terpuaskan maka kebutuhan yang telah terpuaskan tersebut masih akan mempengaruhi perilaku, hanya intensitasnya kecil Mangkunegara, 2000:95.
2.2.2 Unsur-Unsur Penggerak Motivasi Kerja
Motivasi yang dimiliki seseorang sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang menjadi faktor munculnya motivasi. Unsur-unsur tersebut dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan aktifitasnya. Sagir yang dikutip oleh Bejo Siswanto mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi, antara lain Siswanto,
2005:269 : 1. Prestasi achievement
Seseorang yang memiliki keinginan berkinerja sebagai suatu “kebutuhan” atau needs dapat mendorongnya mencapai sasaran. McCleland menjelaskan bahwa tingkat need of
achievement n-Ach, yang telah menjadi naluri kedua second nature, merupakan kunci keberhasilan seseorang. n-Ach biasanya juga dikaitkan dengan sikap positif, keberanian
mengambil resiko yang diperhitungkan bukan gambling, calculated risk untuk mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan.
2. Penghargaan recognition Penghargaan, pengakuan atau recognition atas suatu kinerja yang telah dicapai
seseorang merupakan perangsang yang kuat. Pengakuan atas suatu kinerja akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi dari pada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah.
3. Tantangan challenge Adanya tantangan yang dihadapi merupakan perangsang kuat bagi manusia untuk
mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan pekerjaan yang mudah dicapainya biasanya tidak mampu menjadi perangsang, bahkan cenderung menjadi kegiatan
Universitas Sumatera Utara
rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan menumbuhkan kegairahan untuk mengatasinya.
4. Tanggung jawab responbility Adanya rasa ikut memiliki sense of belonging akan menimbulkan motivasi untuk
turut merasa bertanggung jawab. 5. Pengembangan development
Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju merupakan perangsang kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat dan lebih
bergairah. 6. Keterlibatan involvement
Rasa ikut terlibat dalam suatu proses pengambilan keputusan akan menumbuhkan rasa ikut bertanggungjawab, rasa dihargai yang merupakan “tantangan” yang harus dijawab,
melalui peran serta untuk berkinerja dalam pengembangan usaha atau pengembangan pribadi. 7. Kesempatan opportunity
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan perangsang cukup kuat bagi karyawan.
Bekerja tanpa harapan atau kesempatan untuk meraih kemajuan atau perbaikan nasib, tidak akan menjadi perangsang untuk berkinerja atau bekerja produktif.
2.2.3 Tujuan dan Alat-Alat Motivasi Kerja