muamalat Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Pembiayaan Hunian Syariah Bank Muamalat Indonesia. 6

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini, penulis uraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimana aplikasi produk murabahah pada pembiayaan hunian syariah di Bank Muamalat Indonesia ? b. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap pembiayaan hunian syariah Bank Muamalat Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui aplikasi produk murabahah pada pembiayaan hunian syariah di Bank Muamalat Indonesia. b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap pembiayaan hunian syariah di Bank Muamalat Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Akademis : 1 Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai produk perbankan syariah, khususnya produk pembiayaan konsumtif perumahan. 2 Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya mengenai produk pembiayaan perumahan syariah. 7 b. Manfaat Praktis : 1 Bagi pihak Bank Muamalat Indonesia, sebagai bahan masukan untuk lebih menjalankannya secara profesionally delivered, baik dari segi produk, pelayanan, maupun pelaksanaannya sesuai prinsip syariah. 2 Bagi nasabah, sebagai bahan pertimbangan agar lebih selektif dalam memilih pembiayaan kepemilikan rumah dan dapat mengikuti semua prosedur yang berlaku dengan baik.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 5

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian langsung di Kantor Pusat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang berlokasi di Gedung Arthaloka, Jalan Jendral Sudirman Kav.2 Jakarta 10220. Adapun waktu penelitian dimulai sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 10 Mei 2011.

2. Model dan Desain Penelitian

Model penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Cet.6, Bandung: CV. Alfabeta, 2009, h.2