Analisis usaha pukat layang, pukat teri dan pukat udang

penangananpemasaran oleh masing-masing pemasar. Semakin besar biaya penanganan yang dikeluarkan maka harga jual ikan layang, ikan teri dan udang menjadi semakin tinggi. Hasil perhitungan share untuk pemasaran ikan layang, ikan teri dan udang menunjukkan bahwa rata-rata share yang diterima oleh nelayantoke bangku lebih kecil dibandingkan share yang diterima oleh pedagang besar, pedagang di pasar dan pedagang keliling. Hal ini dikarenakan nelayan bukanlah penentu harga pasar, sehingga hanya menerima hasil penjualan dari toke bangku yang memberikan modal untuk biaya operasional.

6.6 Analisis Finansial

Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang untuk dikembangkan di Kecamatan Muara Batu. Analisis finansial dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi.

6.6.1 Analisis usaha pukat layang, pukat teri dan pukat udang

Analisis usaha dilakukan untuk mengetahui keadaan usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Kecamatan Muara Batu. Analisis usaha yang dilakukan meliputi analisis imbangan penerimaan Revenue-Cost Ratio, analisis waktu balik modal Payback Period dan analisis Return on Investment. Komponen yang perlu diketahui untuk melakukan analisis usaha tersebut yaitu biaya investasi, biaya tetap, biaya variabel dan penerimaan usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang. Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan pada tahap persiapan usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang untuk memperoleh manfaat beberapa tahun kemudian. Besarnya biaya investasi diperoleh dari nilai investasi rata-rata yang responden tanamkan pada usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Kecamatan Muara Batu. Uraian lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 Biaya investasi usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Kecamatan Muara Batu tahun 2011 Rp No. Komponen Investasi Pukat Layang Pukat Teri Pukat Udang 1. Perahu Utama 230.000.000,00 180.000.000,00 50.000.000,00 2. Mesin Utama 35.000.000,00 30.000.000,00 6.000.000,00 3. Mesin Gardan - 6.000.000,00 - 4. Alat Tangkap 185.000.000,00 150.000.000,00 40.000.000,00 5. Perahu Lampu 30.000.000,00 - - 6. Lampu + Mesin 20.000.000,00 - - 7. Fyber 15.000.000,00 9.000.000,00 1.200.000,00 8. Keranjang 300.000,00 900.000,00 600.000,00 9. Perlengkapan, termasuk alat masak 116.150.000,00 7.650.000,00 600.000,00 Total Investasi 631.450.000,00 383.550.000,00 98.400.000,00 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa usaha perikanan pukat layang memerlukan biaya investasi terbesar, yaitu Rp631.450.000,00. Biaya investasi terkecil yang ditanamkan untuk usaha perikanan pukat udang, yaitu Rp98.400.000,00. Biaya investasi usaha penangkapan pukat layang lebih besar dibandingkan pukat teri dan pukat udang dikarenakan komponen investasi yang dibutuhkannya lebih banyak. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah tetap dan harus tetap dikeluarkan, meskipun operasi penangkapan tidak dilakukan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang berbeda-beda bergantung pada komponen investasi yang dimiliki. Uraian lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 21. Berdasarkan Tabel 21 diketahui bahwa biaya tetap terbesar dikeluarkan oleh usaha unit penangkapan pukat layang, yaitu sebesar Rp229.470.714.29. Usaha unit penangkapan pukat udang mengeluarkan biaya tetap terkecil sebesar Rp23.450.000,00, sedangkan biaya tetap untuk usaha unit penangkapan pukat teri sebesar Rp87.540.000,00 . Tabel 21 Biaya tetap usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Kecamatan Muara Batu tahun 2011 Rp No. Biaya Tetap Pukat Layang Pukat Teri Pukat Udang 1. Penyusutan Perahu Utama 28.750.000,00 22.500.000,00 6.250.000,00 2. Penyusutan Mesin Utama 5.000.000,00 6.000.000,00 2.000.000,00 3. Penyusutan Mesin Gardan - 2.000.000,00 - 4. Penyusutan Alat Tangkap 23.125.000,00 18.750.000.00 5.000.000,00 5. Penyusutan Perahu Lampu 4.285.714,29 - - 6. Penyusutan Lampu dan Mesin 4.000.000,00 - - 7. Penyusutan Fyber 15.000.000,00 9.000.000,00 1.200.000,00 8. Penyusutan Keranjang 600.000,00 1.800.000,00 1.200.000,00 9. Perlengkapan, termasuk alat masak 116,150.000,00 7.650.000,00 600.000,00 10. Perawatan Perahu Utama 3.000.000,00 3.000.000,00 1.800.000,00 11. Perawatan Mesin Service 2.520.000,00 3.600.000,00 1.800.000,00 12. Perawatan Alat Tangkap 24.000.000,00 12.000.000,00 3.600.000,00 13. Perawatan Perahu Lampu 1.800.000,00 - - 14. SIB 240.000,00 240.000,00 - 15. SIUP 1.000,000,00 1.000.000,00 - Total Biaya Tetap 229.470.714,29 87.540.000,00 23.450.000,00 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Pada usaha unit penangkapan pukat udang, tidak terdapat biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan SIB dan SIUP. Hal tersebut karena perahu yang digunakan berukuran kecil atau kurang dari 30 GT, sehingga pembuatan SIB dan SIUP tidak diwajibkan bagi pemilik atau pawang laut. Biaya variabel adalah biaya tidak tetap yang dikeluarkan jika operasi penangkapan dilakukan. Biaya ini berupa bahan bakar solar, bensin, oli dan minyak tanah, es balok, konsumsi ABK. Selain itu, bagi hasil dari penjualan hasil tangkapan juga masuk ke dalam biaya ini, yang terdiri atas biaya toke bangku dan upah nelayan. Uraian lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 22. Berdasarkan Tabel 22 diketahui bahwa biaya variabel terbesar dikeluarkan oleh usaha unit penangkapan pukat layang, yaitu sebesar Rp778.095.000,00 dalam setahun. Usaha unit penangkapan pukat udang mengeluarkan biaya variabel terkecil sebesar Rp97.501.240,00, sedangkan biaya variabel unit usaha penangkapan pukat teri sebesar Rp370.053.345,00 . Tabel 22 Biaya variabel usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Kecamatan Muara Batu tahun 2011 Rp No. Biaya Variabel Pukat Layang Pukat Teri Pukat Udang 1. Solar 160.650.000,00 12.000.000,00 29.500.000,0 2. Bensin - 48.000.000,00 - 3. Oli 4.896.000,00 2.448.000,00 1.632.000,00 4. Minyak Tanah 113.400.000,00 60.000.000,00 - 5. Es Balok 94.500.000,00 18.000.000,00 7.080.000,00 6. Konsumsi ABK 151.200.000,00 108.000.00,00 49.560.000,00 7. Toke Bangku 82.404.000,00 39.340.350,00 4.371.000,00 8. Upah Nelayan 171.045.000,00 82.264.955,00 5.357.000,00 Total Biaya Variabel 778.095.000,00 370.053.345,00 97.501.240,00 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Penerimaan yang dihasilkan dari usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang diperoleh dari penjualan hasil tangkapan tiap musim penangkapan ikan. Musim penangkapan ikan terdiri atas tiga musim yaitu musim puncak, musim sedang, dan musim paceklik. Musim penangkapan ikan antara unit penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang berbeda-beda tergantung tujuan hasil tangkapan utamanya. Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa penerimaan usaha penangkapan pukat layang terbesar diperoleh dari ikan layang Decapterus sp., Hasil tangkapan sampingan pukat layang terdiri atas tongkol Auxis sp., kembung Rastrelliger sp., selar Selar boops dan peperek Mene maculata. Ikan teri Stolepherus sp. memberikan konstribusi terbesar pada usaha penangkapan pukat teri. Hasil sampingan yang diperoleh pukat teri, yaitu ikan kembung Rastrelliger sp.. Pada usaha penangkapan pukat udang, penerimaan terbesar diperoleh dari hasil tangkapan udang Penaeus sp. dan hasil tangkapan sampingannya adalah pepetek Leiognathus sp.. Tabel 23 Penerimaan usaha penangkapan pukat layang, pukat teri dan pukat udang di Kecamatan Muara Batu tahun 2011 No. Jenis Alat tangkap dan Hasil Tangkapan Jumlah Penerimaan Rp Musim Puncak Musim Sedang Musim Paceklik a. Pukat Layang 1.177.200.000,00 Layang 720.000.000,00 144.000.000,00 81.000.000,00 Ikan Lainnya 135.000.000,00 54.000.000,00 43.200.000,00

b. Pukat Teri