Motivasi Kerja Kerangka Teori

kepada receiver bahkan kembali lagi kepada sender. Tetapi jika proses tersebut tidak dihalangi oleh gangguan noise, maka pesan dapat sampai kepada receiver. 3. Receiver adalah individu atau kelompok yang menerima pesan komunikasi. Bagi sasaran penerima pesan receiver ditentukan oleh 3 hal ketika menerima informasi, yaitu : 1 Persepsi perception, adalah suatu proses penilaian pesan yang ditujukan kepada diri khalayak dalam proses komunikasi. 2 Penyandian pesan decoding, adalah setiap penyampaian pesan pada diri khalayak, pesan komunikasi selalu disandikan sesuai dengan kerangka referensi kerangka pengetahuan. 3 Pemahaman understanding, adalah suatu proses pengenalan yang dapat memperhatikan setiap informasi yang disampaikan memahami pesan. 4. Jika pesan telah diterima oleh receiver dengan baik dan ditentukan oleh 3 hal persepsi, penyandian pesan, dan pemahaman, maka proses yang selanjutnya yang terjadi adalah adanya feedback umpan balik dari receiver kepada sender atau informasi yang ada dikirimkan balik ke sumbernya.

1.5.2 Motivasi Kerja

Motivasi adalah istilah umum yang mencakup keseluruhan golongan dari dorongan, keinginan, kebutuhan, dan daya yang sejenis. Dengan menyatakan bahwa para manajer memotivasi bawahannya, berarti mereka melakukan hal-hal yang diharapkan dapat memuaskan dorongan dan keinginan tersebut, sehingga menimbulkan dorongan bagi bawahan untuk bertindak sesuai dengan yang diinginkan Koontz, et.al., 1984:478-479. Dalam konsepsi motivasi, ada 3 tiga unsur terkait yang disebut dengan “The Need- Want-Satisfaction Chain”. Universitas Sumatera Utara 1. Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan seseorang individu, kelompok, maupun organisasi. 2. Keinginan adalah sesuatu yang diinginkan, seperti : hasrat, kehendak, dan harapan. 3. Kepuasan adalah perihal yang bersifat puas, seperti : kesenangan, kelegaan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hasrat yang dimiliki seseorang telah terpenuhi. Proses terjadinya motivasi pada diri seseorang dapat dijelaskan melalui diagram berikut ini. Penjelasan : Disini kita memandang motivasi sebagai suatu rantai reaksi yang diawali dengan adanya kebutuhan. Kebutuhan ini menimbulkan adanya keinginan atau upaya kita untuk mencapai kebutuhan itu. Selanjutnya menimbulkan tensi ketegangan atau tekanan yaitu keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian menyebabkan timbulnya tindakan yang mengarah pada tujuan. Setelah keinginan kita terpenuhi, maka muncullah kepuasan. Salah satu teori motivasi yang paling banyak dikenal secara luas adalah teori ‘hirarki kebutuhan’ yang dikemukakan Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, yang berawal dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Maslow juga menyimpulkan bahwa apabila seperangkat Needs Kebutuhan Give rise to Menimbulkan Wants Keinginan Which cause Menyebabkan Tensions Tekanan Which give rise to Yang menimbulkan Actions Tindakan Which result in Yang menghasilkan Satisfaction Kepuasan Sumber : Harold Koontz, Cyril O’Donnell, Heinz Weichrich., 1984., Management, Eighth Edition, McGraw-Hill International Book Company, New York, hal.479. Gambar 4. Rantai kebutuhan-keinginan-kepuasan. Universitas Sumatera Utara kebutuhan telah terpenuhi, maka kebutuhan itu tidak lagi berfungsi sebagai motivator Maslow, 1954:322. Tingkatan kebutuhan Maslow dikelompokkan kepada : Sumber : Abraham Maslow, “Motivation and Personality”, 1954, Harper Row, New York, hal. 322. Gambar 5. Hirarki kebutuhan Abraham Maslow

1.6 Kerangka Konsep

Teori-teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus dapat menghasilkan beberapa konsep. Menurut Nawawi 2001:40 kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun kerangka konsep yang digunakan dari penelitian ini adalah sesuai dari model proses komunikasi dari paradigma Harold Koontz, Cyril O’Donnell, dan Heinz Weichrich, meliputi : Esteem needs Kebutuhan penghargaan Need for self actualization Kebutuhan perwujudan diri Affiliation or acceptance needs Kebutuhan afiliasi atau akseptansi Security or safety needs Kebutuhan akan rasa aman Physiological needs Kebutuhan fisiologis Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

2 70 103

Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Oriflame Medan

14 127 155

Peranan Internal Public Relations Dan Motivasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Internal Public Relations dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan PT. BTN Medan)

1 69 115

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 26

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 3

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 39

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 10

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 2

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 17

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 1 11